3. Perihal Senyuman

42 11 3
                                    

Hallo!
Saling sapa menyapa dulu yuk?

Tandai typo!

"Perihal hari itu, aku senang bisa bertemu dengan mu."
-Akala

*****

Pagi sekali Lia 'mama Ayuni' sudah menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya. Menu pagi hari ini juga beragam, tidak seperti biasanya yang hanya satu atau dua menu saja.

"Enak banget mah." Ayuni mengangkat sendok yang berisi kentang sambal untuk di tunjukkan kepada Ethlyn

Lia melirik sekilas
"Resep baru dong." Jawab Enya sembari melipat kedua tangan didada, alis nya naik turun.

Setelah selesai sarapan Ayuni menyampirkan tas di pundak. Tak lupa ia berpamitan dan meminta doa supaya sekolah hari ini lancar.

Dirinya berangkat menggunakan angkutan umum dikarenakan motor miliknya sedang di gunakan sang kakak untuk bekerja. Akhirnya ia mengalah berangkat menggunakan angkutan umum.

Perjalanan menggunakan angkutan umum sedikit menyita waktu karena berhenti terus menerus setiap ada orang yang menyetop. Mungkin pagi ini sebagian besar pekerja berangkat bersamaan dengan anak sekolah lainnya.

Setelah sekian lama duduk di bangku panjang nan sedikit keras, akhirnya Ayuni sampai di depan gerbang sekolah yang menjulang tinggi. Tak lupa ia membayar ongkos angkutan umum.

Tidak mampir kesana dan kemari, ia langsung menuju kelasnya. Sepulang sekolah nanti adalah jadwal dirinya memulai kegiatan ekstrakurikuler untuk pertama kali di SMANSA.

"Permisi.."

Ayuni sedang menumpukan kepalanya ditangan secara otomatis mendongakkan kepala kala mendengar suara yang asing masuk melalui indra pendengarannya.
Ia mengerjapkan mata sejenak guna menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Ya?" Jawabnya dengan nada bingung. Karena sebelumnya tidak pernah melihat orang tersebut

"Menggangu waktunya?"

Ayuni menggeleng

"Ingin menyampaikan ini kak, katanya dari manusia yang sedang menunggu waktu yang tepat untuk bertemu."

Setelah mengatakan itu laki laki tersebut berlalu begitu saja dari hadapan Ayuni.

"Dari siapa si, jaman canggih gini masih pake surat." ia bermonolog sembari membuka amplop krem berisi kertas putih lengkap dengan tulisan
Setelah membaca isi surat itu, lantas menyimpannya di dalam tas.

"Inisial E?" Gumam nya ketika surat tersebut sudah mendarat ke dalam tas, Setelah di pikir-pikir dirinya tidak mempunya teman berinisial R.

Tapi yasudah lah. Dirinya lebih memilih melanjutkan tidur pagi yang sedikit terganggu karena hadirnya laki laki misterius tersebut, sebelum jam pelajaran pertama di mulai.

Yunda dan Bita belum hadir, mungkin masih terlalu pagi. Ayuni berangkat dari rumah pukul setengah enam pagi dengan ancang ancang angkutan umum lama. Tapi nyatanya hanya tiga puluh menit saja lama perjalanan karena berhenti menunggu penumpang.

Sembari menunggu dua temannya datang, Ayuni membuka lembaran demi lembaran kertas yang ia isi dengan diksi-diksi indah. Membaca ulang cerita-cerita terdahulu yang pernah ia alami.

"Fokus amat." Suara Bita terdengar membuat Ayuni mengalihkan pandangan ke sumber suara. Ternyata Tsabita dan Yunda datang.

Lalu mereka berdua duduk di bangku masing masing sembari membicarakan hal yang tidak terlalu penting untuk mengisi waktu paginya sebelum bel masuk berbunyi.

AKALA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang