CHAPTER 26

88 6 0
                                    

Chapter sebelumnya :

Segera Royats 🟡 menggendong Haville untuk tidur di dadanya. Ia akan membawa Haville terlebih dahulu, pasti Afli mau ikut masuk.


~


Dan benar saja hahaha... Afli mengikuti Royats 🟡 yang sedang berjalan ke arah pintu besar. Langkah nya tergontai-gontai seperti orang mabuk. Xixixi.

Para asisten sebenarnya khawatir dengan remaja yang tengah jalan tergontai-gontai itu... Beberapa dari Mereka segera mendekati Afli yang sedang berjalan di belakang Royats 🟡 lalu menopang tubuh Afli dengan tangan-tangan mereka. Totalnya ada 3 asisten, 2 asisten perempuan dan 1 asisten laki-laki yang menopang tubuh Afli yang hampir terjatuh...

Afli yang masih tersadar sedikit pun merasa tidak nyaman tubuhnya di pegang oleh perempuan. Tidak apa-apa kalau itu laki-laki tapi kalau perempuan, ia tidak mau.

"EMHHG LEPASS!" Racau-nya

"T-tuan... Maaf-kan kami" mereka bertiga tersentak kaget ketika di teriaki oleh manusia tampan yang mereka topang. Mereka segera membungkukkan badannya takut.

"Hm? Ada apa?"

"A-anu... Itu t-tadi Tuan ini mau jatuh... Jadi kami pegangi tuan muda Roy 🟡. Maafkan kami tuan... Maaf," Salah satu dari mereka berbicara mewakilkan yang lain. Ia bergetar ketakutan.

"Tidak apa, kalian semua boleh pergi"

"B-baik Tuan" setelah nya 3 asisten itu bergabung dengan asisten yang lainnya dan berbaris rapih memasuki Mansion.

"Ada apa Afli?"

"Pulangggg aaaaa... Ayooo hikss... Pulanggg..." Remaja Qifaros itu membuka portal unggu menyala ke sembarang tempat. Pantai. Afli membuka portal menuju pantai yang sedang mengalami siang. Cahaya menyeruak kemana mana...

"Tidak... Rumah kamu sudah hancur Afli, hm? Kamu mau tidur di mana? Di reruntuhan itu? Kasur mu saja sudah lenyap terbakar oleh api, yakan? Kamu sudah melihatnya kan? Kenapa kamu mau pulang ke sana? Engga ada siapa-siapa di sana Afli..." Royats 🟡 kini berjongkok dengan Haville yang tidur di dadanya untuk menyamai tinggi Afli. Ia harus benar benar sabar dan lembut menghadapi ini. Dan sehabis itu, ia bisa bermain Yakan?

"Hikss... Entar kalo mama papa pulang terus Li ga ada gimana... hikss..." Matanya kini berubah menjadi ungu... Ia tersedu-sedu. Perasaannya mulai kacau... Dan terbesit pula di pikirannya, bahwa besok ia harus sekolah dan ini sudah malam. Bagaimana kalau besok ia terlambat?...

"Tidak akan terlambat... Aku akan membangun kamu besok. Okey?" Jawab Royats 🟡 walupun Afli tidak berbicara. Tapi Afli hanya mengangguk saja. Hihihi seperti ia benar-benar mabuk.

"Em" anggukan Afli berikan.

"Oke, come on boy" Lagi. Royats 🟡 berusaha untuk merangkul Afli. Ia tahu bahwa Afli suka bersentuhan dengan para lelaki. Jadi ia berusaha menyenangkan untuk adiknya.













~

~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Bl]  AFLI TIMELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang