Ica mengetuk pintu ruang dekan dengan perlahan "permisi, pak" sapanya seraya masuk ke dalam.
"duduk" suruh dekan itu.
Ica pun duduk dan mulai pembicaraan "pak, kalo Ica ganti dosen pembimbing bisa gak, pak?" tanya Ica hati hati.
Pak Prabu mengerutkan dahinya "kenapa? Samudra apain kamu?" tanya pak Prabu.
Ica diam sejenak untuk memikirkan jawabannya "ya...gapapa si, pak"
"kamu harus punya alasan yg tepat Clarissa, bulan depan kamu sudah sidang, kalo kamu ganti dospem itu cuma buang buang waktu" jelas pak Prabu membuat Ica menunduk dan menggigit bibir bawahnya.
Dengan lesu Ica menganggukkan kepalanya "yaudah, kalo gitu Ica pamit dulu" ucapnya lalu keluar dari sana dengan kepala menunduk menatap lantai.
Karna telalu fokus dengan lantai, Ica sampai tidak sadar jika ada seseorang di depannya, otomatis Ica menabrak dada bidang orang itu. Sontak ia terkejut melihat siapa orang itu.
Ternyata orang itu adalah Samudra, ia menatap datar Ica lalu berkata "hati hati" ucapnya lalu kembali berjalan melewati Ica begitu saja.
Ica fikir Samudra akan membahas masalah kemarin, tapi ternyata tidak, membuatnya menghela nafas lega.
Ia kembali berjalan menuju kantin untuk makan siang, karna waktu memang sudah siang. Saat sudah di kantin, matanya melihat Raga yg sedang duduk berdua dengan Risma, membuatnya mematung sebentar sampai akhirnya ia mencari bangku kosong untuk duduk.
Seberusaha apapun Ica untuk tidak berfokus pada dua orang itu, tetap saja matanya tidak bisa di ajak kompromi. Matanya terus memperhatikan mereka yg sedang bicara serius.
Ia menghela nafasnya lalu menaruh kepalanya di meja, kemarin Angel, sekarang Risma, apa semua omongan Raga hanya omong kosong?
Niat untuk makan siang, tapi ia sudah badmood duluan, jadilah Ica hanya memesan segelas orange jus untuk menemaninya.
Hingga Raga pergi dari sana -dengan wajah yg terlihat datar dan menahan emosi- meninggalkan Risma sendirian. Tatapannya bertemu dengan Risma dan Risma tersenyum miring ke arahnya, membuat Ica bertanya tanya.
Lamunannya buyar saat notifikasi muncul dari ponselnya.
Pak Sam
Sy tnggu d ruangn, skrg.
Ica menghela nafasnya, dengan cepat ia menghabiskan minumannya dan berjalan tergesa gesa ke ruangan Samudra.
Dengan tekad kuat, Ica mengetuk pintu itu pelan lalu masuk ke dalam "permisi" sapanya lalu melanjutkan jalannya.
"duduk" suruh Samudra.
Ica pun duduk di depan Samudra dengan wajah menunduk, tidak berani menatap mata tajam itu.
"ekhem" dehem Samudra "coba liat skripsinya" pinta Samudra.
Ica pun membuka tas ranselnya dan mengeluar lembaran skripsi -yg sudah ia print- ke arah Samudra.
Samudra mulai mengeceknya dan kepalanya mengangguk-angguk, hingga di halaman terakhir, ia menaruh kembali lemabaran itu.
"saya acc" ucap Samudra membuat Ica terkejut bahagia.
"beneran, pak?" tanya nya dengan binar di mata, bahkan matanya berkaca kaca.
Samudra menganggukkan kepalanya seraya tersenyum kecil "jadwal sidang kamu minggu depan, jadi saya minta untuk kamu mempersiapkan semuanya untuk sidang nanti"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY NERD WIFE
Fiksi RemajaCLARISSA ADZELIA seorang gadis berumur 19 tahun, yg saat ini sedang kuliah jurusan farmasi. Gadis yg kerap di panggil dengan sebutan ICA itu sudah di tinggal oleh ibunya saat ia masih bayi. Di balik sifatnya yg terlihat polos, Ica banyak memendam se...