Chapter 56 : Miss You

53.2K 7.8K 180
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Tidak ada korban. Rumah ini sudah kosong." Ujar salah satu prajurit.

Blue menghela napas karena merasa lega. Begitu tiba di lokasi setelah berjalan kaki hampir 1,5 jam, rumah ini hanya tinggal puing karena di lahap api. Sepertinya Brianna sudah dibawa pergi dari tempat ini. Itu lebih baik daripada Brianna menjadi korban kebakaran ini.

Mereka sedang berdiskusi. Setelah ini tentu saja tidak ada tujuan lain karena pelacak itu berakhir di tempat ini. Yang menculik Brianna mengetahui kedatangan mereka lebih awal.

Chris— mantan pelatih bela diri Brianna, juga orang kepercayaan Jenderal Adnan berharap Brianna meninggalkan jejak. Ia tahu kemampuan Brianna seperti apa. Chris menduga, Brianna dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melawan atau melarikan diri. Atau mungkin, orang yang membawa Brianna bukan orang sembarangan.

Mata Chris yang sedari tadi bergulir ke sekitar akhirnya menemukan hasil. Ia mendekat lalu mengambil daun kering yang terjatuh di tanah, di atas daun itu jelas terdapat darah. Ia lantas berjalan maju dan menemukan hal yang sama.

"Ikuti aku." Chris memimpin jalan seraya berkata panjang lebar untuk menyampaikan dugaannya. Entah itu darah Brianna atau siapa, yang jelas itu adalah suatu petunjuk.

Blue harap itu bukan darah Brianna yang tercecer. Ia ingin melihat Brianna dalam kondisi baik-baik saja.

"Minum, Tuan." Ian menyodorkan botol air mineral pada Blue.

"Aku tidak haus." Jawab Blue.

"Tapi wajah anda terlihat pucat."

"Lalu harus seperti apa jika calon istriku belum ditemukan!?" Ujar Blue dengan nada rendah penuh penekanan.

Blue ingin segera melihat wajah Brianna. Kerinduan dan kecemasan melingkupi dirinya.

Ian tidak bersuara lagi. Padahal niatnya baik karena berpikir jika Blue pucat karena kelelahan berjalan, maka dari itu ia memberikan air pada Blue.

Perjalanan mereka tentu saja tidak mudah, mata mereka harus jeli untuk menemukan ceceran darah yang membaur dengan dedaunan kering.

Eric benar-benar keparat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eric benar-benar keparat!

Entah berapa jauh ia berjalan menyusuri hutan ini. Eric sama sekali tidak memberinya minum. Brianna terduduk sambil bersandar pada pohon. Ia hanya bisa menelan saliva ketika Eric dan yang lain makan roti dan menenggak air seperti saat ini.

Double BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang