part 38. Punyaku!!!

472 30 0
                                    

Sebelumnya,
Untuk temen-temen yang muslim, Selamat Hari Raya Idul Fitri minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin. Selamat merayakan hari raya idul Fitri:)









Happy reading....





























Minghao menggeser posisinya, menampilkan seseorang yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Semua pasang mata menatap tak percaya pada seseorang yang datang bersama Minghao, bahkan Seungcheol justru menampilkan senyumnya dan menghampiri orang itu.
“Daddy,” panggil orang itu.

“Hoonie? Sayang, kau kembali? Aku merindukanmu, sayang.” Seungcheol memeluk sosok mungil yang berdiri di hadapannya. Bibirnya selalu menunjukkan senyum dan melantunkan kalimat bahwa ia sangat merindukan sosok itu, namun air matanya senantiasa mengalir dan membasahi pipinya.

Itu, Jihoon. Lee Jihoon, kelinci kecil yang Seungcheol temukan dan berakhir menjadi pendampingnya. Pria manis yang sempat dikabarkan meninggal itu, kini berdiri dihadapannya. Memeluk Seungcheol dengan sangat erat sembari menangis.
“Daddy, akan menikah? Daddy, akan meninggalkan Hoonie?” Tanya Jihoon.

“Tidak, sayang. Aku tidak akan melakukannya, kau sudah disini sekarang. Ibu dari kedua anakku sudah kembali, aku tidak mungkin meninggalkan keluarga kecilku.” Seungcheol mengecup seluruh wajah Jihoon, menunjukkan seberapa sayangnya ia pada istrinya itu.

“Jihoonie?” panggil Nyonya Choi.

“Ibu.” Jihoon menghampiri Nyonya Choi dan memeluknya. Menangis di pelukan hangat sang ibu mertua yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.

“B-bagaimana-“

“Jihoon Hyung tidak meninggal. Lima bulan lalu, saat melahirkan anaknya, Jihoon Hyung memintaku untuk mengatakan bahwa ia tidak selamat. Dan selama lima bulan itu, Jihoon hyung tinggal di apartemen milik Jun Gege. Selama empat bulan ini, Jihoon Hyung selalu mencari informasi bahkan memperhatikan kalian,” jelas Minghao.

“Aku pernah menghampiri kediaman Choi, namun tidak ada siapapun saat itu. Rumah kalian sepi, jadi aku memutuskan untuk kembali. Lalu, beberapa minggu belakangan ini aku sering memperhatikan Haneul di sekolahnya. Awalnya, aku sempat ingin kembali pada kalian. Namun, aku mendengar jika Seungcheol Hyung akan menikah, aku mengurungkan niatku untuk kembali-“

“Hon-“

“Tapi, saat aku mendengar tangisan bayi laki-laki saat di taman beberapa hari yang lalu, aku memutuskan untuk kembali pada rumahku. Aku tidak bisa melihat bagaimana suamiku yang kesusahan saat merawat kedua anaknya sendirian. Aku juga tidak rela jika suamiku harus menikah dengan orang lain,” ucap Jihoon.

“Dan untukmu, Liora Kim. Kehamilan mu itu bukanlah anak dari Seungcheol Hyung, kan? Beberapa bulan lalu aku melihatmu keluar dari bar dengan seorang laki-laki dan pergi menuju sebuah hotel, benar? Dan jika benar itu adalah anak dari Seungcheol Hyung, seharusnya usia kandunganmu saat ini adalah enam bulan. Bukankah kandunganmu itu baru berusia empat bulan?” Tanya Jihoon.

“Pergi dan tinggalkan keluargaku jika kau tidak ingin aib mu itu tersebar luas. Jangan pernah mendekati keluargaku apalagi mengaku jika kau sedang hamil anak dari suamiku. Sampai kapanpun, Choi Seungcheol hanya akan menjadi milik seorang Lee Jihoon.” Jihoon menatap wanita yang kini tidak bisa melawan perkataannya itu. Melihat bagaimana wanita itu marah dan malu saat Jihoon mengungkapkan aibnya.

...

Malamnya, setelah kejadian pembatalan pernikahan antara Seungcheol dan Liora, Jihoon justru sibuk dengan kedua anaknya dan juga Nyonya Choi. Mereka sibuk berbincang dan sesekali tertawa saat mendengar ocehan dari pangeran kecil yang kini berada di gendongannya. Meninggalkan kedua orang pria dewasa yang menatap mereka.
“Ayah, lakukan sesuatu. Aku ingin menghabiskan waktu dengan keluarga ku juga,” ucap Seungcheol.

“Bagaimana caranya? Lihatlah ibumu sangat tidak ingin berpisah dari menantu dan cucu-cucunya,” ucap Tuan Choi.

“Kita harus melakukan sesuatu.” Seungcheol berjalan menghampiri mereka yang tengah asik itu.
“Sayang, ini sudah malam. Ayo kita kembali ke kamar, ibu juga perlu istirahat kan?” Seungcheol menggendong Haneul dan memangkunya.

“Ibu masih ingin menghabiskan waktu dengan Jihoon, apa tidak boleh?” Tanya Nyonya Choi.

“Sayang, kita kembali ke kamar saja ya. Biarkan Seungcheol menghabiskan waktu dengan keluarganya,” ucap Tuan Choi.

“Tidak, aku masih ingin menemani-“

“Ibuuu! Jihoon adalah milikku, dia istri dan ibu dari kedua anakku. Aku sangat merindukannya, biarkan aku menghabiskan waktu dengannya. Jihoon itu punyaku!”

TBC...
Jihoon punya Seungcheol atau Seungcheol punya Jihoon?
Gimana? Ada yang mau protes karena pernikahannya batal?
2 Mei 2022

My Bunny | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang