BAB-15 JERITAN TERAKHIR JONATHAN

349 58 6
                                    


AYO IKUT AKU KE NERAKA
BAB-15

JERITAN TERAKHIR JONATHAN

Wanita yang akan ditemuinya kali ini teramat sangat sulit di rayu. Berbeda dengan wanita yang ditemuinya selama ini. Hal yang membuat Jonathan penasaran dan semakin terobsesi karena penolakan demi penolakan yang harus dirinya terima. 

Selama perjalanan didalam mobil kepala  Jonathan sudah dipenuhi oleh berbagai rencana. Salah satunya setelah bosan dengan wanita ini, maka akan dia depak dengan cara yang paling memalukan. Sebagai balasan karena membuat dirinya harus berpura mengemis cinta di hadapannya. Tanpa sadar bibirnya terangkat sebelah karena begitu menikmati semua rencana yang tengah dia susun.

Mobil sport keluaran terbarunya yang ia dapatkan dari hasil mengancam sang ayah  mendarat mulus di pelataran hotel.

Jonathan berjalan ke kamar sambil bersiul. Saat membuka pintu dirinya kaget, tak menyangka teman kencannya telah sampai terlebih dahulu dan menunggunya.

"Kamu! Cantik sekali."
Jonathan berkata tanpa berkedip, sementara si perempuan tertawa malu-malu yang semakin membuat Jonathan gemas dan ingin memangsanya. 

Dia lempar jaketnya ke sembarang arah, dan mendekati teman kencannya, nafasnya memburu karena tergoda kecantikan wajah yang begitu mempesona. 
Sang wanita mengelak, mendorong pelan namun manja dada bidang Jonathan.

"Tenanglah, mari kita minum dulu baru bersenang-senang. Aku ingin mengobrol dulu denganmu."
Sang wanita mengambil dua gelas yang berisi anggur merah yang telah dia siapkan. Memberikan salah satunya kepada Jonathan. Tak lupa memberikan senyuman termanisnya. 

Tanpa ragu Jonathan menerima minuman tersebut, meminumnya dengan sekali tegak. Sementara si wanita menatap tingkah laku lelaki di hadapannya sambil meminum minumannya secara perlahan.

"Kamu, terlihat berbeda malam ini, Sayang. Kau sungguh mempesona. Aku sampai tak menyadari kalau ini dirimu. Kau sungguh, berbeda. Apa kau sengaja melakukan hal ini demi aku?"

Si perempuan tersenyum penuh misteri.

Saat Jonathan akan mulai beraksi, kepalanya tiba-tiba pening,hingga akhirnya Jonathan dalam keadaan separuh sadar. 

"Arght ... sialan. Apa yang lo lakuin ke gue?"

Si wanita menyeringai, tangan halusnya mengambil sesuatu dari balik baju bagian dadanya. Wajahnya menyeringai mengerikan, menatap Jonathan dengan tatapan yang seolah ingin memakannya hidup-hidup. 

Jonathan tiba-tiba badannya kaku menegang. Suaranya tercekat, terlebih saat wanita yang dia kencani menarik isi dari benda yang kini dikibas-kibaskan diwajahnya. Sebuat cutter yang terlihat sudah tua diluar, namun masih tajam mengkilap di dalamnya. Suara cutter terdengar ngilu di telinga Jonathan yang tidak berdaya di atas ranjang.

"Jangan mati dulu, Jo. Mari kita ngobrol dan bersenang-senang. "

"Si—-aa—lan ...."
Jonathan berusaha berbicara, tapi mulutnya kaku, lidahnya juga kaku. Tenaganya juga menguap entah kemana. Ini pasti karena minuman yang tadi dia telan.

Tiba-tiba mulutnya yang kaku dibuka paksa oleh si wanita dengan kedua tangannya, lidah Jonathan ditarik dan di keluarkan paksa dan kasar.

"Rrr ... rrr ...."
Jonathan berusaha melawan, tapi sia-sia. Tenaganya sudah habis entah kemana, tubuhnya kaku tak mau menuruti perintahnya. Jonathan mulai ketakutan. Terlebih kini wajah wanita di hadapannya tidak lagi terlihat cantik, tapi terlihat dingin dan mengerikan. 

"Hemm, aku pikir kita akan memulainya dari ini dulu Jo, Sayang. Mulut lo yang berbisa ini  telah membuat banyak perempuan ternoda karena percaya dengan lidah busukmu ini. Aku ingin membantumu membersihkan mulut hinamu ini, Jo sayang!"

Perlahan darah mengucur dari lidah Jonathan saat ujung cutter menempel ke lidahnya, ditarik perlahan dan semakin dalam menancap.

"Arrrggh ....!"
Suara Jo menjerit berusaha agar seseorang mendengar panggilannya, tapi percuma. Kamarnya penuh dengan suara musik jazz yang lembut dan romantis.

Setelah puas bermain-main dengan wajah Jonathan, tangan itu perlahan beralih ke area kejantanan Jo.

"Ah, burung yang malang, andai tuanmu tak menggunakanmu dengan serampangan, pasti kau tak berakhir dengan dijagal oleh ku seperti ini."

"Arrrgtt ...!"

Jonathan kembali menggeliat berusaha melawan. 
Perempuan itu berhenti, lalu menatap perlahan wajah Jonathan yang sangat mengenaskan. Mendekatkan bibirnya tepat di telinganya sambil membisikkan kata-kata. 

Mata Jonathan melotot seperti akan terlepas dari tempatnya mendengar kata-kata selanjutnya, yang berhasil membuat dirinya putus asa seketika dan sadar jika dirinya takkan mungkin selamat. 

"Arrrrght ....!"

Jonathan menjerit bersamaan dengan kejantanannya yang terpotong dengan tiba-tiba. 
Tubuhnya berguncang hebat, darah mengalir ke segala arah.

"Akhirnya Jonathan pun merenggang nyawa.

***
Cerita lebih panjang silahkan ke kbm app.

Jika Karya karsa ke karya karsa silahkan manfaatkan kode voucher yang tersedia agar lebih hemat.

Kode voucher karya karsa: 1AIAN

Selamat membaca, di jamin makin 🔪🔪🔪🗡🗡

AYO IKUT AKU KE NERAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang