14

1K 141 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌


•••


Minjeong cukup terkejut saat melihat Jaemin lah yang datang berkunjung.

Terlihat sekali wajah khawatir yang di tunjukkan oleh Jaemin. Dan dia langsung mendekati Minjeong, kemudian menyentuh dahi gadis itu dengan punggung tangan kanannya.

"Dahi mu sangat hangat. Bagaimana kau bisa sakit ? Apa yang terjadi ?" Tanya Jaemin.

Sedangkan Minjeong hanya diam bingung dan tak menyangka kalau Jaemin ada di hadapannya sekarang.

"Katakan, apa yang terjadi pada mu ? Kau sakit apa ?" Tanya Jaemin lagi yang langsung menangkup wajah Minjeong.

Minjeong menundukkan kepalanya. "Aku baik-baik saja"

"Jangan berbohong" kata Jaemin. Kemudian dia menyuruh Minjeong masuk dan tentu ia juga ikut masuk. Tak lupa dia membawa sebuah kantung yang sempat ia letakkan di lantai.

Tempat Rose tinggal ini agak kecil. Untuk dapur, meja makan, tempat tidur dan yang lainnya menyatu dalam satu ruangan. Kemudian di ujung ada ruangan kecil, yaitu kamar mandi.

Sejak awal Minjeong sama sekali tidak masalah dengan ruangan seperti ini. Lagipula dia hanya tinggal sendiri. Jadi one-room seperti ini tidak begitu sempit baginya.

"Hatchuu!"

"Sepertinya kau demam dan flu ya ?" Tanya Jaemin. "Sudah minum obat ?"

"Aku sudah meminumnya tadi pagi"

"Sudah makan siang ?"

Minjeong menggeleng.

"Aishh kau ini. Kenapa tidak makan ?"

"Aku sama sekali tidak ada selera untuk makan"

"Yasudah. Aku akan memasak untuk mu. Jadi kau harus makan, setelah itu minum obat"
Tanpa berlama-lama, Jaemin langsung mengeluarkan beberapa bahan makanan dari kantung yang ia bawa tadi.

Sedangkan Minjeong hanya terdiam sembari memperhatikan Jaemin yang kini berkutat dengan alat-alat dapur.

Pria itu bisa memasak ?

Ya, Jaemin cukup pandai dalam memasak. Karena sejak dulu dia suka membantu ibunya memasak. Jadi kebiasaan itu masih berlanjut sampai sekarang.

Minjeong bingung, bahkan sangat bingung.

Kemarin pria itu bersikap seolah tak mengenalnya. Tapi sekarang ? Dia datang dan menunjukkan semua rasa khawatir dan kepeduliannya.

"Kenapa oppa datang kemari ?" Tanya Minjeong pada akhirnya.

Pertanyaan itu membuat gerakan tangan Jaemin yang sedang memotong sayuran langsung terhenti. Dia terdiam beberapa saat sebelum menjawab.
"Karena aku mengkhawatirkan mu"

"Untuk apa ? Oppa tidak perlu mengkhawatirkan ataupun peduli pada ku lagi. Seharusnya semua kembali seperti semula, seperti sebelum kita saling mengenal" kata Minjeong sembari menunduk.

Jaemin juga tidak langsung menjawab. Tetapi dia menghela nafas. "Kita bicarakan itu nanti. Sekarang aku harus memasak dulu"

"Oppa tidak perlu melakukan itu. Oppa pergi saja, aku bisa menjaga diri ku sendiri"

"Kau ini bisa diam tidak ? Jangan mengganggu konsentrasi ku" kata Jaemin yang sedang fokus memasak.

Minjeong hanya diam dan menunduk serta duduk di sisi ranjang.

PEMBAWA SIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang