Sepanjang itu Kamu

91 20 15
                                    

"Adira, sedikit berantakan di istana jadi aku memilih menempatkanmu disini. Disini di hutan dimana kamu menemukan anak kita, kamu akan bisa beristirahat dengan benar.


Oh, Heise disini untuk menjagamu jadi jangan khawatir. Aku juga akan tinggal beberapa hari sebelum kembali ke ibu kota dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.


Apa kamu tau? Heise berubah menjadi anak kecil saat mencoba menyelamatkanmu? Aku pikir itu metode meniru untuk menjaga mananya? Dia sangat tampan.


Dia mempunyai lipatan mata menggemaskan dan bulu mata panjang sepertimu. Dia punya rambut hitam berkilau. Dan dia penyendiri sepertiku. Dia benar-benar seperti anak kita saat dia berubah jadi bocah laki-laki.


Istriku, semuanya salahku, bukankah begitu? Maksudku, ketika aku menjadikanmu tunanganku, aku tahu hal ini pasti akan terjadi nantinya. Aku tahu aku menempatkanmu dalam bahaya. Tapi aku masih dengan egoisnya memilih apa yang aku inginkan.


Maaf. Aku tidak bisa melepaskanmu. Aku tak bisa hidup tanpamu. Jadi tolong kembalilah."


Casimir, putus asa, berbicara pada Adira yang tertidur saat dengan lembut membelai dan menyisir rambut abunya.


Segera setelah dia menyelesaikan masalah di ibu kota, dia segera kembali ke hutan. Dia tidak mengharapkan apapun tapi dia berharap ada disana saat dia (Adira) bangun.


Dan karena pagar pelindung itu terlalu lemah karena Adira dalam kondisi tidak sadarkan diri, sedikit lebih mudah untuk datang dan pergi bahkan tanpa ijinnya. Jadi, karena hal itulah membuatnya sedikit khawatir. Walaupun dia tahu Heise tidak akan membiarkan bahaya apapun datang pada Adira, tapi dia tidak bisa untuk tidak khawatir.


Dia memegang tangannya, mendekatkannya ke wajahnya dan menyandarkan wajahnya pada sentuhannya yang untungnya telah hangat kembali. Dia menutup matanya dan merasakan sentuhannya. Membayangkan dia (Adira) menyentuhnya seperti itu.


Jika memang Tuhan ada, bisakah tolong kembalikan dia padaku? Kumohon jangan ambil dia. Aku tidak pernah berdoa ataupun percaya keberadaanMu, tapi kumohon, dengarkan aku.


Dia membuka matanya melihat gadis tertidur itu sebelum dengan lembut menempatkan ciuman pada bibir merah mudanya itu. Dia tidak percaya cerita dongeng, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba.


...


Adira mendengar suara samar Casimir dan walaupun dia benar-benar ingin memeluknya, menghiburnya, mengatakan padanya kalau itu bukan salahnya. Dia tidak bisa.


Dia berjalan dan berjalan, hingga perlahan berlari dan berlari mengikuti suaranya untuk kembali kepadanya. Kesisinya dan Heise.


"Casey! Casey! itu bukan salahmu! itu tidak pernah menjadi salahmu! aku memilih untuk melindungimu! atas keinginanku! Jadi tolong jangan salahkan dirimu! Casey!!!"


...


"... Casey..." Suara lirih berdering keras di telinga Casimir yang membuatnya tersentak kaget dan menarik badannya untuk menemukan mata abu sedang melihat kearahnya dengan air mata mengalir di wajah cantiknya.

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang