👑 Step 3 👑

63 3 0
                                    

| +628xxxxxxxxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| +628xxxxxxxxx

Assalamualaikum warga bumi, hi! Maaf ganggu, ya.

|| Anda

Waalaikumsalam, siapa, ya?

|| +628xxxxxxxxx

Jodoh.

|| Anda

Gak usah basa-basi, lo siapa?

|| +628xxxxxxxxx

Dibilangin, jodoh.

|| Anda

Riki?

|| +628xxxxxxxxx

Wah, siapa tuh?

|| Anda

Bayu?

|| +628xxxxxxxxx

Dia chat lo?

|| Anda

Apa urusan lo? Lagian, lo siapa sih?

||+628xxxxxxxxx

Lo gak perlu tau gue siapa, yang pasti, gue suka sama lo. Maaf ya, karena ganggu privasi lo. Jangan blok gue, ya. Soalnya gue gak mau jadi penguntit yang nyari-nyari cara buat chat lo terus. Gue janji, kok. Gak bakal ganggu lo. Cukup simpan aja nomor gue kalo lo mau. Kalau ngga, ya gapapa.

Read.

Arjun tersenyum kecil, tak masalah jika Sasha tidak menjawabnya. Asalkan nomornya tidak di ...

Blok!

Shit! batin Arjun.

Memang salahnya yang meminta nomor Sasha secara ilegal. Tapi, mau bagaimana lagi? Jika ia meminta secara langsung pun, sampai menara Pisa pindah ke Bandung juga tidak akan kesampaian. Makanya Arjun memilih tuk meminta teman hacker nya mencari nomor Sasha.

Berharap ada teman dari kelas IPA yang memberinya nomor Sasha pun rasanya bagai khayal semata. Anak Bahasa meski satu komunitas atau ekskul dengan anak ipa, tetap saja sistem diskriminasi halus akan berlaku. Mereka tetap beda kasta, kasarnya. Ya, kecuali untuk teman se- geng Arjun, mereka takkan memberlakukan sistem kasta tersebut. Itu hal konyol bagi mereka.

Arjun hanya bisa menghela napas berat. Ia mengantukkan dahinya ke meja belajar. Sial!

"Ngapa lu, stress amat kayaknya," ujar seseorang yang baru saja datang ke ruangannya.

ARJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang