1. Berganti Masa

67 13 4
                                    

Selamat bergabung!
Kalau ada typo tandai ya?

*****
S

emua siswa setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang menengah pertama tentu nya akan lanjut ke jenjang menengah atas. Begitu juga dengan Ayuni, gadis berambut sebahu yang kini tengah berdiri di depan gerbang sekolah barunya.

Kesan pertama saat tiba di sekolah ini adalah mewah. Sekolah dengan interior terbagus yang pernah mata Ayuni lihat. Tidak di pungkiri, bayaran di sekolah ini juga mampu membuat dompet berdesir takut.

Sekolah yang Ayuni pilih sudah melakukan MPLS beberapa hari lalu. MPLS diisi dengan banyak kegiatan, terutama mengenalkan setiap sudut sekolah yang nantinya akan menjadi tempat naungan belajar bagi mereka.

Saat itu tak henti-hentinya Ayuni berdecak kagum dengan seluruh sudut sekolah barunya. Gila, semuanya di luar ekspektasi dirinya sejak awal sebab, mama Ayuni bilang sekolah ini sangat biasa.

Mama berbohong.

*******


Tak terasa

Jam istirahat pertama di mulai. seluruh murid berbondong-bondong berjalan menuju kantin sekolah untuk mengisi perut sembari mengobrol ria dengan teman baru.

Ayuni, Bita, dan Yunda sedang duduk di kursi ketiga dari pintu masuk kantin. Mereka menyantap bakso dan makanan ringan lainnya. Ketiganya sudah saling mengenal sejak duduk di bangku SMP.

"Kalian mau pilih ekstra apa?" Yunda membuka suara sembari memasukan satu buah bakso ke dalam mulutnya

"Mungkin beberapa bulan ke depan sekolah kita bakalan ngadain pemilihan ekstrakurikuler. Untuk satu orang cuma bisa milih satu ekstrakurikuler and Pramuka esktra wajib." Lanjutnya

Yunda memang serba mengerti sekolah ini, karena kakak nya adalah jajaran anggota OSIS yang memiliki jabatan lumayan terpandang disana.

"Bingung," Sahut Bita sembari menyeruput es teh manisnya yang tinggal setengah gelas

"Gue mau Palang Merah, kayanya seru." Ucap Ayuni menjawabi pertanyaan Yunda

Namun belum menyelesaikan pembicaraan, bel masuk sudah berbunyi terlebih dahulu, membuat mereka bertiga bergegas pergi meninggalkan kantin. Takut terlambat masuk kelas untuk mengikut jam pelajaran terakhir.

Satu jam setengah telah mereka lewati pelajaran terakhir pun telah usai, seluruh kelas kini tengah mengadakan piket lingkungan sebelum pulang kerumah guna menjadikan lingkungan sekolah yang bersih dan hijau.

Kelas Ayuni mendapat bagian membersihkan lapangan dan mencabuti rumput liar disekitar.

Kegiatan bersih-bersih tersebut memakan waktu selama dua puluh menit. Setelah selesai seluruh siswa diharapkan masuk kelas dan melakukan doa sebelum pulang, tak lupa menata kelas agar esok di gunakan sudah bersih dan tertata.

"Baik anak anak selamat beristirahat dirumah. Bapak harap kalian langsung pulang tanpa main kemana mana. Bapak akhiri Assalamualaikum wr.wb."

"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh." Satu kelas serentak

Seluruh murid berhamburan keluar gerbang, ada yang mampir membeli makanan pinggir jalan, ada yang langsung mencari angkutan umum, dan ada yang mengambil motor atau mobil di parkiran sekolah.

"Lo mau bareng? Gue nanti dijemput." Bita membuka suara. Menawarkan Tebengan kepada Ayuni dan Yunda yang kebetulan saat berangkat Yunda di antar.

Ayuni dan Yunda saling menatap dan mengangguk satu sama lain
"Boleh deh." Sahut Yunda

*****

Lima belas menit perjalanan pulang akhirnya mobil Bita sampai di depan gerbang berwarna putih. Ayuni keluar dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Tsabita.

"Fiuuuuhhh~ akhirnya bisa merasakan sentuhan lembut mu." Ayuni bermonolog sembari mengusap usap kasur yang dibalut dengan bet cover bermotif kelinci

Tadinya ia berniat langsung tidur. Tapi batal karena sang mama memintanya untuk menemani belanja bulanan di supermarket yang tak terlalu jauh dari rumahnya.

"Mamah kan bisa ngendarai motor, kenapa ga sendiri aja?" Tanyanya pada sang mamah yang masih sibuk menulis daftar belanjaan

"Ada anak gadis kenapa di anggurin, kan bisa tuh bawa belanjaan mamah. Jadi mamah ga capek," Jawab Lia, sang mamah yang masih sibuk mencatat

"Seberapa banyak si mah belanjanya? Dari tadi ga selesai-selesai nyantetnya." Sebal Ayuni, ia bosan menunggu mamah nya mencatat di lembar-lembar kertas yang entah sudah berapa halaman

"Udah nih, yuk berangcut." Lia menggandeng tangan sang anak untuk di bawa ke keluar. Tak lupa ia juga menyambar helm untuk ia gunakan.

Ayuni menyalakan mesin motornya
"Udah siap mom?" Tanya Ayuni ketika sudah siap meng--gas motor nya keluar gerbang

"GASS!" Seru Lia semangat. Tangan ia majukan keatas seperti anak sedang bermain pesawat terbang

Setelah perjalanan yang cukup mengasyikkan bersama sang mamah, akhirnya tiba di parkiran supermarket yang bisa di bilang lumayan ramai untuk di jam seperti ini. Biasanya sepi.

Mungkin hawa dan suasana hari ini tidak terlalu panas jadi sebagian ibu-ibu juga anak muda memilih berbelanja sekarang.

"Bawa satu troli, mungkin belanjaan bulan ini lumayan banyak." Titah Lia pada sang anak sembari menyodorkan satu troli kepada Ayuni

"Yes mom.." Jawabnya dengan muka menyorot lemas ke arah mama.

Lorong pertama yang mereka telusuri adalah lorong sayuran, Lia kini tengah memilih beberapa sayuran yang sudah ia catat dari rumah. Setelah itu mereka berjalan ke arah daging, bumbu dapur, buah-buahan, ikan, dan bahan bahan dapur lainnya.

Setelah memutari supermarket selama 4 jam akhirnya dua troli penuh dengan belanjaan mereka, tak lupa Ayuni memasukkan stok Snack nya untuk satu bulan ke depan. Mereka kini tengah menunggu giliran untuk membayar.

"Mah, kayanya beli baju lagi bisa nih. Mumpung disini." Bisik ayuni di telinga Ethlyn

Sang mama hanya mengendikkan bahunya acuh, fokus nya hanya terarah pada kasir yang sedang menghitung belanjaan mereka berdua.

"Totalnya jadi satu juta rupiah ya Bu."Ucap sang Kasir sembari memberikan beberapa kantong belanjaan mereka

Lia memberikan uang cash pas, lalu bergegas pulang

"Mah, banyak banget." Ayuni takjub dengan hampir 8 kantong belanjaan yang sedang ia dan ibunya jinjing

"Penuh sama jajan kamu doang tuh tiga kantong," Jawab Lia berjalan mendahului Ayuni menuju parkiran motor.

Ayuni hanya mendengus kecil menyahuti omongan sang mamah. Penuh jajan dari mana? Bahkan jajanan Ayuni juga bisa di hitung dengan jari tangan.

"Kita bagi dua, mamah dibelakang bawa empat, kamu bawa empat didepan." Lanjut Lia setelah ayuni sampai di sebelah motor. Ia mengeluarkan kunci dan tak lupa menggunakan helm kesayangan nya.

Selesai.

Setelah berbulan-bulan lamanya tidak membuka cerita ini, akhirnya dibuka juga.
Aku republish dan aku rombak lumayan banyak, terimakasih untuk kalian yang sudah baca.

Selamat bertemu di part selanjutnya!!

AKALA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang