Dalam ikatan pertemanan, hal yang wajar 'kan kalau ada yang bikin lo kurang nyaman? Yang penting, harus selalu terbuka dan bicarain baik-baik apa yang salah dan perbaiki.
-Arjun
"Ini udah sampai perempatan, lo masih mau ikutin gue?" omel Sasha lagi. Karena ia melihat bahwa Arjun masih saja mengikutinya hingga telah melewati perempatan dimana harusnya mereka berpisah.
Sasha tau, harusnya ia tidak percaya pada pemuda satu itu. Arjun memang tidak pernah bisa membiarkan dirinya menghembuskan karbondioksida dengan tenang kali ini.
"Kalau lo sengaja ngikutin gue, gue harap lo berhenti atau ... gue lempar lo ke Uranus!" bentak Sasha, bibirnya sedikit gemetar karena kedinginan. Kini sekujur tubuhnya sudah basah. Ditambah dengan kehadiran makhluk ajaib satu itu, tentu membuat suasana semakin menyenangkan.
"Ehm, gu-gue mau ini, mau--" ucapan Arjun terpotong oleh amukan Sasha berikutnya.
"Apa?"
"Mau beli goreng pisang ama cilok deket Alfamerit di depan sana."
"Buat apa?" tanya Sasha kesal.
"Y-ya, buat dimakan, lah, Say!"
"Jangan panggil gue aneh-aneh, mau gue kepang bibir lo?" ancam Sasha.
"Eh, maaf, salah. Sasha maksudnya, Sasha Putri Andriana. Bukan ayang, bukan mbeb, bukan baby, bukan Say, ok!"
"Ekh!"
"Tapi darling, darling boleh 'kan?" celetuk Arjun sambil masih menuntun sepedanya, membiarkan tubuhnya ikut terguyur hujan seperti Sasha. Padahal dia bawa payung dan jas hujan. Dasar bucin.
"Lo--"
"Jangan ngamuk dulu, kata Bang Yeonjun kalau darling tuh buat temen kesayangan. Bukan pacar, bukan!"
"Lo bener-bener, ya!" Sasha akhirnya berbalik ke arah Arjun. Arjun tiba-tiba sudah menghilang dari hadapannya, dia berlari terbirit-birit dengan sepedanya. Tidak mau membuat anak buah Badarawuhi itu melancarkan mantra mematikan kepadanya.
***
"Minum Bidrex, bro!" saran Ragnala kala melihat Arjun tengah pilek saat ini.
Slurp, slurp.
"Iyuh, jijik banget, dah! Selama hampir dua tahun temenan baru kali ini gue liat lo bucin ama Sasha ampe sebego ini," cela Yara.
"Diem, lo! Atau nanti minggu gak bakal gue ijinin lo ke rumah buat ketemu Nerine!" ancam Arjun. Yara langsung terdiam. Ia berjalan mundur menuju mejanya. Ia tidak mau mencari gara-gara lagi dengan Arjun, cukup. Ia tidak mau flashdisk drakornya jadi korban. Ia harus memberi flashdisk nya asupan drama baru!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUN
Novela Juvenil|| Genre : Teenfic, Persahabatan, Keluarga, Romance || Apa yang terjadi ketika seorang cewek jutek dan keras kepala didekati cowok Kpopers yang berhati lembut dan murah senyum? Sasha Putri Andriana bertekad untuk fokus dengan kecintaannya pada bela...