BAB-13 PEMBONGKARAN MAKAM AYU

324 60 3
                                    


AYO IKUT AKU KE NERAKA
BAB-13
PEMBONGKARAN MAKAM AYU

Pak Rudi perlahan menemui adik iparnya yang berada di sebuah makam. Sang adik tengah berdiri sambil mengawasi proses pembongkaran sebuah makam demi melanjutkan penyelidikannya, hal ini terpaksa dia lakukan. Saat tahu orang yang ditunggunya datang menghampiri dirinya. Ilham segera melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Kenapa baru sampai, Mas Rudi? Saya kira Mas akan lebih cepat datang ke sini, mengingat proses pembongkaran makam Ayu sudah bisa dilakukan, walau ada beberapa kendala."

"Maafkan aku, Ham. Ada sedikit masalah di Jakarta, sahabat mbakmu meninggal."

Dahi Ilham berkerut.
"Sahabat? Sahabat yang mana, Mas?"

"Sabrina, kamu masih ingat Sabrina, Ham? Adik tingkat mbakmu waktu kuliah, dia seangkatan kamu kok, yang orangnya cantik dan putih itu loh. Masa kamu lupa?"

Ilham hanya menanggapinya dengan raut muka dingin mendengar nama Sabrina dan hanya mengeluarkan kalimat "oh " saja. Tak mungkin dirinya lupa dengan wanita yang sok cantik yang dulu bahkan pernah terobsesi memiliki dirinya sewaktu kuliah dulu namun tiba-tiba berbelok haluan mengejar cinta sahabatnya yang lebih mapan karena orang tuanya kaya raya. Sabrina di mata Ilham hanyalah seorang wanita licik yang gila uang.

"Tadi kamu bilang ada sedikit masalah dengan proses pembongkaran makam Ayu, masalah apa memangnya, Ham?"

"Itu, Mas. Tiba-tiba ada pengacara datang mengaku utusan dari keluarga Ayu, dan mereka tidak mengizinkan makam Ayu dibongkar."

"Saudara? Bukannya kamu bilang keluarga jika Pak Karjo sudah tidak ada sama sekali?"
Pak Rudi terkejut dengan berita yang disampaikan oleh adik iparnya itu.

"Iya, Mas, kami terpaksa harus mengulangi perizinan di pengadilan lagi, walau agak lama tetapi akhirnya pihak kita yang menang, sekarang Mas lihat sendiri, proses pembongkaran makam Ayu sedang kita lakukan. Semoga berjalan dengan lancar, sehingga teka-teki tentang masalah Mellani segera terpecahkan."

"Sebenarnya apa tujuan kamu sampai membongkar makam Ayu, Ham? Bukankah lebih baik kita langsung mencari siapa di balik teror-teror yang dialami Mellani, tapi kenapa justru kamu malah mengambil keputusan aneh ini? Menurut Mas tak ada hubungannya antara teror yang menimpa Mellani dengan proses pembongkaran makam Ayu, Ham."

"Saya hanya berusaha mencegah kemungkinan terburuk, mtas. Ini semua juga demi Mellani. Saya hanya melihat selangkah ke depan. Mengambil tindakan apapun yang bisa berkaitan dengan Mellani."

"Kemungkinan terburuk? Maksud mu apa, Ham? Kemungkinan yang bagaimana?"
Pak Rudi semakin bingung saja dengan perkataan serta tindakan yang dilakukan oleh Ilham.

"Kemungkinan terburuknya ialah bahwa Ayu masih hidup, Mas. Itu sebabnya saya terpaksa membongkar makam Ayu untuk mengcek DNAnya. Bukankah Mas bilang kalau wajah Ayu saat ditemukan sudah tak dapat dikenali, hanya bermodalkan kalung di leher jenazah sehingga yakin kalau itu memang jenazah Ayu, tanpa melakukan autopsi jasadnya terlebih dahulu. Jika kenyataannya Ayu memang sudah meninggal, maka saya akan membuka kembali kasus kematiannya, siapa dalang dibalik pembunuhan Ayu lima tahun yang lalu. Ini bukan hanya menyangkut masalah Mellani saja, Mas. Tapi juga untuk membuka kasus Ayu, agar Ayu tenang karena kasus pembunuhan dirinya terkuak. Siapa yang telah membunuhnya dengan keji."

"Semoga kasus Mellani segera terpecahkan ya, Mas. "

"Iya, Ham, tolong bantu Mellani. Hanya kamu yang saya percaya untuk menangani kasus ini. "

"Tenang saja, Mas, saya akan melakukannya sebaik mungkin. Mas Rudi jangan khawatir."

"Iya Ham, terimakasih banyak. "

AYO IKUT AKU KE NERAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang