Hai semua!
Saya kembali sedekit lebih cepat.
yeah, karena idenya juga datang dengan cepat xD
okay, HAPPY READING!
AWAS TYPO!
Nicole membereskan buku panduannya, mendekapnya di depan dada, lalu berjalan keluar kelas. Dia baru saja akan berbelok ke arah kiri yang akan membawa menuju ruang guru, ketika tatapannya tertuju pada gadis kecil yang duduk sendirian pada bangku panjang di depan ruang kelas.
Nicole mengeryitkan kening. Berusaha mengingat nama anak perempuan yang berambut pirang itu. Dengan perlahan dia duduk disampingnya, mengusap pundaknya perlahan. "Kau sedang apa Artie?" tanya Nicole lembut. Nama anak perempuan itu adalah Artemis Spawn. Nama yang cantik seperti sosoknya. Dan panggilannya adalah Artie.
Gadis kecil bernama Artemis itu mendongak menatap Nicole. "Hai Miss Nicole," sapanya dengan senyum cerah. "Aku sedang menunggu pamanku."
Nicole mengangguk tanda paham. "Perlu ku temani?" tawar Nicole. Meskipun masih banyak teman seumurannya yang bermain di lapangan yang di tutupi salju, tampaknya Artemis tida berniat bergabung sama sekali.
Artemis mengangguk semangat. "Terima kasih Miss Nicole."
Nicole kembali mengusap rambut Artemis yang di kuncir kuda. Dia selalu suka anak kecil.
"Miss Nicole, kau tahu, suaramu bagus sekali."
Nicole tersenyum menanggapi ucapan Artemis. Satu jam sebelum jam pulang, dia memang meminta seluruh siswanya satu persatu untuk menyanyi di depan kelas. Dan dia menjadi penutupnya. "Terima kasih," ujarnya. "Suaramu juga bagus," kata Nicole lagi pada anak perempuan yang berusia 8 tahun itu.
Bibir Artemis mengerucut. "Tidak sebagus suaramu."
Nicole terkekeh pelan, lalu dia bergidik merasakan angin berhembus sedikit kencang. Dia melirik lapangan sudah kosong dan kebanyakan siswa sudah pulang di jemput orang tua mereka atau dengan bus sekolah, dan hanya beberapa orang yang masih menunggu di koridor. Dia melihat beberapa siswa yang di ajarnya. Tiba-tiba mendapat ide.
Nicole menyuruh sekitar sepuluh orang siswa yang berada di koridor itu untuk masuk ke ruang kelas yang sudah kosong. Meminta mereka menunggu disana, sementara dia pergi ke ruang musik untuk mengambil gitar akustik dan kembali beberapa menit kemudian.
"Nah, sambil menunggu jemputan, bagaimana kalau kita menyanyi?" tawar Nicole pada anak-anak itu.
Anak-anak itu mengangguk dengan semangat di ikuti oleh seruan setuju. Terutama Artemis. Gadis kecil itu tampak senang sekali karena dia bernyanyi.
Nicole memetik gitarnya dan mulai bernyanyi. Menyanyikan lagu yang sempat terkenal beberapa waktu lalu karena film-nya yang mendunia. Bahkan setekah pulang dari bioskop, Nicole langsung mengunduh lagu tersebut dan memutarnya berulang-ulang sampai Greyson bosan mendengarnya. Let it go.
Don't let them in, don't let them see
Be the good girl you always have to be
Conceal, don't feel, don't let them now
Well, now they know
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn away and slam the door
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Apartment
FanfictionNICOLE selalu menganggap JUSTIN adalah sahabatnya, karena mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Namun, Justin selalu menyangkalnya. Alih-alih mengatakan bahwa mereka bersahabat, laki-laki itu malah dengan santainya berkata bahwa Nicole adalah ga...