hallo!
Selamat membaca.S
etelah pembicaraan panjang di halte tadi, angkutan umum yang Ayuni tunggu akhirnya datang. Diri nya pamit pada Akala untuk pulang duluan, dan Akala menyetujuinya.
Perjalanan Ayuni sudah menempuh jarak lima ratus meter dari sekolah, namun tiba-tiba angkutan tersebut mogok, hingga akhirnya terpaksa Ayuni melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki
Tang!
Kakinya menendang satu botol soda ke sembarang arah sembari mengomeli supir angkutan umum tersebut yang tidak perhatian akan kesehatan mobilnya, hingga menyebabkan Ayuni berjalan kaki sejauh ini
"Gini nih, apes mulu hidup gueee!" Dirinya masih bergumam di sepanjang jalan yang ia lewati menuju rumah
Brukk!
Sudah mendapatkan sekitar sepuluh meter berjalan, Ayuni mendengar suara orang terjatuh dari arah belakangnya. Mau tak mau ia membalikkan badannya, memastikan bahwa bukan orang jahat.
Ayuni melebarkan matanya terkejut. Akala, kakak kelas nya berada tidak jauh di belakang, hanya sekitar lima meter dengan posisi satu kaki masuk ke dalam selokan di pinggir trotoar dan kaki satu lagi masih berada di atas.
"Astagaaaaa," Ayuni memegangi perutnya sedikit keram karena tak bisa menahan tawanya setelah melihat raut wajah Akala yang memelas.
"Perut saya sakit banget kak," Ayuni melangkahkan kaki berjalan ketempat Akala berada, dirinya berniat membantu Akala naik ke trotoar dengan sempurna
"Kak Akala ngapain disitu? Nyari tikus got?" Tambahnya sembari memegang satu tangan Akala
Akala hanya diam, ekspresi wajah nya berubah masam setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut Ayuni dan jangan lupakan Ayuni masih senantiasa tertawa
Kini mereka berdua sudah terduduk di halte yang tidak jauh dari tempat kejadian Akala terjatuh ke dalam got.
Sepatu yang digunakan Akala sudah sepenuhnya tertutup oleh cairan hitam pekat dan berbau kurang sedap.Perempuan itu tidak langsung pulang karena kasihan melihat wajah Akala yang malu dan sedikit kelelahan
Ayuni menutup hidung kecil nya dengan tangan
Akala yang melihat itu mengeryitkan dahinya bingung
"Kenapa?" Tanya nya sembari menatap Azka yang tengah mengatur nafasnya agar tidak pengap"Bau kak" Ucap nya gamblang
Akala mengendus-endus bau yang di maksud oleh Ayuni, dan ya dirinya juga mencium bau tersebut.
"Dari sepatu sama celana saya kali ya?" Akala menatap Ayuni dengan tatapan bertanya
Ayuni mengangguk mengiyakan
"Itu di depan sana ada kamar mandi berbayar kak. Kalo mau cuci saya tunggu disini." perempuan itu mengacungkan jari jempolnya ke arah kamar mandi yang ada di seberang jalanAkala mengangguk, melepas tas nya dan menitipkan tas pada perempuan manis berjilbab putih di sampingnya
"Tunggu saya ya." Setelah berucap itu Akala bergegas menyeberangi jalan menuju kamar mandi tersebut.
Ayuni yang di tinggal pergi kini hanya diam menatap gerak gerik Akala di seberang sana yang tengah berinteraksi dengan penjaga kamar mandi tersebut.Dirinya sesekali tersenyum saat melihat wajah Akala yang tiba tiba berubah karena kamar mandi sedang penuh. Al hasil Akala memilih membersihkan kakinya di kran samping kamar mandi tersebut
Bibirnya tidak henti mengoceh di sana, Ayuni yang menatap nya menjadi gemas sendiri dengan kelakukan Akala.
Setelah sepuluh menit mencuci kaki yang terkena air got tadi, akhirnya Akala kembali dengan keadaan sepatu dan celananya basah di bagian kanan Saja. Celana yang basah hanya sebatas lutut.
"Udah kak?" Pertanyaan retoris itu tiba-tiba muncul di kepala Ayuni saat melihat Akala kembali
Akala mengangguk mengiyakan. Laki-laki itu duduk kembali di sebelah Ayuni, tangan masih sibuk menepuk-nepuk celananya agar cepat kering
"Ayuni.." Panggilnya lirih
"Ya kak?" Jawab Ayuni dengan tatapan mata bertanya-tanya
"Terimakasih ya, sudah bantu saya."
"Iya kak," Balas Ayuni. Setelah itu ia membuka minum yang sempat ia beli namun belum sempat ia minum
Lalu menyodorkan satu botol minum di depan Akala yang sedang menatap jalanan ramai
Sang empu yang di tuju menoleh, memandang lamat botol yang masih berada di tangan gadis itu
"Buat saya?" Tanya Akala bingung"Iya, terima gih," jawab Ayuni
Tangan kanan Akala menerima uluran minum yang di berikan olehnya"Kak Akala inget waktu pertemuan pertama kita? Sewaktu kakak jelasin materi ke kita semua tanpa senyum"
Akala mengangguk tanda ingat sembari meneguk minuman yang di berikan tadi
"Nah, hari ini kakak udah senyum lebih dari lima kali. Maka dari itu saya kasih minum itu karena kakak sudah banyak tersenyum." Ayuni mengakhiri perkataan nya dengan senyum tipis
"Serius?" Tanya Akala. Dirinya masih menatap Ayuni setelah tadi gadis itu menyelesaikan perkataannya
Ayuni mengangguk
"Senyum itu ibadah kan kak?" Ucap Ayuni dengan senyum yang lebih merekah dari sebelumnyaAkala terkekeh melihat wajah imut gadis di depannya
"Iya benar." Ucapnya sembari mengusap kepala Ayuni yang terbalut jilbabAyuni yang di perlakukan begitu sedikit terkejut. Akala adalah laki-laki kedua yang berani menyentuh dirinya setelah ayahnya
Setelah selesai bertukar nomor WhatsApp dengan Akala Ayuni bergegas pulang karena hari semakin sore. Ia berlampau lama bermain dan bercanda dengan kakak kelas yang baru bertemu dua kali, tiga kali dengan kejadian tadi
Dirumah ia membersihkan diri, sesekali bersenandung kecil sembari menikmati guyuran shower dan harum sabun yang mendominasi di ruangan bernama kamar mandi itu
Sekitar sepuluh menit ritual mandi sore nya selesai. Ayuni kini tengah duduk di meja makan dengan satu piring berisi buah-buahan segar.
Ibu dan kakaknya belum kembali. Janji pulang pukul tujuh malam tapi, hingga saat ini pukul sembilan malam mereka berdua belum menampakkan diri
Ayuni cemas, hati nya merasa ada yang mengganjal dengan keadaan ibu dan kakaknya sekarang ini. Telepon seluler Luffy tidak bisa di hubungi sedari tadi
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALA [On Going]
KurzgeschichtenPernah dekat dengan seseorang yang memiliki kepekaan tinggi? Jika pernah, seperti yang dirasakan Ayuni, di jadikan ratu oleh pria yang baru ia kenal ketika SMA. Di perlakukan layaknya seorang yang amat berharga, tidak boleh di sentuh sembarangan dan...