Pagi semua :)
HAPPY READING!
AWAS TYPO!
oOoOoOoOo
"Happy Monday!" seru Nicole begitu dia memasuki ruang makan. Dimana sudah ada Scott, Lisa juga Greyson. Ini adalah Minggu pertamanya setelah mengajar dan dia benar-benar harus menikmatinya baik-baik.
"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Scott, begitu Nicole sudah duduk disamping Lisa, dan menerima sodoran setangkup roti.
"Menyenangkan," ujar Nicole disertai senyuman.
Lisa tersenyum sambil mengusap kepala Nicole. "Kau benar-benar suka menjadi pendidik, hm?"
Nicole mengangguk cepat. Tidak dapat menjawab karena mulutnya penuh dengan roti.
"Bukankah hari ini ulang tahun Justin?" Greyson menatap Nicole meminta persetujuan.
Nicole menyesap jus jeruknya sebelum berkata, "Ya. Dan jangan lupa, undangan makan malam Pattie. Jam lima sore."
Lisa berdecak. "Aku hampir saja melupakannya." Dia lalu menatap Scott. "Malam ini kau tidak ada acara lain, kan?"
Scott menggeleng. "Hanya saja siang ini ada acara penggalangan dana."
Greyson menyahut, "Penggalangan dana? Yang kau sebutkan tempo hari?"
Lisa langsung menatap putranya tajam. "Tidak ada alasan untuk tidak ikut, Grey," ucapnya tegas. "Aku sudah bosan mendengar semua alasanmu."
Greyson bersungut. "Kenapa kalian tidak membawa Nicole? Dia perlu dibawa dalam acara itu sesekali."
Lisa melirik Nicole yang sudah melotot tajam pada Greyson. "Dia bukan pebisnis, kenapa harus membawanya?"
Jadilah siang itu Nicole menghabiskan waktunya dengan membersihkan lemari novel-novelnya. Bagaimanapun, koleksinya itu selalu mendapat perhatian nomor satu. Tidak peduli apapun yang terjadi, dia harus membersihkan novel-novelnya itu setiap hari Minggu. Atau paling tidak sekali dalam seminggu. Setelah membersihkan novel-novel itu dengan kemoceng, dia akan memindahkan posisi-posisi novel itu dari tempanya semula.
Kalau tidak membersihkan novel-novel itu, Nicole hanya akan berguling-guling tidak jelas di atas tempat tidur. Atau mungkin pergi keluar dengan Justin. Lagipula, dia memang tidak pernah ikut ke acara amal seperti penggalangan dana. Biasanya dia hanya akan pergi pada acara-acara makan malam, sebagai pasangan Greyson. Kakaknya itu tidak pernah membawa wanita lain ke acara makan malam selain dirinya. Laki-laki itu tipikal orang yang tidak ingin masalah pribadinya di bahas. Merupakan hal sulit karena sejak setahun belakangan ini, Greyson sering muncul dalam majalah bisnis.
Nicole baru saja menghempaskan tubuhnya di tempat tidur ketika ponselnya berdering keras. Dia sudah sangat yakin kalau yang menelepon adalah Justin, karena itu ketika melihat nama Zayn yang terpampang di layar ponselnya, dia merasa sedikit kecewa. Mungkin karena seharian ini dia belum berkomunikasi dengan laki-laki itu.
"Hai Zayn!"
"Hai Miss Nicole!"
Nicole mengerutkan kening. Menjauhkan ponselnya dari telinga dan melihat layarnya baik-baik. Memang nama Zayn yang tertulis di layar ponselnya, tapi kenapa dia mendengar suara anak kecil? Seperti suara.... "Artemis?" tanya Nicole tak yakin.
"Aku lebih suka di panggil Artie, sebenarnya."
"Oh." Nicole bingung masih harus berkomentar apa. "Ada apa?"
"Aku ingin mengajakmu menonton film siang ini. Menonton bersama Zayn tidak menyenangkan sama sekali. Bagaimana?" ucap Artemis semangat.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Apartment
FanfictionNICOLE selalu menganggap JUSTIN adalah sahabatnya, karena mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Namun, Justin selalu menyangkalnya. Alih-alih mengatakan bahwa mereka bersahabat, laki-laki itu malah dengan santainya berkata bahwa Nicole adalah ga...