𝗗𝗢𝗦𝗘 #𝟮𝟭

113 23 2
                                    

HOW LONG IT WILL LAST? Gwen sendiri tidak tau pertanyaan tersebut merujuk terhadap apa yang ia lakukan dengan George Weasley atau apa yang ia miliki dengan Oliver Woods

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOW LONG IT WILL LAST? Gwen sendiri tidak tau pertanyaan tersebut merujuk terhadap apa yang ia lakukan dengan George Weasley atau apa yang ia miliki dengan Oliver Woods. Kenapa begitu susah untuknya menemukan pengganti George padahal sosok sempurnan nan setia ada dihadapannya.

Berapa lama ia harus mengunci kedua pria tersebut dalam jemari dan ambisinya?

Bagaimana ia bisa menjadi seseorang yang jahat? Bukankah ia dulu hanyalah seorang siswi aneh Hufflepuff?

Gwen coba ingat kembali, barangkali ia pernah menjual jiwanya. Tapi memang apa yang ia miliki saat ini semua karena hasil jerih payahnya sendiri! Oh, mungkin ia sedang mengalami krisis kepercayaan diri mengetahui ujian sertifikasinya sudah dekat.

"Kau baik-baik saja, darling?"

Gwen menoleh dengan senyuman palsu, "Tentu saja aku baik-baik saja!" jawabnya bohong, "Aku akan selalu suka kejutan darimu, karena kau selalu punya kejutan terbaik."

Kedua pasangan tersebut berjalan bersama menuju sebuah restoran di London, ini sudah kebiasaan yang mereka lakukan. Ketimbang memamerkan romantisme yang bisa berujung heboh di dunia sihir, mereka bisa lebih bebas melakukannya di dunia muggle.

Gwen pikir malam itu akan menjadi malam dimana ia dan Oliver bersama-sama makan malam seperti biasa dan Oliver akan memberikannya hadiah baik itu bunga, tas, aksesories atau kesukaan Gwen: Buku import yang mahal mengenai bidang yang ia tekuni.

Ternyata ia salah besar, malam itu Oliver memberikan kejutan maha dahsyat. Gwen sampai berpikir, apakah ia sedang bermimpi?

"Oh, wow! Mom! Dad!" seru Gwen ketika menemukan wajah orang tuanya yang duduk bersebelahan. "Oh, my Gwyneth!" sapa Ibunya memberikan pelukan erat dan mencium putri semata wayangnya. Diikuti Ayahnya yang seperti menahan menangis, "Merlins, you do already grown up!"

Kejutan belum berhenti disitu, disebrang kedua orang tuanya Gwen terdapat pasangan yang tidak lain lagi adalah Mr. dan Mrs. Oliver. Ini tidak seperti yang Gwen pikirkan 'kan? Oliver tidak mungkin bermaksud untuk—

"Gwen, ini orang tuaku. Benjamin dan Susan. Mom, Dad ini kekasihku Gwyneth Abbot - healer termahsur," ujar Oliver dengan bangga memperkenalkan Gwen.

Kini Gwen tau darimana warna mata dan rambut Oliver berasal. Benjamin - Ayah Oliver menjabat tangan Gwen dengan erat, "Senang bisa melihatmu langsung, Ms. Abbot," dan begitulah Gwen yakin bahwa sifat tegas dan keras kepala Oliver berasal dari Ayahnya.

"Tolong, panggil saja aku Gwen," pinta Gwen canggung diikuti suara haru Gemma, "Itulah Gwyneth kami. Ia selalu berperilaku santun," pujinya membuat Thomas tidak mau kalah, "Yeah, aku sedari dulu mencoba mengajarkannya sopan santun. Bekerja di Kementerian Sihir tentu sebuah keuntungan," tambahnya.

Benjamin dan Susan mengangguk takjub, "Kami bisa lihat hasil didikan kalian tidak sia-sia. Seorang healer muda terkenal, cantik dan juga santun. Tidakkah itu hal yang langkah untuk ditemukan pada seorang perempuan di masa ini?" ujar Susan sembari bertanya kepada mereka.

𝐀𝐍𝐓𝐈𝐃𝐎𝐓𝐄 ⁞ G. WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang