30 (End)

2.1K 127 19
                                    

Satu minggu sudah berlalu.

Hari ini adalah hari pernikahan Jaemin dan Minjeong. Acaranya akan di adakan saat sore menuju malam hari, karena mereka ingin mengadakan pestanya dalam cuaca yang sudah gelap, walaupun di dalam gedung.

Dan saat ini Minjeong baru saja selesai dengan riasannya.

"Bisa tolong tinggalkan aku sendiri disini ?" Kata Minjeong.

"Baiklah, kalau butuh sesuatu panggil saja kami"

Minjeong mengangguk. "Terima kasih"

Kemudian dua orang yang membantu Minjeong bersiap sejak tadi pun segera keluar dari ruangan itu.

Minjeong menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Gaun pengantin putih itu sangat cocok dipakai oleh Minjeong ditambah riasan di wajahnya menambah kecantikan seorang Kim Minjeong.

Ceklek

Sontak Minjeong menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka. "Oppa"

Haechan yang sudah rapi dengan setelan jas nya masuk sembari tersenyum kemudian langsung menghampiri Minjeong. "Wahh, adik oppa sangat cantik ya"

Minjeong tersenyum.

"Oppa tidak menyangka, adik kecil oppa sudah mau menikah, bahkan kau mendahului ku"

Minjeong terkekeh. "Makanya oppa juga cepat cari pacar"

"Iya, saat pulang ke Busan nanti oppa akan mengungkapkan semua isi hati oppa pada gadis itu"

Setelah itu suasana hening dan mereka hanya saling diam, sedangkan Haechan terus menatap wajah adiknya itu.

"Andai oppa bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama mu" ujar Haechan dan membuat Minjeong kembali menoleh.

"Kalaupun aku sudah menikah, kita masih bisa menghabiskan waktu bersama kok"

Haechan menggeleng. "Ini berbeda. Setelah menikah, kau akan fokus pada rumah tangga mu. Kau akan sibuk dengan keluarga baru mu"
"Sekarang oppa benar-benar menyadarinya. Oppa sangat terlambat untuk bisa memperbaiki hubungan kita"

Minjeong menggeleng. "Tidak apa-apa, oppa. Kalau ada waktu luang nanti aku akan mengunjungi oppa"

Haechan tersenyum. Tetapi sebenarnya dia sedang merasa sangat sedih.

"Oh iya" raut wajah Minjeong kembali berubah. "Apakah..ibu dan ayah benar-benar tidak akan datang ? Di hari bahagia ku seperti ini..mereka masih tidak peduli pada ku ?"

Haechan langsung menangkup wajah Minjeong saat mata adiknya itu mulai berkaca-kaca. "Jangan menangis, Minjeong. Kau mau riasan mu jadi rusak ? Mereka sudah bersusah payah untuk mendandani mu sampai secantik ini lho"

"Tapi--"

"Tidak ada gunanya menangisi orang yang tak peduli pada mu. Oppa rasa memang seperti ini lebih baik. Jika ibu dan ayah datang, oppa takut acaranya malah jadi hancur seperti saat pertunangan mu waktu itu. Kau mengerti kan ?"

"Oppa.."

"Tidak apa-apa, hm ? Oppa ada disini. Ini adalah hari bahagia mu, jadi oppa tidak mau ada sedikitpun masalah yang terjadi hari ini. Acara pernikahan mu harus berjalan lancar. Oppa sangat ingin melihat mu bahagia. Jangan menangis, hm ?"

Tok..tok..tok..

Pintu ruangan pun terbuka, dan ternyata Rose yang datang. "Minjeong ? Kau sedang apa ? Kau menangis ?"

PEMBAWA SIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang