𝗗𝗢𝗦𝗘 #𝟭𝟰

135 30 0
                                    

BEING ONLY DAUGHTER IN WEASLEY HOUSEHOLD ALMOST SAME AS AN OWL POST

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BEING ONLY DAUGHTER IN WEASLEY HOUSEHOLD ALMOST SAME AS AN OWL POST. Ginny Weasley bersama kekasihnya Harry Potter menghampiri toko kakaknya yang ramai pengunjung di sore hari pada akhir Minggu.

Ia lihat kembali salah satu display yang menjual ramuan cinta. Itu adalah penemuan bodoh yang pernah ia lihat dan Harry malah menertawainya.

"Apa yang lucu?" Tanya Ginny penasaran.

Harry menatap ramuan itu sembari menggeleng, "Kau tau, Ron hampir mati karena ramuan itu," ujarnya memberitahu tapi Ginny masih kebingungan.

"Ingat Romilda Vane?" Tutur Harry sedikit ragu dan Ginny langsung mengangguk ingat, "Ah, that skank," komennya membuat Harry menggeleng geli.

Dari belakang langkah kaki mendekati mereka, "Well, siapa lagi kalau bukan adik dan Potter favoritku!" Seru George menyapa mereka dan bertukar peluk erat.

"Well, technically she's only your sister and I'm only Potter that still alive," ujar Harry membuat George menatap tidak percaya, "His taste of humor is getting darker and I like it," puji George.

Ginny mencoba menghentikan guyonan tidak penting itu, "Cut it off," perintahnya yang langsung membuat kedua pria itu memperhatikannya, "I'm here to give you this."

George menerima sebuah tiket yang diberikan oleh Ginny. Pertandingan Quidditch antara Puddlemere dan Holyhead Harpies. Menarik, pikir George.

"Aku tidak janji, tapi akan ku usahakan," jawab George mencoba terdengar netral.

Ginny menyipitkan matanya, "Come one, George. You always like Quidditch and you haven't watched my match live," rengek Ginny dan Harry ikut mengompori.

George hanya tertawa kering, entah mengapa berat baginya menikmati Quidditch yang biasanya ia nikmati dengan Fred, pasti akan menyakitkan baginya mengetahui kembarannya tidak bisa melihat adik mereka bermain dengan baik.

"At least, promise me you'll come to Mom's birthday."

George rasa permintaan kedua Ginny lebih sulit dibandingkan yang pertama, tetapi lebih memungkinkan untuknya datang. Hanya ada satu pertanyaan di benaknya.

"How is she?" Tanya George, "How's Mom?"

"She is missing you like always. She misses you being at home," jelas Ginny mencoba menyampaikan betapa rindu Molly Weasley dengan kehadiran dan keceriaan George.

"Ah, you mean she misses me being myself," balas George mencoba membenarnkan apa yang adiknya sampaikan. Harry yang menyadari itu jadi ikut membujuk George, "Kehadiranmu akan menjadi kado terbaik untuk Molly," jelasnya, "Ajak saja Lee, Angelina, atau teman lainnya agar lebih ramai," usul Harry.

George hanya mengangguk dan lagi-lagi menjanjikan Ginny dengan angan-angan. Sebelum kedua muda mudi itu pergi, mereka bertukar peluk dan mengharapkan satu sama lain untuk sehat selalu.

𝐀𝐍𝐓𝐈𝐃𝐎𝐓𝐄 ⁞ G. WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang