SELAMAT MEMBACAAAA
-----Kini Ayuni sudah di hadapkan dengan ulangan kenaikan kelas. Ia bukan tipe murid ambisius namun jika dapat nilai kecil tak di pungkiri rasa kecewanya akan muncul. Ibu dan ayah nya pun tak menuntut Ayuni untuk senantiasa mendapatkan nilai keinginan mereka.
Kedekatan Ayuni dengan kakak kelas bernama Akala juga semakin hari semakin dekat. Akala sudah sepenuhnya jatuh hati pada gadis itu, sorot mata dan perlakuan gadis tersebut yang membuat Akala berani menaruh hati.
Ada sakitnya ada senangnya. Sakitnya adalah ketika Ayuni sering bersama teman-teman pria satu organisasi nya. Rasa cemburu Akala datang dengan spontan saat kedua matanya melihat Ayuni berdekatan bahkan sampai tertawa bersama mereka.
Disisi lain Akala juga mengerti bahwa gadisnya itu memang aktif di beberapa organisasi yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan sudah di pastikan Ayuni akan bertemu banyak pria di luar sana yang satu organisasi.
Senangnya adalah ketika Ayuni memberikan banyak sekali perhatian, memberinya nasihat, lalu yang paling sweet adalah ketika Ayuni datang membawa satu kantong plastik lollipop dengan berbagai qoute yang membuat Akala semangat.
Hari ini hari terakhir ulangan kenaikan kelas untuk kelas sepuluh dan sebelas. Kelas Akala sudah selesai sekitar dua puluh menit yang lalu, namun kelas Ayuni belum ada yang keluar. Mau tak mau Akala menunggu di depan kelas sembari memainkan ponselnya.
Sekitar sepuluh menit kemudian akhirnya Ayuni hendak keluar dengan membawa beberapa kertas bekas di kedua tangannya dengan tergesa-gesa.
"ASTAGAAAAA BIRU SAYANGKU!" Ayuni terkejut ketika melihat Akala sudah berdiri di depan pintu kelas dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celana.
Mimik wajah Akala seketika berubah datar
"Biru terus." Ucap Akala tanpa menatap Ayuni.Ayuni menetralkan terkejut nya lalu terkekeh geli memandang Akala yang sedang membuang muka.
"Hih, Cemburu kok sama fiksi." Ayuni berucap lalu berjalan mendahului Akala menuju tempat parkir. Bodo amat dengan Akala yang sedang merajuk di belakang sana."Ayuni! Saya ditinggal?" Ia berteriak kencang di lorong kelas Ayuni dengan mata menyorot sebal ke arah perempuan itu karena di ujung lorong ia sedang meledek sembari menjulurkan lidahnya.
"Kalo bisa kejar, wlee. Saya mau peluk biru dulu bye!"
Tanpa ba-bi-bu Akala langsung mengejar Ayuni hingga parkiran motor. Posisi Ayuni sudah siap men-starter motornya untuk segera pulang. Mereka berdua memang menggunakan motor sendiri-sendiri untuk memudahkan Ayuni jika ada hal mendesak keluar sekolah seperti keperluan organisasi untuk menyerahkan beberapa berkas ke luar sekolah.
Saat hendak melajukan motor nya, Ayuni di cegat oleh Akala.
"Gaboleh sama biru, titik! Turun dulu sebentar sini.." Akala melepaskan helm putih yang sudah bertengger di kepala Ayuni. Lalu menarik tangan perempuan itu menuju bangku di taman sekolah. Tak peduli banyak pasang mata yang melihat mereka.
"Mau ngapain? Itu Biru udah nungguin, kan kasian banget kalo ayang aku nunggu kelamaan." Tutur Ayuni. Ia sengaja membuat Akala cemburu dengan cowok-cowok fiksi yang ia bawa dalam novel maupun wattpad.
"Heh, inget ya, Biru itu engga hidup." Sewot Akala yang tak terima Ayuni menyebut Biru dengan panggilan ayang.
"Coba buka mata kamu Ayuni."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALA [On Going]
Short StoryPernah dekat dengan seseorang yang memiliki kepekaan tinggi? Jika pernah, seperti yang dirasakan Ayuni, di jadikan ratu oleh pria yang baru ia kenal ketika SMA. Di perlakukan layaknya seorang yang amat berharga, tidak boleh di sentuh sembarangan dan...