CHAPTER 2

934 49 0
                                    

Chapter sebelumnya :Kebetulan Afli tidak mengunci pintu kamar nya, ia merasakan ada suara angin yang berhembus kencang di kamarnya...


*****

Deg

Deg

Deg

Afli sangat ketakutan sekarang, karena memang di rumah nya hanya ada dia sendiri. Jantung nya berdetak sangat kencang di balik selimut miliknya.

"Afli" terdengar ada seseorang yang memanggil nama nya.

"HUAAAAAA!!!" Teriaknya pecah ketika ia mendengar ada yang memanggil namanya dengan jelas...

Afli langsung bergegas melempar selimut yang ia pakai dan turun dari kasur... Ia berlari menuju pintu tanpa menghiraukan yang ada di sekeliling nya...

Deg

Deg

Deg

"HA?! PINTU KAMAR GUA?! HUAAAAHH!!! PAPAAAAAAAHHHH!!!"

Pintu kamar Afli tiba tiba terkunci membuat nya sangat panik terkunci di kamar besarnya sendirian.

'PADAHAL TADI GUA GA KUNCI KAN?!' Guman Afli yang sekarang berada di sudut ruangan sambil melipat kaki nya.

"Afli, ini papah sayang...." Seseorang mendekat dan menyentuh pundak Afli...

Afli hanya diam membeku dan tidak merespon apapun...

"Sayang... Ini mama nak.... Kamu ga usah takut..."



-Beberapa menit berlalu-
Karena rasa penasaran yang sangat amat dalam, akhirnya Afli memberanikan diri untuk membuka mata dan melihat ke sumber suara...

"PAPA?! MAMA?!"

"HUAAAAAAAAA!!!" Afli kembali berteriak dan memberontak.

Ia tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, bagaimana bisa papa mamanya masuk ke kamar Afli tanpa sepengetahuan Afli?

Ia langsung berlari ke jendela yang  masih tertutup rapat, Afli berniat loncat dari jendela agar tidak di makan hantu.

Saat berlari dan mendekati jendela tiba tiba saja jendela kamarnya yang tertutup langsung terbuka lebar lebar.

Afli kaget bukan main, ia lebih takut hantu yang ada di kamarnya dari pada hantu yang membuka jendela untuknya, sekarang yang ada di pikirannya hanya lah lari dari 2 hantu di kamarnya.

Dengan nekat di langsung menutup mata dan loncat dari jendela kamarnya yang berada di lantai 2 menuju pekarangan di rumah nya....

"AAAAAAAAA" teriak Afli di udara





-20 detik kemudian-




'Loh?! Ko lama banget sih jatohnya?!' guman Afli

Afli membuka mata nya melihat ke sekeliling nya.

"UWAAAA!!! GUA TERBANGGGG HAHAHAHAA....."   Seketika ia lupa dengan hantu di kamarnya dan menikmati acara terbang yang di berikan hantu itu...

Afli tertawa bahagia sambil 'menggerak gerakkan' tubuh ke kanan dan kiri... Dan menyapa tanaman tanaman di pekarangan rumah nya...



-di lain sisi-

Ada dua orang di jendela yang sedang memperhatikan putra nya yang asik menikmati 'acara terbang' pertama nya.

"Liat tu pah anak kamu..."

"Hahahaha iya mah lucu ya Afli kalo ketakutan"

"Iya pah hahaha...."

-5 menit kemudian-

Falan pun menurun kan putra nya yang sedang terbang di atas tanaman besar....


-sisi lain and-

"Woo hohohoww...." Afli sekarang berada di tanah tepatnya di batu pekarangan rumah nya.

Tiba tiba ada sepasang tangan yang memeluknya dari Belakang,

"Hem?"

Afli tidak terkejut lagi karena ia tahu siapa pemilik tangan besar ituuu,ia sangat familiar dengan tangan itu...

"Papah?" Tanya Afli pada orang yang memeluk nya

"Iya sayang, kenapa?"

"Papah lama banget sih pa!.... Tapi Papa tau ga? Tadi Afli terbang loh pa"

"Iya sayang papa tau..."

"PA?PAPAH? PAPAH BUKAN PAPAH HUAAAAA!"

Afli takut kembali dan mulai memberontak, ia berusaha melepaskan tangan hantu itu tapi tidak bisa karena pelukan nya sangat kuat.

"HUAAAAAAAA TOLONG!!!" Afli terus berteriak meminta tolong berharap ada yang mendengar nya...

Falan terus memeluk putra nya hingga di rasa putranya cukup tenang sekarang... 'Afli seperti nya sudah kelelahan' guman Falan


-di sisi lain-



Lisa sedang memberes beres kan rumah nya, ia percaya Falan bisa mengatasi putra semata wayangnya...

Setelah selesai membereskan rumah dengan cepat ia langsung bekerja lagi



-Sisi lain And-


"Li?..."

"Emmmmm" dengan nada lemah dan mengantuk berat Afli menjawab papahnya yang di kira nya adalah hantu...

"Ini papah beneran sayang,bukan hantu, kamu ga usah takut yahh?" Falan berusaha menenangkan putranya

"E emm" Afli hanya mengangguk saja

Falan pun melepaskan pelukannya

"Ini beneran papah aku?" Tanya Afli lemah pada papanya...

"Iya sayang ini papah...."

"Pah Afli mau bobo hum..."
Karena sangat lelah berteriak dan memberontak akhirnya Afli memeluk papanya dan minta di gendong ke kamar nya untuk bobo.

Falan pun menggendong putra nya di punggung nya menghantarkan nya ke kamar Afli yang ada di lantai 2.

'nantu aja deh kasih tau nya kalo Afli udah bangun' guman Falan

-di kamar-

Falan pun menaruh tubuh putra nya di kasur dan menyalakan AC yang tadi di matikan oleh Lisa, dan menyelimuti Afli dengan selimut nya.

Saat Falan ingin pergi keluar dari kamar Afli  tiba tiba ada yang...




♦️♦️♦️


Bersambung...



Jangan lupa vote ya gess🌝💅🏻

Sepii banget nih aku sedih banget

🙄😒

[Bl]  AFLI TIMELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang