Haneul menatap malas pada wanita yang kini berada di kamarnya dan menyiapkan pakaian untuknya itu. Bersikap seolah-olah dirinya adalah sosok ibu yang baik. Haneul turun dengan malas dari tempat tidurnya dan berdiri di samping Seungcheol yang masih tertidur.
“Daddy,” panggil Haneul.“Hmm? Ada apa, cantik?” Tanya Seungcheol.
“Bolehkah Haneul tidak pergi sekolah hari ini?” Tanya Haneul. Seungcheol yang mendengar itu lantas bangun dan mendudukkan dirinya menghadap Haneul.
“Kenapa? Haneul sakit? Ada apa, hm?” Tanya Seungcheol. Haneul menarik pelan leher Seungcheol dan membisikkan sesuatu padanya.
“...”
“Baiklah, tapi tanyakan pada grandma dan grandpa dulu, ya?” Seungcheol mengelus rambut Haneul.
“Kalau begitu Haneul akan mandi, Daddy memandikan Jaesung. Bagaimana?” Haneul menatap antusias pada Seungcheol dan jangan lupakan senyum manis yang kembali tergambar di wajahnya.
“Ekhm! Sepertinya yang kalian bahas sangat seru, boleh ahjumma tau?” Itu, Liora.
“Tidak! Hanya keluarga Haneul yang boleh tau, ahjumma bukan keluarga Haneul. Sebaiknya ahjumma keluar dari kamar Haneul!” Haneul memeluk leher Seungcheol dan membenamkan wajahnya.
“Sebaiknya kau keluar, Haneul sedang dalam mood yang kurang baik. Dan juga, kemasi barang-barang mu dan pergi dari kehidupanku serta keluargaku. Jangan pernah mendekati keluargaku mulai saat ini,” ucap Seungcheol.
“T-tapi... Ada apa? Apa salahku? Kenapa aku tidak boleh mendekati keluargamu? Bukankah sebentar lagi kita akan menikah?” Tanya Liora.
“In your dream! Daddy tidak akan menikahi siapapun. Pasangan daddy hanya Papa Jihoon,” ucap Haneul.
“Daddy, ayo mandi! Daddy mandikan Haneul dan Jaesung saja sekalian, bagaimana?” Tanya Haneul.
“Baiklah, bantu daddy menyiapkan keperluan mandi Jaesung. Ayo!” Seungcheol mengecup kening Haneul dan menggendong Jaesung yang sudah terbangun.
“Biar aku ban-“
“Tidak usah, bukankah daddy sudah menyuruh ahjumma untuk keluar dari sini?” Haneul menarik tangan Liora hingga pintu utama kediaman Choi.
“Haneul?” panggil Nyonya Choi.
“Biarkan saja, Bu. Memang itu yang seharusnya kita lakukan dari dulu,” ucap Seungcheol.
Mereka lantas memutuskan untuk menghampiri Haneul yang ada di teras rumah keluarga Choi.
“Kenapa menarik tangan ahjumma seperti itu?” ucap Liora sambil menatap tak suka pada Haneul.“Bukankah wanita seperti mu seharusnya pergi dari rumah ini? Wanita seperti mu itu tak pantas bersanding dengan daddy Seungcheol,” balas Haneul.
“Kau-“
“Kenapa? Bukankah kehamilan mu itu palsu? Kau mengatakan jika kau sedang hamil anak daddy agar daddy menikahimu dan kau bisa mengambil harta daddy? Bukankah begitu?” Dapat Haneul lihat bagaimana wajah terkejut semua orang yang ada disana saat mendengar hal itu.
“H-haneul, itu tidak benar. Ahjumma sedang mengandung anak dari daddy mu. Bagaimana bisa kau mengatakan jika ahjumma tidak hamil? Kau sangat tidak menyukai kehadiran ahjumma dan bayi ini?” Tanya Liora.
“Sangat. Haneul sangat tidak menyukai kehadiran kalian. Kalian membuat daddy tidak memperhatikan Haneul dan Jaesung, kalian membuat Papa meninggal, kalian merebut kebahagiaan Haneul dan Jaesung. Kalian jahat!” Haneul benar-benar gambaran Seungcheol saat marah. Dia sungguh menjadi Seungcheol dalam mode iblis nya.
“Sekarang lebih baik kau pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi, wanita busuk!” Ucap Haneul.
TBC...
Udah yaa, sikap uri Haneul yang terluka kasar banget ga sih? Terlalu berlebihan ga menurut kalian? Kita ubah sedikit ya sikapnya Haneul.
25 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bunny | JICHEOL
FanfictionKehidupan seorang Choi Seungcheol yang dipenuhi dengan kesibukannya di kantor dan berakhir bertemu dengan seekor kelinci. cast : Choi Seungcheol Lee Jihoon member svt