BAB-14 I'M Back

337 63 16
                                    

AYO IKUT AKU KE NERAKA

BAB-14

I'M Back

Jam tujuh pagi Sasha sudah ada di rumah Mellani untuk bertemu. Tak biasanya wanita cantik itu berkunjung di jam-jam seperti ini. Karena biasanya kehidupan Sasha berbeda dengan wanita lainnya. Dia itu malamnya bangun, pagi sampai siang tidur.

"Lo udah sehat, Sha? Tumben datang ke rumah gue! Pagi-pagi pula, ganggu orang mau sarapan aja!"

"Hehehe, tahu aja loh, Mell. Lo masih ingat si Galang, Mell?"

"Galang ... Galang ... Galang ...."
Mellani mencoba mengingat nama yang disebut Sasha.

"Galang Prayoga, Mell, sahabatnya Jonathan, lo inget?"

Mellani menepuk pelan dahinya.
"Iya gue inget, cowok yang sok kecakepan itu kan, yang sudah hamilin si Santi, terus akhirnya Santi bunuh diri gara-gara si Galang nggak mau tanggung jawab. Santi akhirnya mati gantung diri dalam keadaan berbadan dua. Amit-amit itu cowok. Semoga dia dapat karma."

"Lo kok tau sedetail itu ceritanya si Galang, Mell? "

"Galang dan Santi kerja di kantor papah gue. Jadi gue tahu lah."

"Oh God, pantesan aja lo tau, tapi gue yakin kalau lo belum tahu kabar terbaru si Galang."

"Ah, terserah lah, gue nggak peduli sama kabar cowok-cowok brengsek macam si Galang."

"Dengerin gue dulu, Mell. Lo pasti syok mendengar apa yang bakal gue omongin "

"Emang lo mau ngomong apa, Sha,  soal si Galang itu?"

"Galang tewas, Mell!"

"Ha? Apa, Sha? Galang Tewas? Dia mati maksud, lo?"

"Yoi, kasusnya mirip banget sama si Jo, lidah dan kejantanannya hilang."

"Nggak salah lo, Sha? Jangan fitnah tau! Aku nggak suka gosip! "

"Gue nggak fitnah dan juga nggak nyebar gosip, Mell. Lihat aja beritanya di berita online kalau lo nggak percaya omongan gue barusan."

Mellani bergidik ngeri, dia pikir teror-teror kematian di sekelilingnya sudah berakhir, ternyata masih berlanjut.

"Satu lagi Mell yang harus lo tau, si Galang matinya di indekos murahan yang biasa disewa sama perempuan panggilan yang murah. Lagi rame beritanya tau! "

Mellani menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar perkataan wanita seksi di hadapannya.

"Ini foto-fotonya, Mell. Kejadian si Galang meninggal sih sehari yang lalu, mungkin sudah di kebumikan sekarang jenazah si Galang."

Mellani manggut-manggut sambil perlahan melihat slide demi slide foto jenazah si Galang.

"Lo pasti dapat foto ini dari si polisi itu ya, Sha?"

" Yoi, Mell."

"Bukannya hal kayak gini bersifat rahasia ya, Sha?"

"Ya nggak lah, Mellani sayang. Itu reporter juga ambil gambar seperti itu, terus masuk koran online, dan jadi trending topic, jadi bukan rahasia lagi."

"Ooooh....!"
Mellani kembali melanjutkan gerakan jemarinya, hingga gerakannya terpaksa berhenti saat melihat sebuah foto yang menarik perhatiannya.
Perlahan dirinya memperbesar gambar dilayar ponsel Sasha hingga lebih jelas oleh penglihatannya.

"Ini tulisan apa ya, Sha?"

"Mana ... mana? Biar gue lihat."
Sasha mengambil ponselnya, dahinya berkerut.

"Oooh ... Ini tulisan di sebelah jasad Galang, Mell. Miripkan sama si Jo dulu."

Mellani membaca kembali tulisan layar ponsel Sasha yang menurut penuturannya itu ditulis dari ceceran darah Galang.

I'M BACK...!!!
Telinga Mellani berdengung, tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing.

"Sorry, Sha, gue kok tiba-tiba  pusing gini ya. Lo bisa balik ke rumah lo sekarang, beneran gue pusing banget nih. Sepertinya anemia gue kumat. Besok lo main lagi ke sini."

"Oke ... oke. Itu muka lo pucet banget. Apa perlu gue antar ke rumah sakit, Mell?"
Sasha panik, melihat wajah Mellani yang memucat.

"Gak perlu, Sha, gue mau istirahat dulu. Lo boleh pulang sekarang. Sorry ya."

"Oke, Mell, gue cabut dulu. Lo langsung panggil pembantu lo aja kalau kenapa-kenapa."

Mellani memberi isyarat dengan jemarinya kalau dirinya baik-baik saja.

Sasha perlahan melangkah meninggalkan Mellani yang menyenderkan bahunya di sofa sambil memegang kepalanya. Sebelum benar-benar keluar Sasha kembali melihat ke arah Mellani. Kemudian tersenyum, lebih tepatnya menyeringai.

AYO IKUT AKU KE NERAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang