18. Percayalah

1.4K 130 2
                                    

A/N : jangan lupa like komen and subscribe ~

enjoyykeeunn






.



















.

AUTHOR POV

One and a half month later

"Joohyun, makanan nya udah aku siapin. Makan ya ?"

"Yeri dimana ?"

"Yeri baru pulang nanti, kan dia ada shift malem. Sekarang aku yang nemenin kamu."

Joohyun masih enggan bergerak dari kasurnya, dari semalam sampai saat ini dia hanya bergelung dengan selimut putih nya. Ia berpikir mungkin ini karena efek morning sickness selama 1,5 bulan belakangan ini yang benar-benar membuat Joohyun lemas dan tidak mood untuk ngapa-ngapain.

"Hyun-"

"Jangan paksa aku, Bogum."

Pria yang bernama lengkap Park Bogum itu hanya menghela nafas pelan. Dia ngga mau maksa juga jadi Bogum memilih keluar dari kamar Joohyun dan membiarkan wanita itu sendiri.

Selama di Daegu, Bogum sama Yeri yang nemenin dan jagain Joohyun karena Bogum yang notabene adalah sepupu Joohyun, sedangkan Yeri karena merasa tidak tega dan kasihan ketika melihat Joohyun yang waktu itu sempat histeris pas di rumah sakit, jadi Yeri memutuskan untuk nemenin Joohyun.

Tidak terasa sudah kurang lebih 1,5 bulan sejak Joohyun memutuskan hubungan nya dengan Seulgi. Sejak itu pula rasa penyesalan dan rindu begitu menyesakkan hati Joohyun, masih jelas teringat pelukan hangat terakhir yang Seulgi berikan padanya sebelum pergi menjauh dari sisi nya.

Tidak ada yang bisa disalahkan selain ego nya sendiri. Dia sendiri yang membiarkan Seulgi pergi, padahal jauh di dalam lubuk hatinya Joohyun tidak menginginkan hal itu terjadi.

Kedua bahu nya bergetar, air matanya kembali bercucuran dan membasahi wajah cantik yang nampak pucat itu. Joohyun menyenderkan badan nya di ranjang, lalu kedua tangan nya memeluk badan nya yang masih lemas itu.

"Gi.."

Tangisan Joohyun semakin deras ketika ia melihat perut nya yang mulai ada perubahan. Ia bahkan tidak menyadari kalau janin yang dikandungnya ini sudah mau berjalan 2 bulan. Selama 1 bulan ini, Joohyun tau dia sangat salah dan sudah egois sama Seulgi.

Jelas kalo Seulgi juga ga mau melakukan nya tanpa persetujuan dari Joohyun, tapi saat itu mau gimana lagi keadaan dan situasi yang memaksa mereka berdua lepas kendali. Dan di sisi lain, Joohyun juga tidak membenci calon anak mereka, justru kini ia sangat menyayangi nya. Di kala tidak ada Seulgi yang selalu menemaninya seperti dulu.

"Maafin mama ya, nak. Kamu ngga salah, mama yang salah..biarin ayah kamu pergi dan ga bisa nemuin kamu.."

Joohyun tau pasti saat ini Seulgi juga tidak kalah sedih dengan nya, Joohyun juga ngga bisa menyalahkan pria itu begitu saja karena ya nasi sudah menjadi bubur, sekarang Joohyun sedang hamil anak mereka seharusnya Joohyun bisa berpikir lebih dewasa lagi.

Sembari mengusap sisa-sisa air matanya, Joohyun meraih handphone nya di meja lalu menelpon Wendy. Ia berharap kalau Wendy setidaknya tau Seulgi ada dimana dan Wendy bisa mengabari Joohyun tentang sosok yang ia cintai itu.

"Yes, Hyun ?"

"Seulgi..?"

Menyadari kalau Wendy tidak menanggapi ucapan nya, membuat Joohyun merasa khawatir dan takut terjadi apa-apa. Tangan nya mengenggam erat benda tipis itu, air mata mulai memenuhi pelupuknya. "P-please, Wendy-"

Nevertheless, I Love You [ SEULRENE ] [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang