BAB-23
TERTAWALAH, SASHA!
"Iya, upah...! Upah karena gue udah bantuin lo buat bunuh tante Sabrina..!" Sasha berusaha bernegosiasi.
"Hoo !"
Mellani mengangguk-anggukkan kepalanya, perlahan tangannya dia gerakkan untuk membuka ikatan di tangan temannya.
Senyuman terbit di wajah Sasha, begitu ikatannya terlepas maka dia akan segera melarikan diri lalu mencari bantuan. Baginya Mellani saat ini sangat menakutkan, sorot matanya sama mengerikannya seperti saat dia dan dirinya menghabisi nyawa selingkuhan papanya.
"Mell, lepasin gue Mell, lo mau kemana?" Sasha berteriak saat gerakan Mellani berhenti.
Mellani menarik kembali tangannya, lalu berdiri mengambil lakban lalu kembali menutup rapat mulut Sasha.
"Hmpt!"
Sasha kembali menggerak-gerakkan tubuhnya.
"Ini apa, Sha? Lo masih ingat ini? "
"Mellani menunjukkan sebuah benda tajam tepat di wajah Sasha.
"Lupa? Oke coba lihat ini?"
Mellani menunjukkan deretan huruf yang agak memudar di pangkal benda tajam tersebut, tulisan itu berbunyi SASHA, untuk menandai siapa tuan dari benda tersebut.
Lemas sudah seluruh persendian milik Sasha, dia ingat betul benda yang kini dipegang oleh Mellani, benda itu adalah cutter yang dia buang sesaat setelah dirinya merusak wajah Ayu yang sudah dia bunuh. Kenapa Mellani memiliki benda laknat itu? Wajah Sasha kini memucat, senyuman yang sempat terbit kini redup kembali, Sasha kini bergetar ketakutan.Mellani menggoreskan perlahan cutter yang masih belum dia keluarkan ujungnya di wajah Sasha.
"Gue nggak peduli soal perselingkuhan lo sama bokap gue, dan soal pembunuhan tante Sabrina waktu itu, bukan gue bersenang-senang. Tapi lo, Sha. Lo yang menyiksa habis-habisan tante Sabrina di pantai dengan alasan membantu gue buat membalaskan dendam nyokap gue karena dikhianati sahabatnya, gue cuma lihat betapa kejamnya lo, loel sadis, Sha, sesadis dulu saat lo menghabisi nyawa Ayu sahabat gue."
"Hmmmp!"
Sasha kembali menggoyangkan tubuhnya.
"Gue lihat semuanya, Sha, saat lo dengan senangnya menyiksa Ayu, saat lo dengan sombongnya bilang kalau Ayu hanya anak pembokat. L sangat bangga dan tertawa di atas penderitaan Ayu!" Mellani tersenyum mengerikan.Perlahan ujung tajam cutter keluar dari tempatnya, Mellani menekan perlahan di wajah milik Sasha.
"Saat lo pukul kepala Ayu pakai kayu, karena takut Ayu bakalan lapor ke gue, dan kalian bertempat bakalan masuk penjara. Lo ingat itu, Sha?"
Mellani mulai menggores wajah pucat Sasha.
Darah perlahan menetes dipipi mulus Sasha bersamaan dengan air mata yang mengalir deras.
"Tertawalah, Sha. Ayo tertawa, sama seperti saat lo menyiksa tante Sabrina. Tertawalah, jangan menangis Sasha!!"
Kembali Mellani menggores wajah Sasha di bagian yang lain, pelan dan semakin dalam. Sasha menggelengkan kepalanya, darahnya terciprat ke arah wajah dan rambut Mellani. Air matanya semakin deras mengalir. Namun, Mellani tidak peduli.
"Kenapa menangis, Sha? Tertawalah! Ayo tertawalah, sama seperti saat lo merekam perbuatan Bagas, Jonathan, dan Galang yang sedang menodai Ayu sahabat gue...!"
Kembali Mellani menggoreskan cutter miliknya."Tertawalah, Sha, teruslah lo tertawa ... Sama seperti saat Ayu sahabat gue menangis di depan kalian semua waktu itu!"
Mellani terus melukis di wajah Sasha yang sudah sepenuhnya berwarna merah.
"Tertawalah, Sha. Ayo tertawalah! Sama seperti saat lo merusak wajah Ayu sahabat gue, padahal saat itu Ayu sudah meninggal! Ha-ha-ha! Ayo tertawalah, Sasha!"
Mellani semakin menikmati tindakannya terhadap makhluk dihadapannya yang sudah tidak berdaya.
"Tertawalah, Sha. Tertawalah! Sama seperti saat lo melanjutkan hidup lo, seakan tak terjadi apa-apa, sementara gue harus menahan sakit karena rasa bersalah, rasa bersalah karena tak mampu menolong sahabat gue satu-satunya! Ayo tertawalah, Sasha. Kenapa kamu diam?"
Sreeett ....
Mellani semakin dalam menggores wajah Sasha, sementara si empunya wajah perlahan kehilangan gerakannya.
"Tertawalah ... tertawalah, Sha. Tertawalah saat lo nanti ketemu lagi sama Jonathan, Bagas, dan Galang yang sudah menyusul Ayu sahabat gue di akhirat, tertawalah lalu minta maaflah ke Ayu, sahabat gue yang lo bunuh dengan kejam...!
Sreeeeeeeet....
KAMU SEDANG MEMBACA
AYO IKUT AKU KE NERAKA
Mistério / SuspenseDIA HANYA GADIS LUGU YANG KALIAN PAKSA JADI PSIKOPAT. JANGAN SALAHKAN JIKA DIA KEMBALI.