Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
♾♾♾
Hari sudah petang dan Amanda baru saja tiba di kekediamannya. Sudah kegiatan rutin Amanda beberapa hari ini untuk menghabiskan waktunya bersama Brianna.
Sebenarnya setiap malam Amanda ingin menginap di rumah sakit, tapi Brianna berkata jika sebaiknya ia pulang. Mungkin karena Brianna mengira Jenderal Adnan akan membutuhkannya. Padahal Amanda yakin suaminya tidak akan melarang jika dirinya menginap di rumah sakit.
Usai membersihkan diri, Amanda membantu pelayan menyiapkan makan malam.
Jenderal Adnan duduk di kursi yang biasa ia tempati. "Cukup." Ujar Jenderal Adnan saat Amanda meletakkan makanan ke piring di hadapannya.
Beginilah suasana di meja makan, walau hanya berdua, Jenderal Adnan dan Amanda tidak lantas menghilangkan suasana hangat di meja makan.
"Sepertinya kau suka pada gadis itu?" Jenderal Adnan membahas Brianna.
"Ya, dia gadis yang baik. Aku senang mengobrol dengannya." Sahut Amanda menanggapi.
"Anak buahku sudah mencari tahu tentang gadis bernama Brianna itu." Jenderal Adnan berkata seraya melahap makanan yang berada di piringnya.
"Brianna berkata jujur kan?" Sahut Amanda menanggapi. Ia yakin jika Brianna bukan pembohong.
"Keluarga Brianna tidak memperlakukan Brianna dengan baik." Hanya itu yang Jenderal Adnan tapi perkataannya sudah mewakili banyak hal.
Anak buahnya mengatakan jika Brianna hanya di anggap pelayan di rumah itu. Perlakuan orangtua Brianna selama ini jelas jauh dari kata layak sebagai orangtua asuh. Brianna bahkan harus bekerja paruh waktu, entah apa tujuannya, Jenderal Adnan hanya tahu mereka keluarga kaya tapi membiarkan anak mereka bekerja.
Dengan keadaan dan penampilan Brianna saat pertama kali Jenderal Adnan menemukannya, baju terlihat lusuh dan tubuh yang tidak terawat. Brianna seperti berasal dari keluarga tidak mampu. Kesenjangan jelas terjadi pada Brianna saat gadis itu hidup dengan orangtua asuh.
"Bukankah mereka sangat berdosa? Tidak sepantasnya memperlakukan anak yatim piatu demikian." Sahut Amanda, tidak habis pikir dengan keluarga Brianna.
"Tidak semua orang memiliki sifat baik, Amanda." Jenderal Adnan menanggapi perkataan istrinya.
Jenderal Adnan menambahkan perkataannya, "Ada orang yang bersifat baik dan ada juga yang bersifat buruk, ada yang awalnya bersifat baik namun kemudian sifatnya berubah menjadi buruk dan sebaliknya. Sifat baik dan buruk tidak akan pernah terlepas dari diri manusia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Double B
RomansaEntah kehidupan kedua atau penglihatan yang diberikan Tuhan padanya, ia menghindari kematian, berjanji akan membalas semua kepedihan yang pernah ia dapatkan. Secara kebetulan, Brianna dipertemukan dengan pasangan suami istri yang benar-benar tulus...