Manik Emas

104 19 2
                                    

Leon menggendong Adira (menggendong ala pengantin) dan berlari keluar istana melalui pintu keluar taman yang dia lewati sebelumnya, (jalan yang dia lewati) saat dia masih bingung dan berkubang dalam kesedihan karena orang dungu yang salah meracuni Adira.


Dia melarikan diri dengan dia (Adira) berada di pelukannya dan pikirannya kembali ke tahun-tahun ketika wanita yang terbaring rentan dan lemah di pelukannya ini pertama kali menemukannya. Situasi mereka waktu itu benar-benar berkebalikan dari sekarang.


.....


Adira berjalan di sepanjang taman saat melihat para ksatria yang terburu-buru di sekitar kediaman dengan wajah kebingungan yang telihat jelas. Begitu banyak kerusuhan yang membuatnya bertanya-tanya apa mereka diserang atau bagaimana.


Dan kenapa pemandangan ini terlihat begitu familiar?


Saat diam-diam menyimpannya dalam hati dan berkeliling, Adira berpapasan dengan semak-semak yang tiba-tiba gemerisik. Dia berhenti dan menengok, berfikir ada binatang lalu dia menyibak dahannya hanya untuk disambut oleh manik emas yang menatap balik padanya.


Tatapan tajam terasa dari mata indah bocah laki-laki ini saat dia memperlihatkan taringnya kepadanya seperti binatang yang sedang terpojok.


Mereka hanya saling melihat, tanpa kata, hingga suara dentang baju besi semakin keras dan keras yang membuat Adira mendorongnya masuk semakin dalam ke semak-semak.


Adira lalu segera menengok ketika para ksatria mencapainya.


"Nona muda! apa yang anda lakukan disini? sekarang sedang tidak aman untuk berada di luar. Tolong anda kembali masuk"


"Kenapa? Ada apa?" Dia memiringkan kepala kecilnya kesamping dan para ksatria langsung memujanya.


"ini bukan sesuatu yang perlu anda khawatirkan nona muda! Bukan apa-apa hanya tikus jalanan yang berkeliaran. Kami tidak tahu apa dia ganas atau tidak jadi sekarang belum aman. Itu mungkin akan menggigit anda, nona muda. Dan kami lebih baik mati sebelum itu terjadi"


Adira meng-humm menjawab sebelum mengangguk mengerti dan dia tersenyum cerah pada para pria tua dan muda ini.


"Mm. Adira mengerti! aku akan segera kembali ke dalam setelah menemukan yang aku cari. Kalian bisa kembali melanjutkan apa yang sedang kalian lakukan"


Para Ksatria terus memuja senyum malaikan kecil ini sebelum kapten mereka memukul kepala mereka untuk membuat mereka bergerak.


"Ayo, idiot! beraninya kalian mengganggu nona muda! Pergi! Patroli!" Serunya sebelum para ksatria malang itu menggerutu dan dengan enggan melanjutkan tugasnya.


Mereka sudah memohon pada Duke berkali-kali -- setiap waktu dan setiap kesempatan yang ada -- untuk menugaskan mereka sebagai ksatria nona muda hanya untuk selalu ditolak setiap waktu.


Mereka kadang bertanya-tanya kenapa begitu. Bukankah penting untuk paling tidak ada satu ksatria yang berada disamping nona itu untuk melindunginya?

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang