02 - Gadis Yang Malang

132 36 27
                                    

Hai! Happy reading!!

Jangan lupa vomment luv🖤

***

Pulang sekolah seorang anak perempuan kecil dengan ikat rambut berkepang kuda berlari kecil menghampiri Mamanya yang sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah majalah. Tas rangsel berwarna merah muda dengan gambar strawberry masih menempel dipunggung kecilnya.

"Mama!" Panggil anak perempuan kecil itu.

"Apa? Jangan teriak-teriak Kinara lagi tidur," ujar wanita itu.

"Iya Ma.."

Wanita itu terlihat cuek tak menanggapi anaknya lagi, ia kembali membaca majalah yang tertunda karena kehadiran anak perempuan kecil itu.

"Mama.." Rengek anak perempuan kecil itu sambil meniup majalah yang dibaca wanita itu.

"Apa Karina? Mama lagi baca majalah. Sana main sama bi Jum." Usir Zoya, mama Karina pada anak sulungnya itu.

Karina kecil yang baru pulang sekolah dan berniat memberi tau hasil nilai ulangannya pun terpaksa memangguk pasrah dan berlari ke kamarnya.

Di kamar ia duduk di atas karpet dekat kasurnya. Tak lama wanita paruh baya memasuki kamarnya.

"Non, ayo ganti baju dulu. Habis itu makan siang ya? Udah Bibi siapkan di bawah," ujar bi Jum yang setiap harinya bekerja dirumah Karina.

Karina kecil tersenyum, "Nilai aku bagus lho." Dengan suara khas anak kecil Karina kemudian berdiri dan memberikan selembar kertas hasil ulangannya pada asisten rumah tangganya itu.

Bi Jum mengusap rambut Karina kecil yang harum strawberry itu, "Bibi ikut seneng. Pasti Ibu sama Bapak seneng, Non."

Karina kecil menggeleng, "Mama nggak mau lihat nilaiku. Kalau Papa masih kerja."

Bi Jum tersenyum nanar melihat Karina yang baru menginjak kelas 3 SD namun harus mendapat perlakuaan yang kurang menyenangkan dari orangtuanya.

"Nanti kasih tau Bapak pasti seneng. Sekarang Non ganti baju dulu ya," ujar bi Jum menyuruh Karina kecil duduk dan melepas kaus kaki serta seragam sekolahnya mengantinya dengan pakaian santai.

"Bibi kenapa sih manggil Bapak? Itu kan Papa bukan Bapak," ujar Karina protes.

Bi Jum tertawa pelan, "Udah selesai. Sekarang kita makan yuk." Bi Jum menggandeng Karina untuk turun ke bawah.

"Kenapa?" Karina memaksa.

"Papa itu panggilan dari anak untuk Papanya. Kalau bi Jum, manggil Bapak karena papa Non Karin itu bos, Bibi," ujar bi Jum menjelaskan.

Karina memang selalu begitu dari ia mulai lancar berbicara. Setiap pertanyaannya harus dijawab. Karina kecil yang pintar.

Karina mangut-mangut, ia sudah paham, "Yuk mamam!"

Bi Jum menunggu Karina yang sedang menyantap makan siangnya.

"Enak.."

"Mau tambah, Non? Sayur beningnya masih banyak," ujar bi Jum menawari.

"Ini belum habis. Bibi, kenapa nggak makan?" tanya Karin lalu menyuapkan makanannya lagi.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang