Sudah Kuberikan Hidupku Padamu

301 35 0
                                    

"akankah kamu percaya padaku dengan hidupmu?"


Casimir terdiam setelah mendengar pertanyaan itu dan tidak terlihat apapun di wajahnya. Adira tidak tahu apa yang dia pikirkan ketika dia seperti itu.


"Tidak. Terdengar aneh ya seperti itu. Maksudku, bukan percaya padaku sejenis kehidupan pernikahan atau apapun tapi semacam ketika kamu mempercayakan keselamatanmu padaku atau sesuatu?" Dia mengoceh sambil membuat gerakan aneh, gugup bagaimana membuat itu terdengar lebih meyakinkan dan lebih bisa dimengerti.


"apa aku dalam bahaya?" maksudku, lebih darimu?


"bukan seperti itu, aku hanya bertanya. Jika saat itu tiba (terjadi), akankah kamu mempercayakan hidupmu padaku?"


Casimir masih diam dengan pertanyaan ini yang membuatnya tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Apa yang membuatnya diam? Apa yang menghalanginya menjawab? apa alasannya?


Dengan putus asa memikirkan cara untuk dapat mengontrol penuh pada saat itu, pembunuhan itu, Adira segera menambahkan "jika kamu mempercayakan hidupmu padaku, aku juga akan mempercayakan hidupku padamu. Dengan begitu akan adil. Iya kan?"


Dia mencoba untuk membuatnya terdengar lebih ringan di hati hanya untuk mendapat persetujuannya. Dia butuh mendapat persetujuannya entah bagaimanapun juga, jika dia ingin menyelamatkannya.


Karena saat nanti waktunya tiba, dia akan melakukan apapun untuk menyelamatkannya. Bahkan Casimir, dia sendiri, tidak akan bisa menghentikannya.


Setelah melihat keseriusan di mata abunya, Casimir perlahan mengangguk. Hati-hati agar tidak tampak dimukanya betapa berhasratnya dia memberikan hak hidupnya padanya. Itu lebih dari adil. Itu adalah segalanya yang bisa dia minta.


Bahkan bukan hanya terkait bahaya, dia dengan senang hati menaruh hidupnya ditangannya. Satu-satunya alasan kenapa dia tidak segera menjawab adalah,


Bukankah sudah jelas? dia sudah begitu memegangku dan dia masih menanyakannya? dari saat aku meminta untuk bertunangan dengannya, aku sudah memberikan hidupku padanya.


Adira akhirnya menghembuskan nafas lega. Sekarang, dengan ini, dia bisa memonopolinya sebelum percobaan pembunuhan itu terjadi.


Karena dia tidak pernah peduli pada pria manapun di kehidupannya yang dulu, karena obsesi dan pengabdian abadinya pada Triton, dia tidak pernah tahu tentang pangeran pertama kerajaan -- Pangeran Casimir Athanasius.


Hanya karena berita pembunuhannya beredar dipenjuru negeri dan pemakamannya, yang mewajibkan para bangsawan untuk hadir, dia akhirnya tahu keberadaannya. Tapi bahkan pada saat itu, dia tidak peduli.


Jadi dia menghadapi dilema ini tepat didepannya. Dia tidak pernah tahu siapa dibelakang pembunuhan itu ataupun siapa yang melakukannya!


Apa itu seseorang dengan kekuatan dan bakat tak tertandingi hingga bisa melawan pangeran pertama kerajaan yang terkenal dengan keajaibannya?

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang