17

25 4 9
                                    

Hai! Happy reading!!

Jangan lupa vomment luv🖤

MasyaAllah ganteng banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MasyaAllah ganteng banget

Ekspresi Karin kalau di tatap Arkan kayak pict di atas HAHAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi Karin kalau di tatap Arkan kayak pict di atas HAHAHA. Karin cantik banget :3

***
Siapa yang harus kupilih, hatiku yang kecewa atau hadirmu yang selalu kunanti?

***

H-1 mendekati olimpiade. Pak Basuki menyarankan anak didiknya untuk lebih santai tapi tidak terlena. Saat jam istirahat semua anak yang akan mengikuti olimpiade berkumpul di aula untuk doa bersama. Karin duduk di sebelah Daniel, di sebelah Daniel ada Arkan dan Freya yang duduk bersebelahan.

"Masih lama nggak ya, Kak?" tanya Karin pelan pada Daniel.

Daniel tetap menatap ke depan lurus, "Mungkin."

Karin mangut-mangut. Arkan masih bisa mendengar suara Karin. Daniel memang tak banyak berbicara tapi lebih peduli daripada Arkan yang labil, kadang cuek kadang peduli.

Karin mendengarkan arahan dari kepala sekolah dan guru pembimbing dengan seksama. Sesekali Karin melirik ke arah Arkan. Kesempatan tidak datang dua kali bukan?

Selesai doa bersama Karin langsung ngibrit ke kantin untuk bertemu dengan sahabatnya. Karin sudah titip pesan belikan nasi goreng dan jus stroberi.

"Dah kelar sahabat?" tanya Naura saat Karin mulai menyantap nasi gorengnya.

Karin mengangguk karena mulutnya penuh makanan.

"Rin, temen lo masih galau tuh. Dari tadi mikirin ayang," ujar Gladis.

Karin melirik Sheira sebentar. Sheira terlihat tidak bersemangat sejak tadi pagi. Entah apa alasannya karena mereka belum cerita.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang