Nevertheless, I Love You [ SEULRENE ] [ COMPLETED ]

- EPILOGUE -

A/N : Listen to Ariel, Uki, Lukman, Reza, David ft Momo – Cobalah Mengerti [ dijamin baper ].

.

.

3 years later

"Ayah mana ?"

"Hmm ? apa sayang ?"

Ryujin mengelus rambut anak kecil yang menarik-narik lengan baju nya. Ryujin tersenyum sedih, anak ini benar-benar perpaduan dari kakaknya dan Joohyun.

Dari kedua mata yang bulat, hidung mancung nya, dan kedua pipi yang embul persis seperti ayah nya.

Ryujin menggigit bibirnya kuat-kuat, ia tidak ingin menangis di depan Arshaka.

'Oppa, aku kangen... lihat anak oppa udah besar loh...'

"Bentar lagi sampe, Ars.."

Ryujin membuka pintu mobil, lalu ia menggendong Arshaka dan mereka berjalan ke suatu tempat yang rutin mereka kunjungi tiap bulan.

"Pe..ma..ka..ma..n" Arshaka mengeja tulisan yang tertera di gerbang saat mereka memasuki area itu.

"Kak.. pemakaman itu apa ?"

Ryujin hanya mengelus punggung kecil itu, rasanya dia tak sampai hati untuk menjelaskan pada anak ini tentang apa yang terjadi pada kedua orang tua nya.

Ryujin sudah melihat ada seseorang yang berdiri di samping makam yang akan dia kunjungi bersama Arshaka.

"Hai, Arshaka sayang.."

Wendy berjalan menghampiri Ryujin lalu dia mengambil balita itu dari gendongan Ryujin dan memeluknya erat.

Wendy membelai wajah mungil itu, bibirnya menyinggungkan senyum walau kedua matanya sudah berkaca-kaca.

'Seulgi, look..dia mirip sekali sama Joohyun..'

"Kakak capa ? Ayah sama mama mana ?"

"H-hmm, Ars..dengerin kakak, ayah..."

Wendy tak sanggup melanjutkan perkataan nya, badan nya gemetar hebat karena ia sudah menangis. Ia langsung mengangkat badan Arshaka lalu menggendong nya.

"Ka..kak..kenapa nangis ?"

Tangan mungil itu memegang pipi Wendy yang basah, dan ibujari nya menghapus sisa-sisa air mata di wajah wanita itu.

Wendy menggeleng pelan sembari mengelus pipi embul Arshaka, "Ngga kok, sayang.. sini kakak anterin..ketemu ayah sama mama Arshaka."

Ryujin hanya menganggukan kepalanya, ia meminta Wendy saja yang mengajak Arshaka bertemu dengan ayah dan mama nya. karena, Ryujin tau dia pasti ngga bakal kuat kalau dia yang nemenin ponakan nya itu.

Wendy memerhatikan raut wajah Arshaka yang berseri-seri di gendongan nya. Wanita itu menghela nafas berat, anak ini masih terlalu polos dan belum mengerti apa-apa.

"Arshaka seneng, yah ?"

Bocah tiga tahun itu mengangguk, "Alsh seneng banget mau ketemu mama sama ayah.."

Wendy semakin mengeratkan pelukan nya pada anak itu, dan tangan nya juga mengelus punggung Arshaka.

Entah kenapa celotehan polos yang terlontar dari anak Joohyun dan Seulgi itu sangat menyesakkan dada nya.

"Nah, udah sampe Ars.. turun yuk.."

Wendy menurunkan Arshaka dari gendongan nya, dan tak lama anak itu pun segera berlari di sekitar pemakaman.