24

1.1K 125 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Sudah satu minggu Minjeong mengalami koma karena kondisinya yang saat ini masih lemah.

"Ibu..Minjeong akan bangun kan ? Dia akan kembali bersama ku kan ? Minjeong harus baik-baik saja"

Ibu pun mengusap kepala Jaemin. "Sayang, tenanglah. Minjeong akan baik-baik saja. Saat ini Minjeong masih berusaha memulihkan dirinya sendiri"

Selama seminggu ini, mereka selalu bergantian dalam menemani Minjeong yang berada di rumah sakit.

Dan yang lebih sering menunggu di rumah sakit adalah Haechan dan Jaemin. Karena setelah selesai bekerja, mereka selalu langsung datang ke rumah sakit.

"Oh iya, sebentar lagi kan waktunya makan malam. Mau makan dimana ?"

"Nanti saja bu, lagipula aku belum begitu lapar. Kalau ibu sudah lapar, ibu makan saja"

Ibu menghela nafas. Akhir-akhir ini juga Jaemin menjadi jarang makan. Dan sekalinya makan pun hanya sedikit.

Sejak tadi Jaemin hanya duduk di kursi sebelah kanannya Minjeong, dan dia terus menggenggam tangan gadis itu.

"Minjeong..kau tidak lelah tidur terus, hm ? Kalau tidur terus nanti kepala mu bisa pusing saat bangun. Jadi ayo cepat bangun, jangan terlalu lama tidurnya"

"Kau tau, aku jadi bosan kalau kau tidak ada. Biasanya setiap malam kita selalu menelepon kan ? Tapi sudah seminggu ini aku tidak mendengar suara mu"

"Oh iya, kita kan akan segera menikah. Jadi ayo cepat bangun, jangan sampai nanti pernikahan kita di undur"

"Ayo, cepatlah sadar. Aku ingin kau cepat sehat kembali"

Jaemin pun terdiam sembari menatap wajah Minjeong yang masih terlelap, sedangkan tangannya terus mengusap punggung tangan Minjeong.

"Aku sangat merindukan mu" ucapnya pelan.

Dan tepat saat itu jari-jari tangan Minjeong mulai bergerak. Jaemin langsung sumringah. "Ibu, Minjeong sadar" ucapnya yang langsung berdiri.

Ibu yang sedang duduk di sofa pun langsung mendekat. "Benarkah ?"

Mata Minjeong yang terpejam pun perlahan mulai terbuka.

"Jaemin, cepat panggilkan dokter"

Jaemin mengangguk dan langsung pergi keluar untuk memanggil dokternya. Tanpa waktu lama, mereka kembali. Dan dokter langsung memeriksa keadaan Minjeong.

"Nona, nama mu siapa ?"

"Kim Minjeong..." Jawab Minjeong dengan pelan.

"Berapa usia mu ?"

"23 tahun.."

Dokter menghela nafas lega. "Kepala mu masih sakit ?"

"Em.."

Dokter pun melakukan sedikit perawatan untuk pereda sakit kepala yang di rasakan oleh Minjeong.

"Syukurlah, Minjeong baik-baik saja. Ku pikir memori otaknya akan ada sedikit masalah, tapi ternyata semuanya baik-baik saja. Saat ini kondisinya masih lemah, jadi dia harus banyak istirahat" kata dokter.

Ibu Jaemin mengangguk. "Baiklah, terima kasih"

Sebenarnya dokter itu adalah sahabatnya ayah Jaemin. Jadi dia juga sudah cukup dekat dengan keluarga Na.

Jaemin pun langsung berdiri di samping Minjeong dan kembali menggenggam tangannya. "Minjeong, syukurlah kau sadar. Aku sungguh merindukan mu"

Minjeong tersenyum tipis. "Jaemin oppa..."

PEMBAWA SIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang