CHAPTER 28

76 4 0
                                    

Chapter sebelumnya :

~

Brakkk

"Afli pulangggggg!!!"

_

"Siapa mau es krim!!!!" Tanpa adanya malu, etika, dan kesopanan Afli berjalan ke meja ruang tamu yang sangat megah dan mewah. Suaranya sangat menggema di seluruh sudut ruangan. Terdengar sayup sayup orang bersahutan (?) Di bawah.

3 jendela yang membentang luas dengan tirai emas. Lampu kristal yang lebih besar dari biasanya menyala terang benderang di siang bolong seperti ini. Sofa sofa lembut membentang dari ujung ruang tamu ke ujung yang sebelahnya lagi. Gaya hidup yang sangat lah mewah sangat tercermin di sini. Di sini juga sangat dingin serta sejuk dengan tanaman hijau yang indah.

"Mhhh... Apa itu" sahut Khinoy ⚪ yang berjalan sambil tertatih menuruni tangga. Ia masih menggunakan Seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, Dan ada satu guling berbentuk beruang Grizzly di pelukannya.

Afli hanya memperhatikan manusia yang sepertinya baru bangun tidur itu?... Sepertinya ia memaksakan dirinya untuk ke sini melihat ada apa di bawah.

"Apa ini" setelah memakan beberapa waktu lantaran bentangan ruangan satu dan yang lainnya sangat luas, Khinoy ⚪ sampai di sofa yang sedang di tempati Afli. Ia mencolek colek benda coklat serta dingin itu. Ya, Khinoy masih ngeleg dengan benda lembek ini.

"Hihhhh apa si ni..." Jari telunjuknya mencoba meresapi apa itu.

"Ish! Kotor entar tau"

"Ish... Ini apa?... Oh-!? Eskrim???"

"Iya"

"Owhhh... Es krim... Mau ya?" Minta Khinoy ⚪ dengan mata yang seolah-olah benar benar menginginkan eskrim itu.

"Makan makan silakan"

Dengan cepat setelah lampu hijau, Khinoy ⚪ mengambil sendok dan langsung menyendok sesuap es krim. Hmm dinginnn. Enak.

Nyam

Nyam

Nyam

"Ohya... Havi dimana?" Setelah beberapa menit memakan es krim itu, ingatan Afli kembali tertuju pada adiknya yang dari tadi ia khawatirkan. Anak itu tidak nampak di sini?

"Ville? Ville ada di kamarnya lagi bobo. Dia cape katanya jadinya bobo aja deh... Entar noy juga mau bobo bareng Ville kok"

Glek'

Tidur bareng yah? Tapi... Tapi Havi punya gue... gue mau tidur bareng Havi.

"Havi tidur di mana?" Tanya Afli tajam dengan pakaian sekolah yang masih setia berada di tubuhnya.

"Di lantai 2 ka... Kalo mau, itu naik tangga terus belok kanan, terus kalo itu tanya aja ada kok orang yang lagi bersih-bersih tadi" jelas Khinoy ⚪ rinci dengan mata yang tidak menatap lawan bicaranya. Matanya fokus menatap es krim dingin ini. Sangat enak.

"Oh yaudah makasih ya kamu" karena tidak tahu panggilan akrab Khinoy ⚪ itu. Jadi ya gitu, masih aga gimana gitu hmz.

Setelah nya Afli meninggalkan tas nya di sofa itu. Ia berjalan bergegas menuju tangga dan menaikinya. Tangga ini jika di terjemahkan, tangga ini sangat mahal pastinya. Sepertinya ini emas asli? Sangat mewah. Warna yang lebih dominan hitam dengan karpet merah yang menambah kesan elegan di sini. Seberapa kaya keluarga ini? Sepertinya kekayaannya tidak akan habis tujuh keturunan.

"Permisi..."

"Ah? Iya ada yang bisa saya bantu tuan?" Ucap seorang wanita paruh baya yang menggunakan pakaian tertutup itu. Sepertinya ia muslim? Entah, Afli tidak mengetahui detail seperti apa agama muslim itu. Hehe... Afli ga ada agama. Maklum yee.

[Bl]  AFLI TIMELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang