Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GEORGE WEASLEY IS A MASTER OF GAME. Itu adalah fundamental yang dibutuhkan seseorang yang ingin sukses menjadi prankster seperti dirinya dan Fred Weasley. Tetapi, tidak akan lagi ada penyebutan nama tersebut di kehidupan ini. Apa yang sudah tiada, biarkanlah tiada. Percayalah, tidak mudah bagi George menanamkan mindset tersebut.
Tapi, tidak mudah juga bagi Gwen Abbot yang menatap langit-langit ruangan asing. Otaknya butuh beberapa detik untuk menyadari bahwa ia terbangun di tempat asing, bukan di rumah yang ia tinggali bersama Ibunya, Gemma Alwin.
Belum lagi sosok yang terbaring di sebelahnya. George fucking Weasley is shirtless and sleeping next to her.
"Dear Godric..." bisik Gwen masih memproses apa yang ia lihat. Barangkali ia bermimpi, barangkali ia terlalu banyak minum tadi malam, barangkali ia hanya berhalusinasi. Tidak sampai sosok tersebut mengingau dengan mata tertutup.
"Umm, kau.. kau sudah bangun?" tanya George dengan suara serak.
Jantung Gwen berhenti sejenak, ia baru sadar bahwa ini sebuah realita. Ia sempat terdiam dan ingin menangis, tetapi hanya suara teriakkan yang keluar dari mulutnya. Tentu itu membuat George terloncat bangun, dengan sempoyongan ia berdiri dari kasur dan menatap sekitarnya.
"WHAT'S GOING ON?!" tanya George terkejut.
Gwen masih mengatur nafasnya dan tubuhnya masih bergetar. Lalu, untuk kedua kalinya ia berteriak kembali lebih histeris dari sebelumnya ketika menyadari bahwa ia hanya mengenakan baju dalamnya. "OH SHUT UP!" perintah George kebingungan.
"DON'T TELL ME TO SHUT UP YOU MORON!" bantah Gwen.
Namun suara teguran terdengar dari luar jendela, "Oy! Ini masih terlalu pagi untuk bercinta!" ujar salah satu pejalan kaki meneriaki jendela George yang terbuka.
George segera menghampiri jendela tersebut dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Sementara Gwen dengan panik mengambil bajunya dan mengenakannya, "Accio dress!" ia bergegas mengenakan gaunnya sebelum George berbalik badan.
"Have a nice day!" akhir George kepada orang tersebut, dan ketika ia membalikkan badannya Gwen sudah mengarahkan tongkat kepadanya. George menarik nafas dalam dan mengangkat kedua tangannya, "Aku tidak memiliki tongkat ditanganku, Abbot," ujar George memperingatkan.
Gwen masih mengatur nafasnya, sembari bergetar dan setengah menangis ia bertanya kepada George, "Why the fuck I'm here, George?!" tanyanya dengan nada kesal. Dengan santai George menunjukkan ekspesi bingung, "Jadi kau tidak ingat apa-apa mengenai tadi malam?" tanyanya sembari menghampiri meja untuk mengambil minum.
"We play a game, Abbot."
Gwen menggeleng kepalanya, "Game macam apa yang membuat kau hanya mengenakan dalaman dan aku terbangun dengan dalaman saja?!" amuknya, "Did you... Did you rape me?!" tekan Gwen dengan kalimat tersebut.
