part 20. Manja

561 48 0
                                    

“Ayah, lihatlah daddy tidak membiarkan Jihoonie mandi!” Jihoon mengadu pada Tuan Choi dan memeluk tubuhnya.

“Hei, itu tidak benar. Aku hanya ingin membantumu,” ucap Seungcheol.

“Tidak, ayah! Tadi daddy mengurung tubuh Jihoonie dan berkata akan memandikan Hoonie,” ucap Jihoon.

“Seungcheol, bisakah kau berhenti menggoda calon menantu ayah? Masuklah ke kamar dan mandilah, untuk Seungcheol biar ayah yang mengurusnya.” Tuan Choi mengelus kepala Jihoon.

“Ne, ayah!” Jihoon berlari menuju kamar Seungcheol dan mengunci pintunya.

“Aishh ayah, kau tidak mengerti. Aku sangat merindukannya,” ucap Seungcheol.

“Tahan, Seungcheol. Kalian belum menikah,” ucap Tuan Choi.

“Bagaimana jika aku menikahinya Minggu depan?” Tanya Seungcheol.

“Terlalu cepat, Seungcheol. Persiapkan semuanya dulu, baju, undangan, tempat, makanan. Tidak semudah itu,” ucap Nyonya Choi.

“Bulan depan? Ayah akan membantumu untuk-“

“Tidak-tidak. Biar aku yang menyiapkannya, ayah dan ibu sudah banyak membantuku. Kali ini biar aku yang menyiapkan segalanya,” ucap Seungcheol.

“Tapi ada satu tempat indah yang pantas untuk dijadikan tempat menikah kalian. Ibu, ayah dan Jihoon sudah mengunjungi tempatnya. Dan Jihoon bilang ia menyukainya,” ucap Nyonya Choi.

“Kalian-“

“Daddy! Lihat ini!” Jihoon menuruni tangga dengan berlari dan terjatuh di tangga bawah.

“Akh! Hehehe... Jihoonie baik-baik saja.” Jihoon terkekeh lalu berjalan menghampiri Seungcheol.

“Lihat!” Jihoon memutar badannya membuat kemeja kebesaran -yang diyakini sebagai milik Seungcheol, berputar layaknya gaun.

“Kau memakai kemeja ku yang baru?” Tanya Seungcheol.

“Huh? T-tidak boleh? Baiklah akan Hoonie ganti sekarang,” ucap Jihoon.

“Kau boleh memakai baju Seungcheol yang kau suka, sayang. Iya kan Seungcheol?” Ucap Nyonya Choi.

“I-iya. Kau bisa memakainya, sayang. Kau suka memakai kemeja ku, hm?” Seungcheol menarik pelan tangan Jihoon dan mendudukkan Jihoon di pangkuannya.

“Iyaa! Hoonie suka memakai baju milik daddy,” ucap Jihoon.

“Kenapa? Bukankah Seungcheol membelikan mu banyak baju?” Tanya Tuan Choi.

“Ne, tapi tidak ada wangi daddy. Hoonie tidak suka,” jawab Jihoon.

“Kau suka wangi Seungcheol? Ingin ibu belikan parfum yang Seungcheol gunakan?” Tanya Nyonya Choi.

“Tidak, Hoonie tidak terlalu suka parfum yang daddy gunakan.” Jawab Jihoon sambil menduselkan hidungnya pada leher Seungcheol.

“Kau suka wangi daddy?”

Tbc...

Serius deh, mood Cici jelek banget. Bawaannya emosi terus dari tadi.
14 Maret 2022

My Bunny | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang