Chapter IV : ARS

483 43 13
                                    

AUTHOR POV





























"Ryujin, nanti kamu jemput Ars di sekolah ya."

"Tumben. Emang oppa sama unnie mau kemana ?"

"Mau ke rumah sakit, check-up kondisi nya Chel karena dokter harus mastiin kalo kondisi Chel udah agak mendingan dan dibolehin rawat jalan."



Ryujin mengangguk paham, dia tersenyum melihat Chel yang lagi tidur sambil ngempeng di bahu ayah nya.

"Sini, aku bawain tas nya unnie."

Ryujin nganter pasutri itu sampe ke depan rumah, dia naruh tas di bagasi mobil lalu tak lupa dia membelai wajah mungil Chel yang kini lagi di gendong sama Joohyun.



"Oppa sama unnie hati-hati di jalan yaaa"

Joohyun ngangguk, "Unnie titip Ars sama kamu ya, Ryu."

"Amaan amaan, hehe okay byeee~"



Ryujin terus melambaikan tangan nya sampai mobil Seulgi keluar dari perumahan. Ryujin pun merogoh handphone nya di saku, lalu menelpon Lia- buat minjem mobil temen nya itu.

"Li, pinjem mobil buat jemput Arshaka ya. Lo ga usah ke rumah, gue yang kesana. K, bye~"

.













At School ~







"Arshaka, ayah mana ?"

Bocah empat taun itu diem doang, dia celingak-celinguk nyariin ayah sama mamy nya yang biasa nya udah nunggu dia keluar dari kelas tapi sekarang justru ngga ada.

"Alsh ngga tau, Ka Edgarl..." gumam abang nya Rachel itu, "Hmm alsh mau mamy..."

Edgar Marvino- pria berdarah tionghoa dan berprofesi sebagai guru TK tersebut berjongkok, menyamakan tinggi nya sama Arshaka.

Edgar tersenyum yang memamerkan lesung pipi di kedua pipi nya, dia mengelus wajah anak didik nya itu mencoba menenangkan Arshaka.

"Arsya jangan kemana-mana, ya ? disini masih banyak temen-temen Arshaka, ayo kakak temenin main jungkat-jungkit." ajak Edgar sambil mengulurkan tangan nya.



Arshaka awalnya enggan menerima uluran tangan dari guru nya, karena dia diajarin sama Joohyun jangan mau diajak pergi sama orang yang baru dikenal. Tapi kan Edgar guru, ngga mungkin juga dia mau nyelakain murid nya sendiri.

"Humm..." awalnya anak itu ragu, tapi akhirnya Arshaka mengenggam tangan Edgar.

"Bentar lagi ayah sama mama Ars pasti dateng, percaya sama kakak okay ?"



Arshaka hanya mengangguk pelan, dia udah overthinking dari tadi mikirin ayah sama mamy nya yang belum jemput dia.

Pria berpostur tinggi itu menghentikan langkah nya saat handphone nya bergetar di saku, "Ars, bentar ya ka Edgar terima telpon dulu."

Anak pertama Seulgi dan Joohyun itu beneran kayak anak ilang, dia terlalu malu untuk gabung main sama temen-temen nya di taman bermain. Sifat mamy nya yang pemalu dan pendiam itu ternyata nurun ke dia.



Tapi namanya anak kecil, sepasang doe eyes milik Arshaka melihat sebuah kotak bergambar superhero kesukaan nya dan seperti nya kotak itu adalah gift box yang mungkin ketinggalan oleh pemilik nya.

"Aaa ada batman, batman ~" gumam bocil ganteng itu, kedua kaki nya berlari mendekati gift box yang ditinggal begitu saja di bangku dekat taman bermain anak-anak.

Nevertheless, I Love You [ SEULRENE ] [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang