part 14. Biskuit Hoonie

635 46 0
                                    

Seminggu setelah kejadian di kediaman Choi, Seungcheol makin sering menunjukkan perasaannya pada Jihoon. Namun, terkadang Jihoon bersikap biasa saja seolah sikap Seungcheol padanya tidak memiliki arti apapun.

Seperti saat ini, Seungcheol sedang menyiapkan pakaian untuk Jihoon mandi. Untuk masalah kamar, mereka tidur di kamar Seungcheol.
“Hoonie, ingin menemaniku keluar?” Tanya Seungcheol.

“Kemana, Hyung?” Tanya Jihoon.

“Umm... Membeli keperluan rumah dan datang ke kantor untuk menandatangani berkas,” ucap Seungcheol.

“Baiklah. Aku akan mandi,” ucap Jihoon.

“Aku sudah menyiapkan baju untukmu, aku akan mandi di kamar mandi bawah. Oke?” Seungcheol menatap Jihoon yang masih berbaring dibawah selimut dan hanya kepalanya yang terlihat.

“Kau menggemaskan sekali, sayang.” Seungcheol mendekati Jihoon dan membuka selimut yang menyelimuti badannya.

“Kenapa, hm?” Tanya Seungcheol sembari mengelus rambut Jihoon.

“Umm... H-hoonie ingin mandi bersama, boleh?” Jihoon menyembunyikan wajahnya pada perut Seungcheol. Sedangkan Seungcheol terkekeh mendengarnya.

Seungcheol menggendong Jihoon seperti koala dan masuk ke dalam kamar mandi.
“Kita akan mandi bersama, tapi kau harus menuruti keinginan ku. Bagaimana?” Tanya Seungcheol lalu mengecup pipi Jihoon yang memerah.

“Apa?” Tanya Jihoon.

“Kembalikan panggilanku,” jawab Seungcheol.

“Panggilan? Daddy?” Tanya Jihoon.

“Yes, baby Hoonie.” Setelah itu Seungcheol menurunkan Jihoon di dalam bathtub dan membuka pakaian yang Jihoon kenakan.

...

Saat ini mereka tengah mencari beberapa keperluan rumah dan juga camilan untuk Jihoon setelah tadi mereka sarapan di sebuah restoran.

Ketika melewati rak berisi banyak makanan ringan, Jihoon menghentikan langkahnya. Sedangkan Seungcheol langsung menghentikan langkahnya saat merasa tidak ada seseorang di sebelahnya. Lalu ia menoleh ke belakang, menatap Jihoon yang sedang berusaha menggapai biskuit yang letaknya di rak paling atas.
“Baby, Hoonie kau ingin apa?” Tanya Seungcheol.

“Hoonie ingin biskuit itu daddy, boleh kan?” Jihoon menatap Seungcheol, berharap agar dibelikan biskuit itu.

“Hoonie ingin itu? Berapa?” Seungcheol mengambil satu biskuit itu.

“Lima, boleh?” Tanya Jihoon sambil tersenyum, sangat antusias menatap Seungcheol.

“Baiklah.” Seungcheol memasukkan biskuit yang Jihoon inginkan kedalam troli.

“Ada lagi?” Tanya Seungcheol.

“Hoonie ingin es krim,” jawab Jihoon.

“Baiklah, kita beli es krim sekarang sayang.” Seungcheol melingkarkan tangannya di pinggang Jihoon dan mendorong troli belanjaan mereka ke kasir lalu membelikan Jihoon es krim.

TBC...

Gimana keadaan kalian? Sehat semua kan? Jangan lupa makan yaa dan jaga kesehatan. Jangan keseringan begadang loh
Makasih udah ngikutin ceritanya
21 Februari 2022

My Bunny | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang