Ada yang nungguin part bonus?
Sebelumnya, maaf ya part ini ga sesuai ekspektasi kalian mungkin. Cici masih ga terlalu bisa untuk buat part nc.Happy reading...
Part 40. Bonus.
Malam ini, Seungcheol dan Jihoon baru saja sampai di Jepang. Haneul dan Jaesung sedang bersama kedua kakek neneknya di Daegu,, sedangkan Seungcheol dan Jihoon pergi ke Jepang untuk berlibur berdua.
Jihoon merebahkan dirinya di atas ranjang, mengabaikan Seungcheol yang memasuki kamar itu dengan koper milik mereka berdua. Seungcheol menatap Jihoon dan menghampirinya lalu memeluk tubuh mungil itu.
“Sayang,” panggil Seungcheol.
“Hm? Ada apa, daddy?” Tanya Jihoon.
“Bolehkah?” Seungcheol mengecup pipi putih Jihoon.
“Tidak malam ini, daddy. Kita disini selama seminggu, Hoonie sangat lelah sekarang. Kita lakukan lain kali ya, daddy?” Jihoon membalikkan badannya, menghadap Seungcheol dan menatapnya memelas.
“Kau lelah? Apa aku perlu menghubungi dokter, sayang? Kau ingin sesuatu? Badanmu sakit? Aku pijatkan ya?” Sepertinya Jihoon salah menjawab pertanyaan Seungcheol tadi, hingga saat ini suaminya itu justru terlihat sangat khawatir.
“Hoonie hanya kelelahan, daddy. Selebihnya, Hoonie baik-baik saja. Kita tidak perlu menghubungi dokter,” jelas Jihoon.
“Sungguh, sayang? Kau baik-baik saja?” Tanya Seungcheol.
“Iya, daddy Seungcheol. Hoonie ingin memeluk daddy, Hoonie mengantuk.” Jihoon memeluk leher Seungcheol dan membenamkan wajahnya pada leher Seungcheol.
“Kau sangat manja, sayang. Kesayangan daddy ini sangat menggemaskan.” Seungcheol mengecup pucuk kepala Jihoon dan mengelus rambutnya. Menggendong badan itu layaknya koala dan membenarkan posisi tidurnya.
...
Di hari keempat keduanya di Jepang, barulah Seungcheol bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Setelah tiga hari menemani Jihoon berkeliling dan membelikan apapun yang diinginkan si manis, malam ini Seungcheol berniat menagih janji Jihoon.
“Baby.” Seungcheol memeluk Jihoon dari belakang. Saat ini keduanya berada di balkon kamar villa milik keluarga Choi.
“Yes, daddy?” Tanya Jihoon.
“Aku ingin menagih bagian ku, sayang.” Seungcheol menekankan tubuh bagian bawahnya pada belahan pantat Jihoon. Mengecup leher Jihoon dan memberikan tanda pada lehernya.
“Nghhh daddyhhh shhh...” Jihoon mendongakkan kepalanya, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Seungcheol.
“Menikmatinya, baby?” Kini tangan Seungcheol menelusup ke balik baju yang dikenakan Jihoon, memilin nipple Jihoon yang perlahan menegang itu.
“Ahhh yeahh daddyhhh...” Jihoon mengeratkan genggaman pada pinggiran balkon, merasakan bagaimana kerasnya milik Seungcheol di belakangnya.
Seungcheol menggendong Jihoon lalu masuk ke dalam kamar mereka dan merebahkan tubuh Jihoon di atas ranjang. Mengukung tubuh itu, membuka setiap kain yang melekat pada tubuhnya. Mengecup setiap inci kulit mulus itu, menghisap nipple Jihoon yang memerah dan menegang.
Semua kain yang melekat pada tubuh Jihoon terlepas, Seungcheol kembali mencium dan melumat bibir Jihoon. Memaksakan lidahnya masuk ke dalam mulut hangatnya, bermain bersama lidah Jihoon. Kedua tangan Seungcheol terus meraba bagian tubuh Jihoon, terus mengecup leher hingga ke perut Jihoon dan sesekali menghisap nipple Jihoon dan memainkannya.
"Eungghhh daddyhhh... Ngh..."Kini keduanya kembali saling melumat. Tangan Seungcheol meraba seluruh bagian tubuh Jihoon dan berhenti di selangkangan Jihoon. Meremas kejantanan Jihoon yang telah mengeluarkan percumnya.
"Ahhh daddyhhh..." Jihoon melenguh setelah ciuman panas keduanya terlepas."Why baby?" Seungcheol menatap Jihoon yang bergerak gelisah karena rasa nikmat yang diterimanya.
"Gatalhhh daddyhhh nghhh," desah Jihoon.
Mendengar desahan Jihoon, Seungcheol menggerakkan tangannya untuk memuaskan kejantanan Jihoon. Sedangkan, Jihoon meremat bantal dibawah kepalanya saat merasakan kenikmatan yang terus menerus diberikan oleh Seungcheol.
Seungcheol berhenti sejenak untuk melepaskan baju hingga celananya, menatap Jihoon yang justru menatap Seungcheol dengan pandangan sayunya.
"Daddy, sangat gatalhh nghhh.""Apa sangat gatal, sayang?" Seungcheol tersenyum menatap Jihoon. Namun, tangannya tengah meraba bagian belakang tubuh Jihoon.
"Nghhh masukkan ngh hyunghh..."
Seungcheol tersenyum bangga saat melihat Jihoon yang tampak kacau dibawahnya.
"Ahhh daddyhhh nghh," Jihoon terus melenguh.Seungcheol mengeluarkan jarinya dan mempersiapkan kejantanannya yang sudah menegang di depan lubang Jihoon.
"I'll be gentle, baby." Seungcheol melumat bibir Jihoon lalu memasukkan miliknya kedalam lubang Jihoon."Akhhh daddyhhh nghh sakithh."
"Shh sempithhh, sayanghh.."
"Bergerak dadhh... Nghhh.." Jihoon kembali mendesah saat Seungcheol menggerakkan pinggulnya.
"Akhhh daddyhhh fasterhh... Nghh.."
"Sangat nikmat Ji... Ahhh lubang mu sangat nikmat sayang." Seungcheol menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Menumbuk lubang Jihoon hingga menyentuh titik ternikmatnya.
"Akhh! Ahhh daddyhhh h-hoonie ahhh..." Jihoon mendongakkan kepalanya, meremat bahu telanjang Seungcheol.
"C-cumm nghh dadhh mmmhh... Ahhh..." Jihoon melenguh panjang setelah ia mencapai pelepasannya.
Tanpa membiarkan Jihoon menikmati pelepasannya, Seungcheol terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat untuk mengejar pelepasannya. Lalu, tak berselang lama, Seungcheol mengeluarkan benihnya didalam lubang Jihoon dan berharap agar segera tumbuh menjadi baby.
"Ahhh... Terimakasih sayang." Seungcheol mengecup kening Jihoon lama lalu mengeluarkan miliknya dari lubang Jihoon dan berbaring di sebelahnya."Cepatlah tumbuh, sayang. Daddy dan papa menunggu kehadiranmu yang akan menemani eonni dan hyungmu di rumah." Seungcheol mengelus dan mengecup perut rata Jihoon lalu menatap sang suami tercinta yang juga menatapnya.
"Aku takut jika tidak bisa mewujudkan keinginan itu," ucap Jihoon.
"Sayang, jika pun tidak bisa aku tidak masalah. Aku sudah sangat bahagia dengan kehadiranmu serta kedua buah hati kita, aku sangat menyayangi kalian malaikatku." Seungcheol mengecup kening Jihoon dan memeluknya erat.
"Kami juga sangat menyayangimu, daddy." Jihoon balik memeluk Seungcheol dan menenggelamkan wajahnya pada leher Seungcheol.
"Umm... Sayang," panggil Seungcheol.
"Ne?" Tanya Jihoon.
"Aku masih ingin memasukimu, kau masih kuat kan?" Tanya Seungcheol.
"Daddy sudah melakukannya berkali-kali. Apa tidak cukup?" Tanya Jihoon.
"Tapi aku masih ingin, sayang. Aku masih merindukanmu," jawab Seungcheol.
"Besok saja yaa. Hoonie lelah, daddy." Jihoon membalikkan badannya dan hampir terlelap jika saja Seungcheol tidak memasukkan miliknya pada lubang Jihoon lagi.
"Maaf, hoonie. Daddy tidak kuat, sayang." Seungcheol mengecup leher belakang Jihoon dan menggerakkan pinggulnya semakin cepat.
"Akhhh daddyhhh nghhhh mmmhhh..."
End.
Makasih yaa udah ngikutin My Bunny sampai part ending. Semoga kalian ga bosen sama cerita-cerita Cici yang lain yaa. Jaga kesehatan dan sampai ketemu di cerita yang lain. Bye-bye-!!!
20 Mei 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bunny | JICHEOL
FanfictionKehidupan seorang Choi Seungcheol yang dipenuhi dengan kesibukannya di kantor dan berakhir bertemu dengan seekor kelinci. cast : Choi Seungcheol Lee Jihoon member svt