Our Apartment [27]

12.2K 761 34
                                    

Selamat malam :)


Well, ini belum part nikahan mereka. Part ini bisa dibilang khusus adegan Jicole nya aja. bagian yang manis-manisnya. mungkin kalau jadi konfliknya part depan, kalau nggak yah mungkin part nikahan mereka..


Awalnya memang nggak niat ngepost malam ini, karena baru ngetik 4 halaman trus sctuck. Nah, kebetulan banget pas habis ngepost Leandra mendadak dapat hidayah buat lanjutin part ini... semoga nggak begitu mengecewakan. lama nggak nulis takut hilang feelnya..


HAPPY READING!


AWAS TYPO!


oOoOoOooo


Mempersiapkan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Meskipun beberapa hal tidak perlu dipermasalahkan, seperti gedung, makanan dan dekorasi, itu tidak membuat hal yang tersisa terasa mudah. Mereka berdebat cukup lama tentang gaun yang akan dipakainya untuk pemberkatan, lalu gaun untuk pesta setelahnya. Dan itu mereka lakukan tepat di depan wajah si desainer terkenal pilihan Justin.

Justin memberi saran—nyaris memaksa—gaun untuk pemeberkatannya setidaknya memiliki panjang tujuh sampai sepuluh meter untuk bagian belakangnya. Menurut Justin, Nicole terlihat mengagumkan jika memakai gaun seperti itu. Dan Nicole tanpa sadar melontarkan makian karena ide gila Justin tersebut hingga membuat desainer itu tersentak. Dan pada akhirnya, Justin menerima pilihan Nicole. Ekor gaun pilihannya hanya memiliki panjang lima meter tanpa banyak payet-payet hingga membuat gaunnya berat. Itu pun setelah dia mengatakan dengan ketus kalimat yang kira-kira berbunyi : lebih baik Justin menikah saja dengan wanita lain kalau tidak menerima gaun pilihannya. Lagi-lagi dia membuat desainer itu melotot tak percaya.

Justin berkeras bahwa mereka akan memisahkan acara pemberkataan dan pesta perayaan. Pemberkataan hanya akan di hadiri oleh kerabat dan teman-teman terdekat, paling tidak laki-laki itu bilang 100-150 undangan. Lalu untuk pesta perayaan, akan dilakukan di hari yang sama dengan pemberkataan, dimulai sejak pukul 7 malam sampai batas waktu yang belum mereka diskusikan. Acara itu terbuka untuk umum, dan calon suaminya itu dengan santainya akan mengundang sekitar 2000 hingga 3000 undangan. Memikirkannya saja sudah membuat Nicole ingin pingsan.

"Kau pasti sudah gila," omel Nicole saat Justin tidak berusaha mengurangi daftar undangannya sama sekali.

Mereka duduk berdampingan di sofa ruang duduk. Berdiskusi cukup hebat tentang jumlah undangan untuk pesta perayaan pernikahan mereka. Televisi yang sedang menayangkan acara gosip tentang pernikahan merekapun tidak di gubris sama sekali. Meskipun tidak terlalu sering, beberapa acara gosip menayangkan berita tentang acara pernikahan mereka yang akan di langsungkan tiga bulan lagi.

Semuanya nyaris aman, kecuali undangan. Mereka sudah menentukan desainnya, hanya masalah jumlah undangan yang masih dipertanyakan. Memangnya mereka artis? Anak presiden atau anggota kerajaan? Kenapa harus mengundang orang sebanyak itu?

"Daftar tamuku hanya 150 orang. Dan kau akan mengundang 1.850 orang lagi?" Nicole mendengus keras. "Kau yakin kenalanmu sebanyak itu? Jangan bercanda, bung!"

"Aku serius. Paling tidak, aku akan mengundang seluruh manejer hotel, pengelola villa, pengelola resort, rekan bisnis, pemilik saham, teman kuliah, kenalan lainnya, teman dari temanku yang dikenalkan padaku. Lalu—"

Nicole mengangkat tangan kanannya, menyuruh Justin berhenti. "Maaf, aku lupa, aku akan menikah dengan siapa," ujar Nicole, nyaris menggerutu. "Pemilik hotel yang nyaris berada di seluruh dunia, belum termasuk resort, juga villa. Benar. Aku akan menikah dengan bajingan kaya raya."

Our ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang