𝗗𝗢𝗦𝗘 #𝟭𝟮

175 36 2
                                    

EYE CONTACT IS SUCH A DANGEROUS GAME

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EYE CONTACT IS SUCH A DANGEROUS GAME. Tidak Gwen kira berat baginya berhadapan dengan George sepanjang sarapan di sebuah kedai kecil muram yang menyajikan soup jagung ter-creamy. Bagaimana mata George menatap tiada henti kepadanya sembari bercerita membuat Gwen mengetahui sesuatu.

George Weasley tidak berbohong tentang ketakutannya. Ia bisa melihat bibirnya tersenyum namun tatapan matanya kosong. Tidak ada George Weasley yang ia kenal di mata itu.

How could she just notice this now?

"... Itulah mengapa penjualanku akan dan pasti turun saat pergantian musim panas ke gugur," tuntas George yang tidak sepenuhnya Gwen tangkap sehingga gadis itu hanya memberikan senyuman kecut. Soup jagung Gwen telah habis, namun punya George masih tersisa setengah penuh.

"Kau harus menghabiskan sarapanmu," ujar Gwen seperti seorang Ibu. George menaikan alis kanannya, "Is that healer's order?"  Candanya sembari mengelap wajahnya, "I'm full Abbot. Tadi malam 'kan kau habis mentraktirku steak." Kekehan George membuat Gwen tersenyum tipis.

"Oh, George. Manusia itu mencerna makanannya 4 jam. Jadi kalau kau sudah tidur 6-8 jam, pasti kau akan terbangun lapar," jelas Gwen. George mengangguk, "Okay, healer Abbot yang maha tau. Sekarang aku yang ingin bertanya," balas George, "Kira-kira butuh berapa lama untuk aku bisa kembali ke diriku yang dulu?"

Pertanyaan tersebut membuat mulut Gwen sedikit terbuka karena bingung, ia memberikan tatapan ragu, "Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyanya mengintimidasi. George menatap healer tersebut dengan tenang.

"Aku tidak ingin membebani orang disekitarku," jawabnya, "Teman-temanku, Keluargaku, terutama Mom. Ia masih tidak bisa melihatku dengan kondisi ini."

Gwen hanya mengangguk, "Apakah kau menganggap dirimu sebagai beban?" tanya Gwen dengan nada penasaran dan hanya mendapatkan anggukan lemah kepala George.

"Why?" tanyanya kembali, "Why would you think yourself as a burden when everyone trying to help you?"

George tidak tau jawaban dari pertanyaan healernya. Aneh baginya ketika semua orang mencoba membantunya karena hampir selama ia nafas yang ia hirup, ia lalui bersama Fred. 

Tapi, Fred sudah tidak ada. Fred sudah tidak bernafas bersamanya ataupun Gwyneth Abbot.

"I don't like being helpless, I guess," jawab George asal.

Gwen menatap meja sejenak, seakan-akan memikirkan sesuatu yang dalam dan George menjadi menebak-nebak apa yang akan disampaikan oleh healernya lagi. Tapi hal lain membuat George terdistraksi.

Kenapa baru sekarang ia memperhatikan Gwen Abbot gadis  aneh Hufflepuff ini memiliki bibir tebal dan tidak simetri dengan bentuk wajahnya yang kecil.  Apalagi alis tebal Gwen terlihat serius membuat auranya semakin seksi.

"Aku rasa kau sedang dalam masa trauma. Mungkin aku bisa membantumu," ujar Gwen tiba-tiba dan menemukan mata George telah menemukannya terlebih dahulu. See? Eye contact is seriously dangerous, karena Gwen hampir mendapatkan serangan jantung.

𝐀𝐍𝐓𝐈𝐃𝐎𝐓𝐄 ⁞ G. WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang