03 - Arkan dan Karina

114 31 24
                                    

Hai! Happy reading!!

Jangan lupa vomment luv🖤

***

Arkan masih nyaman di balik selimut rumus matematika yang ia beli beberapa waktu lalu di market place. Tubuhnya sebenarnya masih lelah setelah belajar sampai pukul 2 dini hari. Kebiasaan yang tidak baik hanya saja cowok bertubuh jangkung itu ngeyel.

"Abang turun disuruh Mama sarapan!" Panggil Elina, adik perempuan Arkan.

Sayup-sayup Arkan mendengar suara cempreng itu dari luar kamarnya.

"Abang!!"

Bunyi pintu diketuk pun terdengar mengusik ketenangan Arkan.

"Iya," kata Arkan masih enggan bangun.

Arkan membolak-balikkan tubuhnya di atas kasur. Dinginnya air pasti membuat bulu kuduknya berdiri. Arkan tipe orang yang tidak suka mandi dengan air hangat dengan alasan tidak membuatnya segar.

Arkan mengerjapkan matanya berulang kali, melihat ke arah meja belajarnya yang masih berantakan. Jantungnya berpacu lebih cepat setiap menatap meja belajar yang menjadi teman stressnya.

"Papa.." Arkan langsung berdiri dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Tidak butuh waktu lebih dari 10 menit, Arkan sudah keluar dari kamar mandi kemudian memakai seragam sekolahnya.

Seragam putih abu-abu yang menemaninya tidak lama lagi. Arkan menyisir rambut dengan tangannya lalu menyemprotkan parfume YSL Black Opium kesukaannya. Menurut Arkan aroma parfume bisa membuatnya lebih bersemangat untuk menjalani hari.

"Pagi Ma, El," kata Arkan langsung mendudukkan bokongnya di kursi makan sebelah adik perempuannya, Elina.

"Abang lama ih kayak cewek," celetuk Elina sambil menunggu Mamanya mengoleskan selai cokelat keatas roti.

"Masih ngantuk," jawab Arkan sekenanya.

"Kamu tidur jam berapa, Ar? Begadang lagi?" tanya Wulan, Mama Arkan dan Elina.

"Iya Ma. Ada tugas yang perlu Arkan selesaikan tadi malam," ujar Arkan.

"Nih sarapan dulu. El makannya cepat nanti ditinggal Abang," ujar Wulan memperingati anak bungsu yang kalau makan lama.

"Siap Ma!"

Arkan menikmati sarapan roti dengan selai cokelat kesukaannya. Tidak lupa segelas susu hangat.

"Ar, mama nggak suka kamu begadang sampai pagi. Bad habit," ujar Wulan menasehati anak sulungnya.

"He has bad habits," kata Elina.

"Lo juga, makan kelamaan termasuk kebiasaan buruk. Iya Ma, tapi Arkan nggak janji," ujar Arkan yang telah selesai dengan sarapannya.

Arkan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Mamanya untuk salim.

"Arkan berangkat sekolah dulu, Ma," ujar Arkan.

"ABWANG TWUNGGU!!" teriak Elina yang belum selesai sarapannya.

"Dihabiskan dulu, El!" ujar Wulan menahan putrinya agar menyelesaikan sarapannya.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang