Chapter 26 : Uncovered

80.1K 11.6K 393
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Siapa namamu?" Blue melirik sosok di sebelahnya.

"Apa ini waktu yang tepat untuk berkenalan?!" Ketus Brianna.

"Aku tidak mungkin memanggilmu Brian lagi."

Brianna hanya diam tidak menanggapi.

Melihat keterdiaman wanita di sampingnya, Blue mendekat. Brianna tahu apa yang akan di lakukan Blue.

Blue menyingkirkan rambut yang menutupi wajah sosok di hadapannya. Kini apa yang ia harapkan terkabul, sebelumnya ia berharap jika Brian seorang wanita bukan?

Cantik. Memang sudah sepantasnya wajah ini di miliki oleh wanita. Dan wajah inilah yang selalu muncul di benaknya beberapa hari terakhir ini.

"Apa kau yakin tidak ingin mengatakan namamu?" Tanya Blue kemudian.

"Memberitahumu atau tidak, kau juga akan memastikannya sendiri bukan?" Jawab Brianna dengan santai.

Ya memang Blue akan memastikannya sendiri.

Blue saat ini memeriksa saku celananya. Brianna tidak acuh dan memilih berkonsentrasi untuk keluar dari permasalahan ini. Ia harus mendapatkan ide yang tidak membahayakan posisinya sebagai agen rahasia.

Brianna tersenyum sinis karena Blue tidak puas dengan hasil penggeledahannya barusan. Ia keluar dari rumah dengan penampilan pria, tentu saja identitasnya yang ia bawa juga Brian— sesuai data yang di gunakan saat masuk ke Perusahaan Blue. Data tersebut sudah di persiapkan Sir Norman untuk mendukung penyamarannya.

"Ponsel, dimana ponselmu yang lain?" Tanya Blue yang menduga Brian memiliki ponsel lain.

"Tidak ada!" Jawab Brianna.

"Maaf, aku sengaja melakukannya," Blue berucap dengan santai. Yang ia lakukan memang salah, tapi tidak ada pilihan lain.

Brianna membelalakkan mata saat tangan Blue menggerayangi tubuh bagian atasnya. "Kau melecehkanku, sialan!" Teriak murka dari Brianna.

"Aku sudah minta maaf tadi." Dugaan Blue benar, ia menemukan ponsel lain.

Ponsel yang Blue temukan dalam keadaan mati, ia menyalakan ponsel tersebut. Begitu ponsel hidup, foto sang pemilik ponsel memenuhi layar.

"Kata sandi?" Blue bertanya karena ponsel tersebut menggunakan kata sandi bukan face id atau sidik jari.

Mungkin Blue bisa membobol sandi tersebut, tapi itu memakan waktu yang lama. Blue sudah tidak sabar untuk mengetahui tujuan wanita ini membohonginya.

Double BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang