Our Apartment [10]

11.7K 714 10
                                    

Hai semua!

Selamat sore :)

Aku datang bawa Our Apartment part 10, buat nemanin kalian semua sebelum malam mingguan hahaha

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

9 years ago...

Nicole menatap buku yang di hadapannya dengan serius. Mengabaikan Justin yang terlihat memohon di hadapannya. Greyson yang duduk di atas sofa di belakangnya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kedua bocah tersebut. Dan ketika Justin kembali memanggil nama Nicole dengan rengekan untuk yang kesekian kalinya, Greyson memutuskan keluar dari ruang duduk itu, menuju kamarnya.

Dia sangat malas kalau sudah mendapati kedua makhluk itu sedang bertengkar. Benar-benar bertengkar sampai salah satu dari mereka tidak mau buka suara. Kali ini Nicole yang tidak mau bicara pada Justin, karena Justin tidak memberinya kado pada ulang tahunnya kemarin. Greyson yakin ada yang tidak beres dengan hubungan kedua remaja itu, tapi keduanya tetap bersikeras bahwa mereka hanya berteman.

"Kau masih tidak mau bicara padaku?" tanya Justin putus asa.

Nicole mendongak. Menatap Justin datar, lalu menggeleng tegas.

"Kau kan sudah besar, kenapa harus ada kado di ulang tahunmu?" protes Justin.

Nicole mendelik. Habis kesabaran. "Tidak peduli berapapun usiaku, setiap ulang tahun harus ada kado."

Justin merengut tak setuju. "Kalau begitu aku juga berhak marah padamu karena kau tidak memberikanku kado maret lalu."

Nicole menatap Justin jengkel, lalu kembali menekuni bukunya. Besok dia ada test, dan dia sedang dalam mood yang buruk, sehingga sulit memahami materi itu, di tambah lagi Justin terus mengganggunya.

"Baiklah. Aku salah, okay?" Justin mengalah. "Berhenti mendiamkanku," ujar Justin sambil menyerahkan sebuah gantungan handphone pada Nicole. Gantungan itu berbandul kristal huruf J.

Nicole menatap gantungan handphone tersebut dan langsung tersenyum. "Terima kasih," ujarnya. "Aku tidak peduli kadomu apa. Aku hanya mau kado darimu."

Justin mengangkat ponselnya. "Aku juga punya." Justin menunjukkan gantungan handphone-nya yang berbandul huruf N. "Bagaimana menurutmu?"

Nicole tersenyum lebar. "Keren. Kau memakai inisialku, dan aku memakai inisialmu." Nicole menggapai tangan Justin dan menggenggamnya. "Terima kasih Just."

oOoOoOoOo

Nicole tersenyum ketika kenangan itu memenuhi pikirannya. Setelah menggantung mantelnya di lemari, dia berjalan menuju tempat tidur. Dia membuka laci nakas yang berada di samping tempat tidurnya. Laci itu berisi barang-barang berharganya. Kebanyakan adalah pemberian Justin.

Nicole mengambil kotak persegi berukuran 5x5 cm yang berada di sudut depan. Lalu membukanya perlahan. Hanya ada satu benda disana, dan itu adalah gantungan ponsel yang di berikan Justin sembilan tahun yang lalu. Dia mengeluarkannya, dan terkekeh ketika melihat huruf J disana sudah tidak sempurna. Tidak ada lengkungan pada huruf J-nya karena ulah Nicole.

Ponselnya terjatuh dari meja. Rusak. Sedangkan gantungan yang diberikan Justin pecah pada lengkungannya. Hal itu membuat Justin uring-uringan beberapa hari. Mengomelinya tentang kecerobohan dan tidak bisa menjaga barang. Setelah membeli ponsel baru, Nicolepun memutuskan untuk tidak memakainya karena gantungan itu sudah tidak sempurna. Lagi-lagi Justin marah padanya, dan besoknya Nicole sudah tidak melihat gantungan itu pada ponsel Justin. Namun yang tidak di ketahui Justin, dia menyimpan gantungan itu. Dia tidak tahu apa yang di lakukan Justin pada gantungan miliknya sendiri. Nicole pernah bertanya dan Justin menjawab dengan ketus bahwa laki-laki itu sudah membuangnya. Entah benar atau tidak.

Our ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang