BAB-17
DIA AKU YANG LAIN20 April 2016, Waduk Sermo , Kulon Progo, DIY.
"Ayu ... Yu ... Ayu ...! Kamu di mana? Ayu!"
Mellani yang masih remaja tengah mencari sahabatnya yang tiba-tiba menghilang. Tadi sehabis acara api unggun dia langsung tidur di tenda karena terlalu lelah, seingatnya dia dan Ayu tidur berdampingan. Tapi ketika dirinya terbangun karena digigit nyamuk Ayu sudah tidak ada disampingnya. Tak biasanya sahabat cantiknya itu pergi begitu saja tanpa berpamitan dengannya.
Karena khawatir dan juga penasaran, akhirnya walau hanya bermodalkan nekat yang dia paksakan, Mellani menyusuri jalan pegunungan menuju waduk.
"Ah, Ayu kamu di mana sih."
Mellani terus melangkahkan kakinya perlahan, hampir mendekati waduk.
Tapi sial tak bisa ditolak, sinar dari senter kecilnya mati menyala, hingga akhirnya benar-benar sinarnya menghilang. Mellani ketakutan setengah mati.
"Aaa ....!"
Mellani terpekik, sialnya senter kecilnya mati di daerah yang tanpa cahaya. Padahal sudut-sudut waduk yang lain disediakan lampu jalan. Dirinya juga lupa membawa ponsel karena buru-buru mencari sahabatnya itu.
Mellani mengurungkan niatnya untuk mencari Ayu, dia akan berlari secepat mungkin dan akan segera melaporkan ke gurunya tentang menghilangnya Ayu. Mungkin saja para guru bisa membantu dan Ayu segera ditemukan.
"Ahh, sial! Kenapa aku ceroboh banget sih!"
Mellani menepuk dahinya, kenapa tidak terpikirkan dari tadi kalau seharusnya dia lapor ke guru saja, bukan malah sok pemberani mencari Ayu sendirian yang berakhir seperti ini. Terjebak dalam kegelapan.
Saat dirinya bersiap-siap untuk berlari, Mellani tanpa sengaja mendengar suara orang tertawa terbahak- bahak. Mereka seolah bahagia sekali. Lalu pendengarannya berganti menangkap suara tangisan.
Tunggu....
Mellani tampak sangat mengenal suara itu. Segera dirinya mempertajam pendengarannya.
Matanya melotot karena Mellani yakin jika yang menangis itu, Ayu!
Entah keberanian dari mana Mellani masuk ke dalam semak yang semakin gelap, pohon menjulang tinggi tidak menghalangi dirinya untuk menemui Ayu. Padahal suasana gelap gulita karena senter miliknya mati.
Kakinya terus melangkah ke sumber suara. Namun saat mulutnya hendak memanggil nama sahabatnya itu, pemandangan yang sangat mengerikan terpampang jelas di hadapannya, dia langsung berjongkok bersembunyi di balik semak- semak sambil matanya tetap terarah ke depan. Dimana Ayu tengah diperkosa beramai-ramai lalu menghabisi nyawa Ayu.
Tubuh Mellani kaku tidak bergerak, lidahnya kelu, tubuhnya bergetar. Matanya merekam kejadian demi kejadian yang terjadi tepat di hadapannya.
Mereka adalah Jonathan, Sasha, Galang dan Bagas.
Tangan Mellani mengepal kuat, meremas rumput di sampingnya. Dia sangat marah tapi dirinya tidak cukup berani untuk berteriak. Pasti dia kalah dan mungkin nasibnya akan sama dengan Ayu, sahabatnya.
Jonathan, Bagas, Galang dan Sasha pun akhirnya bersepakat membuang mayat Ayu ke waduk.
Terdengar suara benda berat jatuh ke dalam air. Setelahnya mereka langsung pergi meninggalkan Mellani sendirian yang tanpa mereka sadari sedari tadi menyaksikan semua kekejian mereka.
Mellani berjalan gontai kembali ke perkemahan dengan tatapan kosong. Berjalan terseok-seok. Matanya tak lagi mampu menangis karena apa yang dirinya lihat teramat mengerikan. Pikirannya penuh dengan penyesalan, kenapa tadi dia tidak berteriak saja, agar Ayu sahabatnya tak mengalami nasib tragis seperti itu. Mellani pulang ke perkemahanan dengan hati yang terkoyak penuh penyesalan, sakit hati, amarah, serta dendam.
Mellani depresi tanpa bisa menceritakan kejadian yang sesungguhnya.
Dirinya tidak mau berbicara beberapa bulan lamanya.
Orang tuanya sepakat memboyongnya ke Jakarta agar dirinya bisa melupakan kejadian tentang Ayu.Tapi siapa sangka setelah lima tahun berlalu, dirinya kembali bertemu dengan mereka yang telah menghabisi nyawa sahabatnya dengan sadis.
Ting ....
Setiap suara itu menggema di telinganya, Mellani tersenyum dengan mengerikan.
"Ayu ...."
Mellani tersenyum menyeringai.
Jika kepalanya tak lagi sakit, dirinya tidak lagi mengingat apapun lagi.
Tak mengingat apa yang telah dia lakukan kepada mereka yang telah memisahkan dirinya dengan sahabat baiknya, Ayu.
--------
Jangan lupa like dan komen ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
AYO IKUT AKU KE NERAKA
Gizem / GerilimDIA HANYA GADIS LUGU YANG KALIAN PAKSA JADI PSIKOPAT. JANGAN SALAHKAN JIKA DIA KEMBALI.