3

4.4K 382 111
                                    

Ica mendudukkan bokong nya di bangku taman belakang kampus. Setelah kejadian Raga menamparnya di depan umum, Ica lebih memilih duduk menyendiri di sini.

Ica tersenyum saat melihat Fahri berjalan ke arahnya.

"jangan senyum Ca, nangis aja gapapa" ucap Fahri seraya duduk di samping Ica dan membawanya ke dalam pelukan.

"hiks" tangis Ica pecah saat Fahri memeluknya dengan kasih sayang.

"gapapa nangis aja sepuasnya" ucap Fahri seraya mengelus kepala Ica lembut.

"Ica salah apa Fahri? Kenapa kak Raga benci banget sama Ica? Ica mau sama ayah...hiks" ucap Ica diiringi isak tangis yg sangat memilukan.

"mungkin Raga lagi banyak masalah Ca, gak usah lo ambil hati" ucap Fahri mencoba menenangkan.

"iya, Ica paham, tapikan....hiks" Ica tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"suttt, udah" Fahri melepaskan pelukannya dan menghapus airmata Ica "katanya mau makan bakso di Lenteng Agung?" lanjutnya.

Ica menganggukkan kepalanya "iya, Fahri mau anterin?"

"iya, ayo" ajak Fahri seraya bangkit dari duduknya.

"eh, tapi Ica maunya naik kereta, gak mau naik motor" ucap Ica membuat Fahri menatap ke arahnya.

Fahri tampak berfikir lalu tersenyum "lets go tuan Putri" teriaknya membuat Ica tertawa.

Mereka pun berjalan menuju parkiran.

-

Jam sudah menunjukkan pukul 19:00, Fahri dan Ica masih asik bermain timezone. Setelah tadi makan bakso, Ica minta untuk mampir ke salah satu mall.

Fahri melihat jam tangan yg melingkar di pergelangan tangannya "Ca, ayo pulang" ajak Fahri.

Seketika raut wajah Ica berubah murung "percuma healing, kalo sampe rumah nangis" gumamnya.

Fahri tersenyum lalu menarik pergelangan tangan Ica "gak ada healing healing" ucapnya seraya terus menarik Ica.

Ica mengerucutkan bibirnya "andai kak Raga itu kamu" ucap Ica berhasil membuat Fahri menghentikan langkahnya.

"kalo gue jadi Raga, gue gak bakal sia sia in lo Ca, gue bakal sayang sama lo" ucap Fahri tanpa sadar.

"sayang sebagai teman kan?" tanya Ica.

Fahri hanya tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

-

"makasih ya Fahri, dadah, kamu hati hati" ucap Ica seraya melambaikan tangannya.

Fahri mengacungkan jempolnya lalu melajukan motor nya meninggal perkarangan rumah Raga.

Ica berjalan menuju rumah dan membuka pintu rumahnya. Tapi, gelap, Ica pun berjalan perlahan dan mencari saklar lampu agar ruangan itu terang.

Setelah selesai, Ica berjalan menuju dapur untuk minum air putih.

Ia pun kembali berjalan menuju kamarnya dan membuka pintu kamar, tubuhnya membeku saat melihat Raga sedang bercumbu dengan seorang wanita.

Ia kembali menutup pintu kamar dan memilih untuk tidur di kamar tamu. Airmata nya turun begitu saja saat mengingat kejadian beberapa menit yg lalu.

Tak ambil pusing, Ica pun lebih memilih merebahkan tubuhnya dan tertidur. Sudah cukup untuk hari ini, hari yg penuh dengan airmata.

Ica membuka matanya saat pagi telah tiba. Ia meregangkan otot tubuhnya.

Ia pun keluar dari kamar tamu itu dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.

MY NERD WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang