17. Angkringan dan Pantai

8 2 0
                                    

Hellaw!
Selamat membaca cerita saya!
Dukung dengan cara vote dan komen
Thank youuuuuuuuu.

•••••

Sesuai permintaan Ayuni, Akala bergegas mencari angkringan terdekat untuk makan sore ini. Sebenarnya tadi ia ingin sekali menikmati teh tarik yang ada di restoran langganan nya, tapi tak apalah baginya Ayuni lebih penting.

Tapi sebelumnya Ayuni meminta mampir sebentar ke pantai yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Deburan ombak kecil dan Ayunan kayu menambah kesan romantis.

Akala memilih duduk di salah satu batang pohon kelapa roboh, tak jauh dari bibir pantai. Udaranya membuat otak dan pikiran Akala sedikit fresh.

Matanya bergerak lincah menatap Ayuni berlarian kesana kemari dengan anak-anak kecil, mungkin anak disekitar situ saja. Saling ciprat menciprat air, dorong mendorong ayunan dan mengumpulkan kerang ke dalam cup plastik.

Harus Akala katakan bagaimana lagi kepada Tuhan sebab sudah mengirimkan wanita yang bisa ia cintai. Sering kali ucapan terimakasih terucap, tapi baginya itu sangat kurang jika hanya mengucapkan terimakasih.

"Ayuni!" Akala melambai-lambai tangan nya mengundang Ayuni dan tiga anak kecil yang berada di sisi kanan dan kiri.

"Kakak belikan minum yuk, di kedai itu." Ucap Akala setelah mereka berempat berdiri di depan Akala dengan tatapan bertanya

Si bocah plontos jingkrak jingkrak senang bukan kepalang. Yang dua lagi mereka berpelukan erat. Satu makna lagi yang Akala dapat hari ini, selalu mensyukuri apapun yang Tuhan berikan, mau itu pemberian besar ataupun kecil.

Ayuni menggandeng ketiga anak membawanya pada kedai kecil yang tak jauh dari pantai. Akala memesankan tujuh minuman dengan enam rasa sama dan satu lagi untuk Ayuni dengan rasa yang Akala pilihkan.

Setelah semuanya dibayarkan, anak-anak berterima kasih lalu izin pulang karena hari sudah lumayan gelap. Senja di barat pantai perlahan-lahan menghilang di barengi dengan pergantian langit menjadi gelap.

Akala dan Ayuni duduk di pasir pantai dengan satu cup minuman ditangan Ayuni.
"Makasih loh kak, tau aja rasa favorit saya." Ucap Ayuni

Akala menganggukkan kepala
"Iya," jawab Akala lalu matanya beralih menatap Ayuni setelah tadi menatap indahnya pantai dengan deburan ombak kecil

"Ayuni?"

Ayuni mengalihkan pandangan ke Akala lalu mengangkat salah satu alisnya,

"Jangan hanya datang sementara ya?" Ucapan Akala membuat kegiatan menyedot minuman terhenti sejenak

Ayuni menghela nafas kecil lalu tersenyum
"Saya maupun kak Akala gatau takdir tuhan untuk kedepannya," Jawabnya singkat

"Jadi gak bisa bilang iya ataupun tidak." Tambahnya lagi lalu menyedot sisa minuman yang Akala belikan.

Akala mengangguk mengerti dan setuju ucapan Ayuni. Hari sudah sepenuhnya berubah menjadi gelap, jam juga sudah menunjukkan pukul delapan belas tiga puluh. Rencana makan di angkringan juga belum terlaksana karena mampir ke pantai.

"Jadi ke angkringan?" Tanya Akala ketika melihat Ayuni sudah menghabiskan minum lalu menepuk-nepuk baju belakang nya karena pasir pantai menempel setelah tadi diam cukup lama.

Ayuni nampak berpikir sejenak, Akala mungkin lelah karena sedari awal menonton lalu sekarang mengikuti kemanapun kemauan Ayuni.


"Pulang aja, kakak capek pastikan?" Jawabnya sembari bertanya

Akala terkekeh kecil lalu merangkul pundak Ayuni
"Harusnya saya yang tanya gitu sama kamu." Ucapnya lalu menarik tangan Ayuni ke motor yang mereka tumpangi untuk berangkat menuju angkringan terdekat

•••••

Sesampainya di angkringan mereka berdua bergegas mencari tempat duduk ternyaman untuk menikmati makan malam. Terserah dengan ibu nya yang akan marah-marah jika Akala kembali agak malaman.

Akala sudah besar, tapi masih saja di perlakukan seperti anak kecil yang pergi kemanapun harus bersama ibunya.
Apapun harus izin, jika tidak akan tau akibatnya.

Setelah selesai makan berbagai hidangan yang mereka beli Ayuni mengajak Akala langsung pulang karena takut kemalaman. Juga karena Luffy sudah meneror handphone nya tanpa henti.

Akala pun sama, dirinya sudah di teror habis-habisan oleh Gradi dan ibunya. Gradi tak henti-hentinya mengirimkan pesan kepada Akala, menyebut Akala dengan bermacam hewan yang ada di kebun binatang karena ibunya sudah mencak-mencak dirumah Gradi.

Dirinya hanya terkekeh membaca pesan itu, Panggih tadi sudah memberinya izin pulang agak malaman tapi mungkin ibunya tidak sabaran.

"Sampai jumpa besok Ayuni.." Akala melambaikan tangan nya saat Ayuni berdiri di depan pintu memandang Akala di atas motor

Tangan Ayuni membalas lambaian Akala lalu bergegas masuk setelah Akala melajukan motornya kencang hingga membuat dirinya terkejut bukan main karena tiba-tiba menghilang setelah melambaikan tangan.

"Ayuni pulang.." Ayuni membuka pintu menampilkan Luffy yang sedang menyapu ruang tamu dengan telaten. Tangan Luffy di Salami oleh Ayuni secara paksa

"Kok Lo malem-malem nyapu? Tumben," Tanya Ayuni bingung melihat tidak biasanya Luffy menyapu seperti ini, apalagi hari ini sudah malam

Luffy menghentikan sebentar kegiatan nya
"Kena tumpahan Snack gue tadi," ucapnya sambil terkekeh lalu berlari pergi dari hadapan Ayuni untuk mengembalikan sapu

Ayuni mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat. Tubuhnya sangat penat hari ini, duduk di jok motor lumayan lama karena berkeliling kota.

Besok niatnya ia izin tidak masuk sekolah sebab tubuh nya membutuhkan istirahat. Ditambah Luffy juga besok bekerja jadi sudah dipastikan pekerjaan rumah akan di serahkan kepada Ayuni sepenuhnya.

Ya memang setiap hari seperti itu sih, Luffy hanya terima beres.

TBC.

thanks for reading

Jangan lupa vote ya kawan!! Aku maksa.
Silahkan tulis kritik dan saran yang membangun gunakan bahasa yang baik dan sopan.

AKALA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang