18

909 121 9
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••

Hari ini adalah hari minggu.

Jaemin membawa Minjeong ke rumah karena kedua orang tuanya ingin lebih mengenal Minjeong dan memutuskan hal yang harus dilakukan selanjutnya.

Minjeong membungkuk sopan kepada kedua orang tua Jaemin. "Selamat siang om, tante"

Ibu Jaemin tersenyum. "Selamat siang juga untuk mu. Ayo kemarilah" ucapnya sembari menuntun Minjeong untuk duduk di sebelahnya.

Di atas meja sudah ada minuman dan cemilannya. Jadi mereka hanya perlu mengobrol.

"Jaemin sudah menceritakan setidaknya sedikit tentang mu. Kita juga sudah beberapa kali bertemu kan ? Tante menyukai mu. Dan oh ya, kau juga menyanyi di hari pernikahan Jaehyun kan ? Suara mu sangat indah"

Minjeong tersenyum malu. "Terima kasih tante"

"Jaemin bilang kau tinggal di sini sendirian saja ?" Tanya ayah Jaemin.

Minjeong mengangguk. "Sudah 3 tahun lebih aku tinggal disini sendirian"

"Kau pernah mendapatkan beasiswa kuliah di universitas nasional Seoul kan ? Tante yakin kau sangat pintar"

"Ah tidak tante, aku tidak seperti itu kok"

Ayah Jaemin berdehem dan membuat semuanya menoleh. "Begini, putra ku sudah benar-benar yakin untuk menjalin hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius. Dan sebagai orang tuanya, kami setuju. Jadi bisakah kau mempertemukan kami dengan keluarga mu ? Agar kita bisa membicarakan hal ini lebih lanjut"

Minjeong tercekat mendengar itu. Keluarga ? Bagaimana bisa dia mempertemukan mereka dengan keluarganya ? Karena bahkan keluarganya sendiri tidak ingin melihatnya lagi.

"Kenapa kau diam saja ?" Tanya ibu Jaemin.

Minjeong sangat bingung. Tapi karena Jaemin benar-benar serius, Minjeong rasa tidak boleh ada kebohongan di antara dua keluarga ini.

"Om, tante, aku ingin mengatakan hal yang penting"

Ayah Jaemin mengangguk. "Katakan saja"

"Sebenarnya keluarga ku sudah mengusir ku dan melarang ku untuk kembali ke sana"

"Apa ? Diusir ? Kenapa ?"

Jaemin memang sudah diceritakan sedikit cerita tentang keluarganya. Tetapi tentu Minjeong tidak menceritakan semuanya kepada Jaemin.

"Sejak aku lahir, mereka tak pernah menyukai keberadaan ku. Dan karena menganggap ku sebagai biang setiap masalah, mereka menyuruh ku untuk pergi dari sana" Minjeong menundukkan kepalanya. "Jika kalian tidak suka dengan latar belakang ku, tidak masalah. Aku akan menerimanya"

"Ibu, ayah, ini bukan Minjeong yang bermasalah kok. Keluarganya yang salah karena sudah menganggap Minjeong seperti ini. Minjeong adalah gadis yang baik" kata Jaemin.

"Iya, ibu tau kok. Minjeong memang terlihat seperti gadis yang baik. Ibu tak masalah. Kita bisa lanjutkan hubungan kalian agar lebih serius"

Ayah Jaemin mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu bagaimana kalau kita segera tentukan tanggal pertunangannya ? Tidak apa-apa jika memang orang tua Minjeong tidak bisa ikut andil"

•••

Saat ini Jaemin sedang dalam perjalanan mengantarkan Minjeong pulang. Satu tangannya terus saja menggenggam tangan Minjeong.

"Dalam waktu tiga minggu lagi kita akan bertunangan" kata Jaemin kemudian mengecup punggung tangan Minjeong, karena saat ini sedang lampu merah.

"Tapi oppa...haruskah aku datang ke Busan dan mengundang keluarga ku ?"

PEMBAWA SIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang