Air Mata Buaya

240 27 0
                                    

Saat Adira kembali berada di kampung halaman bertemu dengan orang-orang, Casimir di sekolah kembali dengan pekerjaannya.


Setelah liburan panjang pekerjaannya jadi menumpuk, tapi dia tidak pernah menyesalinya. Pekerjaan ini yah sebanding lah.


 "Apa yang terjadi pada Yang Mulia?" Leon, yang duduk di sofa, yang juga tekubur dengan pekerjaannya sendiri, mencuri pandang pada Casimir.


Dia (Casimir) masih datar seperti biasanya tapi hawa dingin yang biasanya ada bersamanya sekarang menghilang. Sekarang, jika benar-benar diperhatikan, dia sangat ramah.


"Mungkin (karena) nona Adira lagi" Alexander mengangkat bahu seolah itu sudah jelas seperti matahari yang sedang bersinar di luar.


"Tidakkah kamu berfikir itu sangat luar biasa bagaimana nona Adira ini bisa begitu mempengaruhi Yang Mulia? Maksudku, bagaimana bisa seorang wanita bisa menggerakkan gunung ini semaunya?"


William, yang ikut mendengar apa yang mereka bisikkan, menimpali dengan tawa. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang dilakukan Adira untuk bisa memegang pangeran pertama begitu erat di genggamannya.


"Roman mungkin tahu. Dia sudah bersama Yang Mulia sejak kecil. Bisa dibilang mereka tumbuh bersama!" Kata Leon dan mereka semua menengok ke Roman, yang dalam diam mengerjakan tumpukan kertas kerja sebagai Wakil ketua OSIS.


"Pst! Hei Roman!" William memanggilnya pelan.


Roman mendongak dari kertas-kertasnya dan memberikan William tatapan bertanya.


"Kita punya pertanyaan untukmu"


Berfikir kalau itu terkait dengan keOSISan yang akan mereka tanyakan, dia (Roman) menaruh kertas-kertasnya dan memberikan seluruh perhatiannya dan bertanya "apa itu?"


"Kamu dan Yang Mulia sudah bersama sejak masih anak-anak kan?" Leon memulai dan menunggu Roman mengangguk sebelum William menambahkan,


"Bagaimana Nona Adira menangkap (menggoda) gunung salju itu?"


Roman terdiam, tidak siap untuk pertanyaan itu dan tidak yakin apa yang harus dikatakan.


Benar, memang dia berada disana saat mereka mengunjungi wilayah Sylveris dan tidak sengaja bertemu Nona itu saat dia terburu-buru kembali ke kastil setelah membuat keributan besar yang membuat Duke mengerahkan para Ksatria perak.


Tapi jika dia harus mengatakan apa yang dilakukan Nona itu untuk menangkap hati pangeran berhati hitam ini, yang bisa dia katakan adalah "tidak ada. Nona itu tidak melakukan apa-apa"


Leon, William dan juga Alexander, yang sedikit penasaran dan sudah menunggu jawaban Roman, semuanya menatapnya dengan tatapan aneh.


Itu jawaban yang samar (tidak jelas)!


She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang