Our Apartment [24]

12K 752 47
                                    

KEJUTAN!

Datang lebih cepat dari part sebelumnya :) Padahal aku besok UTS lho, tapi ide memang nggak bisa menunggu, jadilah tadi malam aku ngetik part ini 2 jam nonstop :D

maunya langsung posting, tapi jaringan nggak bersahabat sama sekali -_-

Oh ya, buat adek-adek yang besok UN, jangan mikirin yang nggak-nggak ya, dibawa santai aja *bisanya ngomong doang* Jaga kesehatan, dan tidur lebih awal biar paginya lebih fresh :)

oh ya, theme song buat part ini adalah Marry YOur Daughter - Brian McKnight

HAPPY READNG!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Dua hari setelah tahun baru, Nicole mendapati dirinya terjebak di dalam rumah karena salju turun dengan derasnya hingga menutupi kap mobil, membuat semua orang tidak bisa keluar rumah. Tampaknya musim dingin kali ini menjadi semakin parah saja. Padahal ini masih di bulan Januari, entah bagaimana pada saat puncaknya nanti, pada bulan Februari mendatang.

Semua aktivitas benar-benar lumpuh total, dan yang bisa Nicole lakukan hanyalah menatap butiran salju yang terus berjatuhan dari jendela kamarnya. Ayah dan Ibunya serta Greyson sedang berkumpul di ruang duduk, menikmati hari libur, sedangkan dia memilih diam di kamar. Menunggu kabar seseorang, yang sudah tiga hari belakangan tidak menghubunginya sama sekali.

Yeah. Orang itu adalah Justin. Dia semakin menyadari betapa sibuknya Justin semenjak hubungan mereka tidak lagi sebatas sahabat. Laki-laki itu menjalani rapat yang berbeda di setiap jamnya. Jamuan makan malam, yang sering kali ditolak laki-laki itu, dan pada akhirnya akan di hadiri oleh wakil direkturnya. Pria akhir 30-an yang bernama Lucas Grey.

Seperti saat ini, sejak seminggu yang lalu Justin sudah terbang ke Eropa, padahal masih dalam musim liburan, sehingga dia melewati natal dan tahun baru tanpa laki-laki itu. Dia kecewa tentu saja. Dan sekarang, masalah yang lebih rumit adalah, dia merindukan laki-laki itu, khawatir karena Justin tidak mengabarinya sama sekali, tapi dia terlalu gengsi untuk menghubungi laki-laki itu lebih dulu.

Dia jatuh cinta pada laki-laki itu? Tentu saja. Setiap hari dia selalu bertanya pada dirinya sendiri, benarkah yang dia rasakan? Lalu pada akhirnya, dia sampai pada satu titik dimana, kalau dia sudah sangat jatuh cinta pada Justin.

Sejak awal dia sudah tahu bahwa apa yang dia rasakan pada Justin sangat berbeda dengan apa yang dirasakannya pada mantan-mantan kekasihnya dulu. Dulu dia hanya sebatas menyukai teman kencannya. Suka memandangi wajah mereka, atau cara mereka berjalan, dan akan langsung merasa ilfeel saat pasangannya melakukan kesalahan, meskipun itu hanya karena rambut pasangannya berantakan.

Sedangkan pada Justin? Dia mencintai laki-laki itu. Menerima laki-laki itu, sifat baiknya, maupun kelakukannya yang diluar akal sehat, yang sering kali membuatnya habis kesabaran. Mungkin perasaannya sudah sejak lama, seperti kata-kata orang terdekatnya dan dia tidak menyadarinya sama sekali. Jadi, ketika perasaan itu tersentuh sedikit, dia langsung berkembang pesat, dan terus bertambah sekian harinya, meskipun yang dilakukan Justin selalu membuatnya marah.

Setelah merengut ke arah ponselnya, karena benda itu tak kunjung berdering, Nicole memutuskan untuk melihat akun twitternya. Matanya melebar ketika melihat akun Justin. Laki-laki itu baru saja mengupload sebuah foto ke instagram dan membagikannya ke twitter.

Nicole buru-buru berpindah ke aplikasi instagramnya, dan merengut ketika melihat foto yang di upload Justin. Foto itu menampilkan wajah Justin yang sedang memejamkan mata dengan Eiffle sebagai latarnya yang terlihat salju dimana-mana. Justin menulis keterangan di foto itu dan sukses tersenyum setelahnya.

Our ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang