BAB-19 HIDUPLAH DALAM PENYESALAN

355 59 14
                                    


AYO IKUT AKU KE NERAKA
BAB-19
HIDUPLAH DALAM PENYESALAN

"Sudah bangun, Sayang?"

Mellani menatap tubuh Bagas yang menggeliat terikat tali tambang.

"Mmm...." Bagas hanya bergumam tidak jelas karena mulutnya ditutup paksa oleh kekasih yang dia cintai.

Perlahan Mellani membuka mulut Bagas yang tertutup lakban.

"Sayang, ada apa ini? Kenapa aku diikat? Apa salahku, Sayang?"

Mellani tersenyum miris.

"Kamu bilang kalau kamu sangat mencintaiku, Gas?"

Mellani mengambil cutter yang telah dia siapkan. Cutter itu dia goyangkan ke kanan dan ke kiri tepat di muka calon suaminya itu, Bagas gemetar. Mellani yang dia kenal adalah Mellani yang lemah lembut, bukan Mellani yang ada didepannya saat ini, dia seperti psikopat.

"Kamu ingat dengan cutter ini, Gas? aku memungutnya sewaktu sekolah dulu. Lebih tepatnya aku memungut cutter ini di ...."
Mellani mendekatkan mulutnya ke pendengaran Bagas .

"Waduk Sermo Kulon Progo ...!"

Mellani mengangkat kembali wajahnya, matanya menatap lurus ke bola mata Bagas. Wajah kekasihnya itu memucat, pucat seperti mayat Ayu sahabatnya.

"Ayu ...." Bagas bersuara lirih begitu mendengar Mellani menyebutkan Waduk Sermo.

"Jangan sebut nama sahabatku dengan mulut kotormu itu, keparat! Kamu masih ingat dengan apa yang kalian lakukan dengan Ayu sahabatku, kalian biadab! Kalian bukan manusia! Kalian Iblis!"

Mellani berdiri menatap tajam Bagas sambil berteriak, tapi detik kemudian gadis ayu itu terdiam, lalu tertawa.

"Hahaha ... hahahaha ... haha!"

"Mell, dengarkan aku. Enam bulan lalu waktu pertama kali kita bertemu, aku tau kalau kamu adalah Mellani sahabat Ayu yang aku bunuh. Walau kamu berusaha menutupi identitasmu, aku tahu kalau itu kamu. Aku mencintaimu, Mell. Demi Tuhan aku pun menyesal telah melakukan hal mengerikan itu. Sebagai bukti penyesalanku, aku melamarmu, bahkan tidak sedikitpun aku menyentuhmu. Demi menebus kesalahanku dengan Ayu, aku berjanji ingin membahagiakanmu, Mell, percayalah denganku."

Mellani terduduk di lantai begitu mendengar pengakuan Bagas, lalu menangis sesenggukan. Cutter terlepas dari tangannya. Kedua telapak tangannya berpindah menutupi wajahnya yang telah basah oleh air mata

"Maafkan aku, Mellani."

"Diam!"

"Jika kau mencintaiku, maka hiduplah, hiduplah dalam penyesalan seumur hidupmu karena telah menghancurkan hidupku brengsek!" Mellani berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah Bagas yang telah penuh darah.

Sementara itu, Bagas mengeluarkan air mata dan menutup matanya, dia pasrah dengan apa yang akan terjadi dengannya.
Dia tahu cepat atau lambat dia akan mendapat balasan atas perbuatannya terhadap Ayu lima tahun yang lalu.
Dia akan mati di tangan sahabat perempuan yang dulu dia perkosa, dia mati di tangan Mellani, wanita yang sangat dia cintai.

"Kamu! Kamu!"

Mellani menunjuk wajah Bagas dengan emosi yang memuncak.

"Bahkan kematian tidak cukup pantas untuk menebus kesalahanmu, kamu terlalu bagus jika harus langsung mati. Hiduplah kamu selamanya dalam penyesalan!"

Mellani dengan cepat mencapit kejantanan Bagas dengan tang, Bagas menjerit dan menggelepar.

***
Cerita lengkap di karyakarsa/kbm app ya😎

AYO IKUT AKU KE NERAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang