part 32. Keputusan Haneul

310 24 0
                                    


Malamnya, setelah makan malam bersama, mereka semua memilih untuk berkumpul dan membahas mengenai kehamilan Jihoon dan juga tentang hubungan mereka. Melihat bagaimana Haneul yang tidak ingin berbicara dan menatap Seungcheol, terlihat jelas di wajah anak itu juga dia sangat kecewa dengan sikap Daddynya. Dan lagi, saat ini wanita kemarin juga datang ke kediaman keluarga Choi.
“Ayah, ada apa?” tanya Jihoon.

“Jihoonie, apa kau sudah memikirkan keputusanmu?” tanya Nyonya Choi.

“Keputusan? Maksud ibu?” tanya Jihoon.

“Ibu, Ayah, Jihoon bahkan tidak tahu apa yang harus dia putuskan. Aku mohon, jangan lakukan itu.” Seungcheol memandang kedua orang tuanya dengan tatapan memohon.

“Tapi, kami tidak bisa membiarkan mereka selalu disakiti oleh dirimu. Ibu tidak bisa melihat Jihoon dan Haneul selalu menangis karena dirimu,” ucap Nyonya Choi.

“Ibu, tidak bisakah dengan cara lain?” tanya wanita yang mengaku sebagai kekasih Seungcheol, Liora Kim.

“Maksudmu cara lain?” tanya Jihoon.

“Tidak usah membuat mereka berpisah, kasihan Haneul. Tapi, aku mohon biarkan aku menjadi istri dari Seungcheol oppa juga. Aku tidak apa menjadi istri keduanya,” jelas Liora.

“Maksud ahjumma? Ahjumma ingin menjadi ibu kedua Haneul?? Maaf, Haneul tidak bersedia memiliki seorang ibu. Haneul lebih memilih tinggal dengan Papa daripada Haneul harus memiliki seorang ibu lagi,” ucap Haneul.

“Choi Haneul!” ucap Seungcheol.

“Kenapa, daddy? Bukankah aku juga berhak untuk menyampaikan pendapatku? Biasanya daddy justru meminta ku untuk selalu menyampaikan pendapatku, kan? Kenapa sekarang daddy malah membentak ku? Daddy lebih membela ahjumma ini daripada Haneul?” Tanya Haneul.

“Haneul, tidak begitu maksud daddy sayang. Dengarkan daddy-“

“Lalu apa? Daddy setuju menikahi ahjumma itu dan membiarkannya tinggal di rumah kita? Jika itu keputusan daddy, Haneul lebih memilih untuk tidak tinggal bersama daddy!” Haneul berlari menuju kamarnya dan mengunci pintunya.

“Maafkan sikap Haneul, sepertinya aku-“

“Kau tidak bisa mendidik anak? Sikap anakmu sangat tidak sopan,” ucap Liora.

“Jaga ucapan anda, nona. Sedari kecil saya mendidik Haneul dengan baik, agar ia menjadi gadis yang jauh lebih beretika dan bisa menghargai orang lain. Haneul akan bersikap sebagaimana orang lain bersikap padanya,” ucap Jihoon.

“Jika sikap Haneul seperti itu, maka bukan karena keinginannya. Tapi karena lawan bicaranya,” lanjut Jihoon.

“Maksudmu aku tidak beretika? Begitu? Berani-beraninya dirimu!”

“Saya tidak pernah mengatakan jika anda tidak beretika, nona. Tapi, alangkah baiknya jika anda lebih sadar diri. Dan untuk Seungcheol Hyung, ku rasa aku setuju dengan keputusan Haneul. Jika Hyung memang ingin menikah dengannya, silahkan. Tapi, biarkan aku dan Haneul pergi dari kehidupanmu.” Jihoon melihat bagaimana reaksi kedua orang tua Seungcheol dan juga Seungcheol.

“Hoonie, jangan seperti ini. Kita bicarakan baik-baik ya, okay sayang? Jangan pergi, ku mohon.” Seungcheol mensejajarkan tingginya dengan Jihoon yang duduk di sofa. Menggenggam tangan sang istri dan mencoba untuk membujuknya.

“Dia bukan kekasihku, aku bisa buktikan itu. Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya, sayang. Dia hanya mantan karyawan ku, tidak lebih. Kau bisa tanyakan pada Jeonghan atau Joshua. Atau... Kau bisa bertanya pada karyawan ku yang lain tentang dia. Ku mohon, dengarkan aku sayang. Jangan pergi,” ucap Seungcheol.

“Aku... Tapi dia bilang, dia sedang mengandung anakmu Hyung. Aku... Aku bingung dengan semuanya. Aku... Akh! Sakittt Hyung! Ahhh!”

Semua orang yang ada di sana memandangi Jihoon khawatir, bahkan Haneul berlari menuruni tangga dan menghampiri Jihoon.
“Papa! Papa, tidak apa-apa? Daddy ayo ke rumah sakit! Beritahu paman Hao untuk mengecek keadaan Papa!” ucap Haneul.

Seungcheol segera menggendong Jihoon dan membawanya ke mobil. Sedangkan yang lain menyusul menggunakan mobil yang lain.

TBC...
JICHEOL pisah setelah ini, siap-siap aja untuk kalian...
18 April 2022

My Bunny | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang